Berdayakan Tenaga Kerja Lokal, Pertumbuhan Ekonomi Kota Surabaya Melesat Selama 2022
Merdeka.com - Pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya terus meningkat hingga mencapai 7,17 persen menjelang akhir tahun 2022. Persentase ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dan Nasional.
Padahal pada 2020 lalu, pertumbuhan ekonomi Kota Pahlawan sempat terpuruk hingga mencapai minus yakni pada angka -4,85 persen. Keterpurukan kondisi ekonomi ini disebabkan oleh masa pandemi Covid-19. Namun, pada tahun 2021 kondisi ekonomi kota megapolitan itu meningkat tajam pada angka 4,29 persen atau naik sekitar 8 persen.
Faktor utama pendorong melesatnya pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya adalah gebrakan program ekonomi kerakyatan berupa Padat Karya.
-
Bagaimana Jawa Timur menurunkan angka kemiskinan? Selain banyak program yang digerakkan Pemprov Jatim untuk mengatasi kemiskinan agar berjalan efektif, turunnya angka kemiskinan di Jatim menurut Khofifah juga dipengaruhi sejumlah faktor.
-
Apa yang dicapai Jawa Timur dalam hal kemiskinan? Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, angka kemiskinan ekstrem di wilayahnya turun secara signifikan sebesar 3,58% atau 1.480.140 jiwa selama tiga tahun terakhir.
-
Kenapa Jawa Timur jadi andalan sektor pertanian? Adapun sejumlah daerah dengan produktivitas pertanian terbesar di Jawa Timur meliputi Bojonegoro, Jember, Ngawi, Nganjuk, Tuban, dan Tulungagung. Enam daerah ini menjadi andalan sektor pertanian Jawa Timur.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Bagaimana Jawa Timur meningkatkan kualitas kepariwisataan nya? Tidak hanya itu, peningkatan kapasitas SDM berbagai sektor kepariwisataan mulai dari hotel, restaurant, desa wisata, daya tarik wisata, homestay, operator, hingga tour leader, berkolaborasi dengan pemangku kepentingan baik dari sektor pemerintah, swasta, akademisi, hingga media serta kegiatan kegiatan lain yang kiranya dapat meningkatkan kualitas dari kepariwisataan Jawa Timur mencakup atraksi, aksesbilitas, dan amenitas.
-
Di mana Sulawesi Utara berada di peringkat pertumbuhan ekonomi nasional? Berdasarkan data yang mereka miliki, Sulut menjadi salah satu provinsi yang memiliki pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengungkapkan bahwa keberhasilan tersebut dipicu oleh adanya sinergi kuat seluruh pemangku kebijakan di Kota Pahlawan melalui program ekonomi kerakyatan berbasis padat karya.
Selama beberapa tahun terakhir, Kota Surabaya menerapkan program ekonomi kerakyatan, di mana semua kebutuhan di Surabaya dipenuhi oleh usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan toko kelontong yang tersebar di berbagai penjuru kota.
Kebutuhan batik dan seragam aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya, maupun pelajar sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP) menggunakan produk buatan UMKM Surabaya.
Belanja Daring
©2022 Merdeka.com/Dok. Pemkot Surabaya
Pemkot Surabaya juga telah memanfaatkan platform digital dengan membuat e-commerce pemerintahan pertama di Indonesia, yakni e-Peken Surabaya. Sekitar 500 pedagang toko kelontong telah bergabung dalam e-Peken Surabaya. Di sana mereka menjual berbagai kebutuhan pokok yang bisa dibeli konsumen tanpa keluar rumah.
Konsumen tetap e-Peken adalah para ASN Pemkot Surabaya. Mereka diwajibkan membeli semua kebutuhan pokok melalui aplikasi e-Peken. Kini, aplikasi yang awalnya hanya dibuka untuk ASN juga sudah dapat diakses oleh masyarakat.
Wali Kota Eri menuturkan, sejumlah toko yang ada di e-Peken mengalami peningkatan omzet transaksi hingga 500 persen.
