Bikin Miris, Ibu di Tuban Ini Nekat Jual Ginjal demi Lunasi Utang Pinjol Anaknya
Merdeka.com - Seorang ibu rumah tangga berinisial ER (59), warga Kabupaten Tuban, Jawa Timur nekat hendak menjual salah satu ginjalnya kepada orang yang membutuhkan. Di depan kantor BPJS Kesehatan Tuban di kawasan Jalan Basuki Rahmat, ER melakukan aksi yang membuat pengguna jalan miris.
Dia membentangkan poster berisi tulisan yang menyatakan bahwa yang bersangkutan menjual ginjal beserta nomor telepon yang bisa dihubungi.
Perempuan paruh baya itu mengaku terpaksa melakukan aksi nekat menawarkan ginjal kepada para pengguna jalan karena sedang dalam kondisi terdesak. Dia mengaku membutuhkan uang dalam jumlah banyak guna melunasi pinjaman online (pinjol) dan utang anak-anaknya di sejumlah bank dengan nilai hampir mencapai Rp200 juta.
-
Apa yang terjadi pada ibu Tamara? 'Alhamdullilah, Terima kasih Ya Allah, ibuku sudah sadar setelah 4 jam lebih pingsan karena penyumbatan pembuluh darah di Otak dan Terima kasih tak terhingga jg atas kekuatan Doa dari teman2 ????,' tulis Tamara Bleszynski.
-
Kenapa Hana terpaksa jual motor dan perhiasan? Untuk memulai usaha itu, ia harus mengorbankan banyak hal. Motor kesayangannya ia jual, perhiasan istrinya ia jual, ditambah ia harus masih meminjam uang dari orang tuanya.
-
Apa yang dijual nenek Niah? Ia berjualan rujak yang berlokasi di Jalan KH. Mansyur Nomor 70 Surabaya, sekitar wisata religi Sunan Ampel.
-
Bagaimana ibu tersebut meninggal? Ibunya berpulang dengan penuh cinta kasih sesaat setelah terhuyung di restoran.
-
Bagaimana ibu-ibu tersebut mencuri emas? Saat kalung emas di pakai, si ibu lainnya tampak mencoba mengalihkan perhatian dengan terus bertanya kepada penjual terkait kalung emas lainnya. Alhasil, si ibu tersebut berhasil mengelabuhi penjual.
-
Kenapa pelaku mengambil harta benda nenek? Kesempatan inilah yang dimanfaatkan pelaku untuk mengambil barang-barang berharga yang sebenarnya sudah disembunyikan di belakang rumah.
Tak Tega dengan Anak
©2016 Merdeka.com
Perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai penjual gorengan itu tak tega melihat anaknya terus-menerus ditagih oleh pihak bank.
"Terpaksa ingin menjual ginjal saya ini, untuk bayar utang anak-anak saya yang hampir mencapai Rp200 juta. Saya sendiri tahu jika jual ginjal itu dilarang," ungkap ER, Senin (21/11/2022).
Jalan terlarang itu ia tempuh lantaran mengandalkan hasil berjualan gorengan di pinggir jalan tidak memungkinkan untuk melunasi utang dengan nilai cukup fantastis itu. Terlebih, ER adalah orang tua tunggal bagi anaknya.
"Suami saya meninggal dunia setahun lalu. Jual ginjal adalah satu-satunya jalan untuk melunasi utang anak-anak saya," terangnya, dikutip dari akun Instagram @tubannow.
Akibat aksi yang dilakukannya, ER diamankan pegawai Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos P3A PMD) Kabupaten Tuban.
Pegawai Dinsos P3A PMD itu mempertanyakan aksi ER membentangkan poster yang memuat informasi jual ginjal tersebut.
Sang Anak Kabur
©©2014 Merdeka.com
Aksi nekat ER dipicu anak keduanya yang terlilit utang pinjaman online hingga puluhan juta rupiah. Tak berhenti sampai di situ, pria berusia 31 tahun itu kembali meminjam utang sekitar Rp50 juta melalui program kredit usaha rakyat (KUR) BRI Tuban dengan jaminan BPKB motor, serta meminjam uang di koperasi, dan lain sebagainya.
Menurut penuturannya, utang sang anak digunakan untuk bisnis investasi. Nahasnya, uang tersebut habis karena sang anak tertipu investasi bodong.
“Anak saya utang buat investasi. Investasi bodong. Sudah setahun lebih tidak membayar,” terang ibu tiga anak itu, dikutip dari liputan6.com.
Sang anak kemudian kabur karena tidak bisa membayar utang dan bunganya. Akhirnya, ER lah yang harus menanggung semua utang sang anak ketika ada petugas yang datang ke rumah untuk menagih.
“Di tagih utang terus. Angsuran tiap bulan bervariasi, ada delapan ratus sampai satu juta lebih,” jelasnya. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah Erfin ini viral di media sosial. Untuk menunjukkan keseriusannya dalam menjual ginjal.
Baca SelengkapnyaIni harga yang perlu disiapkan untuk transplantasi ginjal di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBekerja sebagai pegawai lepas kantor notaris membuat modal politiknya amat terbatas
Baca SelengkapnyaErfin berharap langkah beraninya itu bisa ditiru Caleg lain
Baca SelengkapnyaProsedur transplantasi organ tubuh tidak dilakukan secara transaksional.
Baca SelengkapnyaDi usianya yang masih kecil, keduanya terpaksa berjualan entok di jalanan.
Baca SelengkapnyaIa tampak kaget begitu melihat isi pencarian yang ada di hp ibunya itu.
Baca SelengkapnyaErfin Dewi Sudanto, caleg PAN untuk DPRD Bondowoso viral karena ingin jual ginjal untuk biaya kampanye.
Baca SelengkapnyaDari keterangan RAD, dia tega menjual anaknya pada pria hidung belang karena terlilit utang pinjaman online (pinjol). Jumlah utang RAD mencapai Rp 100 juta.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu tega menjual anaknya seharga Rp30 juta untuk membayar utang.
Baca SelengkapnyaEkspresi sedih dan bingung terlihat jelas di wajah perempuan berjilbab kuning itu.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu berinisial I (39), warga Semanu, Gunungkidul, DIY, tega membunuh bayinya sendiri karena alasan faktor ekonomi.
Baca Selengkapnya