3 Fakta 'Hansalim', Produk Pencuci Tangan Ciptaan Siswa di Sidoarjo
Merdeka.com - Informasi terbaru dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, WNI di dalam negeri yang positif corona berjumlah 19 orang. Pada awal pekan ini (9/3), Kemenkes mengonfirmasi bahwa 13 orang positif corona atau COVID-19. Berita ini disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah RI untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto.
Epidemi corona membawa sejumlah dampak dalam masyarakat. Mulai dari hoax atau berita bohong, kelangkaan masker, cairan pencuci tangan atau hand sanitizer, serta mahalnya harga empon-empon.
Menyikapi hak tersebut, salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Sidoarjo melakukan terobosan baru. Melalui ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR), sejumlah siswa di SMA Al Muslim Sidoarjo memproduksi cairan pencuci tangan atau hand sanitizer.
-
Dimana bisa dapat sabun cuci piring? Banyak yang bingung tentang cara melakukan ini, padahal cukup menggunakan sabun cuci piring untuk mengatasi masalah buram tersebut.
-
Kenapa air bersih sulit di dapat di desa Sidorejo? Sebelum warga Desa Sidorejo mengandalkan penampungan air hujan. Namum karena kekeringan, sudah dua bulan warga kesulitan mendapatkan bantuan air bersih.
-
Siapa yang bisa terbantu dengan mencuci tangan pakai sabun? Mencuci tangan dengan sabun bukan hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga orang lain di sekitar kita.
-
Siapa yang kesulitan mendapatkan air bersih? Dampak bencana kekeringan rupanya sangat dirasakan warga di Dusun Bisang. Di sana lahan-lahan kering kerontang. Sumur-sumur warga mengering. Satu-satunya sumber mata air berada di atas bukit. Warga berbondong-bondong untuk mengambil air dari sana.
-
Di mana air bersih semakin menipis? Contohnya, di Australia sebagian besar airnya berasal dari air hujan yang masuk ke saluran air utama yang mereka miliki.
-
Bagaimana cara meningkatkan sanitasi dan air bersih? Meningkatkan akses dan kualitas sanitasi serta air bersih agar masyarakat tidak hanya mendapatkan air minum yang aman, tetapi juga memiliki lingkungan yang mendukung kesehatan.
Cairan pencuci tangan buatan siswa SMA Al Muslim Sidoarjo menjadi salah satu alternatif karena cairan pencuci tangan semakin sulit dijumpai di pasaran. Berikut 5 fakta mengenai hal tersebut:
Produk Karya Ilmiah Remaja (KIR)
2020 Merdeka.com/antaranews.com
Cairan pencuci tangan ini diproduksi oleh sekelompok siswa SMA Al Muslim Sidoarjo yang tergabung dalam ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR). Ide pembuatan cairan pencuci tangan itu bermula ketika SMA Al Muslim mengadakan acara pembagian makanan gratis di beberapa rumah sakit daerah di Waru, Sidoarjo.
Cairan pencuci tangan bisa dijumpai di sejumlah titik di lingkungan rumah sakit. Dari situlah, para siswa yang merupakan anggota ekstrakurikuler KIR berpikir untuk mmeproduksi cairan pencuci tangan sendiri.
Terlebih, ketika epidemi corona merebak. Harga cairan pencuci tangan yang mahal dan semakin susah ditemukan semakin meneguhkan niat para siswa untuk memproduksi cairan pencuci tangan sendiri.
Nama "Hansalim"
2020 Merdeka.com/www.pixabay.com
Pemberian nama cairan pencuci tangan yang dibuat oleh sejumlah siswa SMA Al Muslim Sidoarjo diberi nama Hansalim. Hansalim ini merupakan akronim dari Hand Sanitizer SMA Al Muslim.
Penciptaan Hansalim merupakan wujud kepedulian para siswa terhadap pentingnya menjaga kesehatan diri dan kebersihan lingkungan. Hansalim dibuat dari bahan-bahan alami seperti cairan lemon, aloevera, pandan, dan beberapa komponen lain.
Penggunaan "Hansalim"
2020 Merdeka.com
Cairan pencuci tangan hasil karya siswa KIR SMA Al Muslim Surabaya rencananya akan diletakkan di setiap ruangan di lingkungan sekolah. Hal itu dimaksudkan supaya setiap orang yang masuk ke ruangan bisa mencuci tangan menggunakan Hansalim.
Penyediaan cairan pencuci tangan Hansalim ditujukan supaya setiap orang di lingkungan sekolah tetap menjaga kesehatan diri dan kebersihan lingkungan. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melalui teknik dan formulasi khusus, Diah mengubah kulit nanas menjadi bahan utama yang berkualitas untuk sabun.
Baca SelengkapnyaSodium lauryl sulfate, atau yang lebih dikenal sebagai SLS, adalah zat yang sering kita temui dalam produk-produk perawatan tubuh sehari-hari, seperti sabun.
Baca SelengkapnyaUnilever Indonesia memenuhi berbagai kriteria dalam meraih Longlife Achievement, termasuk memiliki status Sistem Jaminan Halal (SJH) A.
Baca SelengkapnyaAstra Honda Motor Best Student 2023 mengumumkan para pemenangnya. Alat penjernih air brih tenaga surya karya siswa di Malang juara kategori Invensi.
Baca SelengkapnyaDiduga, barang serupa pulpen itu dijual pedagang keliling yang datang ke sekolah
Baca SelengkapnyaDetergen ini hanya menghasilkan sedikit busa karena dibuat dari bahan alami sehingga tidak membuat kulit iritasi dan tidak mencemari ekosistem air.
Baca SelengkapnyaCairan ini efektif untuk mengusir nyamuk penyebab demam berdarah.
Baca SelengkapnyaMahasiswa ITS ini punya kepedulian tinggi terhadap keberlanjutan lingkungan
Baca SelengkapnyaAlumnus Fakultas Biologi UGM, Rania Naura Anindhita, menyulap air lindi (cairan yang keluar dari sampah) menjadi sesuatu yang bernilai guna.
Baca SelengkapnyaSelain sampah plastik, bahan-bahan yang perlu disiapkan untuk membuat inovasi itu antara lain semen, pasir, dan oli.
Baca SelengkapnyaAchmad Syafiuddin juga memiliki hobi yang terus ia pupuk. Sejak belia, ia merupakan seorang Bonek.
Baca SelengkapnyaBerawal dari materi Go Green Pertamina UMK Academy, Prasetyo merintis program pemanfaatan limbah kain dari Jamajama Project.
Baca Selengkapnya