Program Padat Karya
Lihat postingan ini di InstagramSelain e-Peken, Pemkot Surabaya juga terus mengembangkan program padat karya di masing-masing kecamatan. Adapun, program padat karya ini berbeda-beda di setiap kecamatan, yakni tergantung potensi wilayah yang bersangkutan.
Program padat karya ini banyak memanfaatkan lahan tidur atau lahan Bekas Tanah Kas Desa (BTKD) di setiap kecamatan. Total sudah ada 20 rumah padat karya yang diresmikan, dan dalam waktu dekat ada 14 rumah padat karya yang rencananya segera diresmikan.
Wali Kota Surabaya menuturkan, program padat karya hadir untuk mendorong masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) Surabaya agar mau bekerja dan berusaha. Sebagai contoh, padat karya di bidang pembuatan paving dan jahit-menjahit ada yang sudah mendapatkan pendapatan hingga Rp6 juta dalam sebulan.
Program padat karya tersebut di seluruh Kota Pahlawan sudah banyak menyerap tenaga kerja lokal. Termasuk saat Pemkot Surabaya merealisasikan program “Dandan Omah” di mana pekerjanya merupakan warga sekitar.
Cak Eri, panggilan akrab Eri Cahyadi, menuturkan bahwa tujuan akhir program padat karya adalah mengentaskan kemiskinan di Kota Surabaya. Untuk itu, dia meminta semua pihak meninggalkan ego sectoral masing-masing dan bekerja sama guna menggerakkan ekonomi kerakyatan di Kota Pahlawan berjalan optimal.
Dinilai Belum Maksimal
Sementara itu, Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Kota Surabaya menilai program padat karya yang diinisiasi pemkot sebagai langkah meningkatkan perekonomian bagi keluarga MBR belum maksimal pelaksanaannya.
Anggota Komisi B DPRD Surabaya, Zuhrotul Mar’ah mengungkap bahwa Pemkot Surabaya belum melakukan pendampingan serius kepada MBR yang menjadi para pelaku usaha di rumah padat karya.
Meski sudah menjalankan program padat karya selama tiga bulan, kata dia, namun para pelaku usaha belum bisa maksimal, sehingga belum memiliki penghasilan layak atau di kisaran Rp500 sampai Rp700 ribu per bulan.
Oleh karena itu, harus ada pendampingan maksimal dari Pemkot Surabaya agar tujuan meningkatkan pendapatan bagi MBR bisa terealisasi.
Pendampingan tersebut dapat berupa pendampingan teknis dan pendampingan sumber daya manusia (SDM). Selanjutnya, kata Zumrotul, juga perlu ada evaluasi dan monitoring dari pihak yang diberi tanggung jawab di masing-masing kelompok. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pulau Jawa masih menjadi kontributor terbesar dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaLaju pertumbuhan ekonomi Kota Semarang yang meningkat hingga 5,79 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah secara komulatif pada triwulan III tahun 2023 mencapai 5,07%.
Baca SelengkapnyaHal ini tak lain karena adanya proyek pembangunan IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaSementara, pertumbuhan ekonomi Jateng pada triwulan II tahun 2023 ini juga lebih baik dari triwulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaBahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
Baca SelengkapnyaHal itu terlihat dari data Badan Pusat Statistik Jateng yang dirilis pada 17 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaKemacetan kembali terjadi di Jakarta, terutama setelah pandemi covid-19 di Indonesia dinyatakan berakhir.
Baca SelengkapnyaSelain warga Kalimantan, kawasan ini sudah menjadi ladang rezeki bagi perantauan, bahkan saat pembangunannya baru dimulai.
Baca SelengkapnyaEdy Mahmud mengatakan salah satu komponen pendorongnya yakni konsumsi rumah tangga sebesar 5,23 persen.
Baca SelengkapnyaAngka pengangguran di Sumsel pada Februari 2024 sebesar 3,97 persen atau turun sebesar 0,56 persen poin dibanding bulan Februari 2023.
Baca SelengkapnyaPemprov Jateng turut mendorong sertifikasi halal bagi pemilik UMKM.
Baca Selengkapnya