Bandara Dhoho Kediri Bakal Beroperasi 2023, Bupati Janjikan Ini ke Warga Sekitar

Merdeka.com - Bandara Dhoho Kediri direncanakan bakal beroperasi pada pertengahan 2023. Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menegaskan komitmen pemerintah kabupaten untuk memprioritaskan tenaga kerja dari warga sekitar bandara.

Nantinya, akan dibentuk tim khusus untuk mengkaji Peraturan Bupati terkait penyerapan tenaga kerja lokal.

"Akan dibentuk tim khusus untuk mempelajari model apa yang cocok untuk kultur warga barat sungai, sehingga nanti tepat sasaran," tutur Bupati di Kediri, Selasa (30/11/2021).

Dampak Pembangunan Bandara

Selama pembangunan bandara di Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri itu, kata Hanindhito, tenaga kerja yang diserap dari warga sekitar kurang lebih mencapai 60%

Menurutnya, keberadaan bandara berdampak pada segala lini, termasuk efek sosial. Nantinya, warga sekitar akan mengalami perubahan mata pencaharian dari petani menjadi pekerja dengan lingkup perkotaan. Merespons hal ini, pemerintah kabupaten tengah mencari cara agar warga tetap berdaya.

"Sejauh ini sudah 60 persen lebih (terserap tenaga kerja), tapi yang paling penting adalah nanti setelah bandara jadi, bagaimana caranya Pemerintah Kabupaten Kediri ini harus bisa meningkatkan padat karya di bagian barat sungai," ungkap Mas Bup, sapaan akrab Bupati Kediri.

Tol Kediri-Tulungagung

Sebuah kiriman dibagikan oleh Abdullah Abu Bakar (@abdullah_abe)

Selain pembangunan bandara, rencananya juga bakal ada pembangunan jalan tol Kediri-Tulungagung. Keterhubungan antara Bandara Kediri dengan jalan tol Kediri-Tulungagung ditargetkan selesai pada tahun 2023.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berharap, seluruh pemangku kebijakan turut serta mengawasi pembangunan bandara agar berkualitas.

Luhut datang meninjau progres pembangunan Bandara Kediri bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang serta Badan Pertanahan Nasional Sofyan A. Jalil, Selasa (30/11/2021). Dalam kunjungan tersebut, hadir pula Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Direktur PT. Gudang Garam, Tbk Istata Taswin Siddharta, dan sejumlah pejabat lain dari pusat hingga daerah.  (mdk/rka)