Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Belum Ada Kasus Hepatitis Akut, Pemkab Kediri Minta Warga Lakukan Ini Agar Terhindar

Belum Ada Kasus Hepatitis Akut, Pemkab Kediri Minta Warga Lakukan Ini Agar Terhindar Ilustrasi hepatitis. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/lejandro dans neergaard

Merdeka.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengungkapkan, hingga kini belum ada laporan mengenai temuan kasus Hepatitis akut misterius di wilayah setempat.

"Di Kabupaten Kediri tidak ditemukan kasus dugaan penyakit Hepatitis misterius pada anak. Mudah-mudahan jangan sampai ada," ujar Bupati Dhito di Kediri, Kamis (12/5/2022).

Meski demikian, ia meminta masyarakat Kabupaten Kediri lebih disiplin menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai langkah antisipasi penyakit Hepatitis akut misterius.

Upaya Pencegahan

strategi diet berawal dari menu makanan sehat intip rekomendasinya di jakarta

©Shutterstock

Bupati Kediri itu meminta para orang tua disiplin menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 

Salah satunya, para orang tua diimbau memperhatikan agar makanan yang dikonsumsi keluarga tetap higienis. 

"Pencegahan tetap harus dilakukan. Kami mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan PHBS," imbaunya, dikutip dari Antara.

Meskipun hingga kini belum ada temuan kasus Hepatitis akut di Kabupaten Kediri, Dinas Kesehatan setempat sudah membuat langkah sosialisasi penyakit Hepatitis akut dan antisipasinya. Hal ini dilakukan untuk mengedukasi masyarakat. 

"Masyarakat kami minta tetap menerapkan protokol kesehatan seperti saat Covid-19, dengan PHBS seperti sebelum makan cuci tangan menggunakan sabun serta menjaga pola makan dengan makanan yang bersih dan sehat," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dokter Ahmad Khotib.

Dia juga meminta masyarakat segera melapor jika ada anak atau anggota keluarga yang sakit dengan gejala seperti Hepatitis akut.

Gejala Hepatitis Akut

ilustrasi hepatitis

©2022 Merdeka.com/liputan6.com

Gejala umum Hepatitis akut misterius antara lain mual, diare, panas, lemah, timbul warna kuning di mata, serta air kencing berwarna merah seperti teh.

"Jika menemukan gejala awal seperti yang disebutkan segera memeriksakannya ke fasilitas kesehatan terdekat seperti klinik, puskesmas, dokter, maupun rumah sakit," imbau Ahmad Khotib.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Kesehatan dokter Siti Nadia Tarmizi mengatakan, saat ini kasus dugaan Hepatitis akut misterius di Indonesia ada 18 orang. Sembilan di antaranya dalam kategori pending klasifikasi, tujuh tidak masuk kriteria karena bukan Hepatitis akut dan dua masih dalam pemeriksaan.

Jumlah kasus dugaan Hepatitis akut misterius di Indonesia ini bertambah dibandingkan data pada Senin (9/5), yang tercatat 15 kasus.

(mdk/rka)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Sebut Hepatitis jadi Tantangan Serius
Menkes Sebut Hepatitis jadi Tantangan Serius

Lebih dari 350 juta orang di seluruh dunia menderita hepatitis

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
IDAI Ungkap 10 Anak Sudah Kena Hepatitis B di Sumut, Khawatir seperti Gunung Es
IDAI Ungkap 10 Anak Sudah Kena Hepatitis B di Sumut, Khawatir seperti Gunung Es

Jika 1 provinsi saja ada 10 anak yang menderita hepatitis, maka 34 provinsi lain bisa mengalami hal serupa.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox

Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
Heboh Virus Nipah, Kemenkes Ungkap Kondisi WNI di India
Heboh Virus Nipah, Kemenkes Ungkap Kondisi WNI di India

Virus Nipah menyebabkan dua orang meninggal dunia di India.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Kembali Muncul di Solo
Kasus Covid-19 Kembali Muncul di Solo

Meskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.

Baca Selengkapnya
Kasus Difteri Kembali Ditemukan di Garut, Seorang Warga Meninggal
Kasus Difteri Kembali Ditemukan di Garut, Seorang Warga Meninggal

Penyakit difteri kembali ditemukan di Garut, Jawa Barat. Seorang warga Kecamatan Samarang dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami gejala difteri.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Pastikan Kenaikan Covid-19 Tak Berkaitan dengan Pneumonia Misterius
Dinkes DKI Pastikan Kenaikan Covid-19 Tak Berkaitan dengan Pneumonia Misterius

Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI

Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.

Baca Selengkapnya
Satu Warga Suspek Monkeypox, Dinkes Sumsel Pastikan Hanya Cacar Biasa
Satu Warga Suspek Monkeypox, Dinkes Sumsel Pastikan Hanya Cacar Biasa

Kepala Dinkes Sumsel Trisnawarman menegaskan, pihaknya telah memeriksa sampel swab pasien J. Hasilnya diketahui negatif cacar monyet.

Baca Selengkapnya
Mayoritas Pasien Kanker Hati Tidak Menyadari Kondisinya pada Stadium Awal
Mayoritas Pasien Kanker Hati Tidak Menyadari Kondisinya pada Stadium Awal

Kondisi kesehatan pasien kanker hati stadium awal kerap sulit dikenali sehingga baru tampak saat sudah parah.

Baca Selengkapnya