Calon Pengantin Diimbau Perhatikan Kesehatan Fisik hingga Mental, Ini Alasannya
Merdeka.com - Kesiapan kesehatan fisik hingga mental menjadi salah satu aspek yang harus diperhatikan para calon pengantin untuk mengarungi bahtera rumah tangga. Salah satunya karena hal ini bisa berdampak terhadap kondisi anak yang dilahirkan.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur membentuk tim percepatan penurunan "stunting" (TPPS) untuk mempercepat penurunan kasus kekerdilan pada anak di daerah itu.
TPPS bertugas mengupayakan target pemerintah untuk menurunkan kasus stunting di Kabupaten Madiun menjadi 14 persen.
-
Apa yang disampaikan Kemenkominfo kepada calon pengantin? Ketua Tim Informasi Komunikasi Kesehatan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Marroli J Indarto menjelaskan, para calon pengantin diharapkan segera memahami stunting, sebelum mereka menikah. Pasalnya, kurangnya pemahaman akan stunting dapat berakibat buruk pada anak yang akan dilahirkan.
-
Bagaimana Kemenkominfo membantu calon pengantin untuk mencegah stunting? Marroli menjelaskan salah satu pencegahan stunting yang bisa dilakukan oleh calon pengantin adalah mengonsumsi makanan bergizi, menjalani diet sehat, mengonsumsi rutin Tablet Tambah Darah (TTD), serta menjaga kebersihan diri.
-
Kenapa jemaah haji harus menjaga kesehatan? Namun pihaknya ingin jemaah haji benar-benar sehat karena perjalanan menuju puncak haji masih cukup panjang.'Cuma kita mau dia memang benar-benar stabil, sehingga kalau kita kembalikan ke kloter itu dalam kondisi yang sehat dengan catatan,' kata Karmijono.
-
Mengapa penting menjaga kesehatan mental? Kesehatan mental bukanlah hal yang remeh atau tidak penting. Sebaliknya, ini adalah aspek yang sangat fundamental dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
-
Mengapa mental health perlu dijaga? Layaknya fisik, kesehatan mental juga perlu dijaga untuk meningkatkan kualitas hidup.
-
Apa jenis premarital check up yang penting? Bagi pasangan yang hendak menikah, premarital check up termasuk hal penting yang perlu dilakukan. Ini merupakan rangkaian pemeriksaan yang dilakukan untuk mengidentifikasi jika terdapat risiko penyakit dari masing-masing pasangan.
"Saat ini angka stunting di Kabupaten Madiun mencapai 15,7 persen dan targetnya di tahun 2024 adalah 14 persen sesuai kebijakan pemerintah pusat. Meskipun kurang sedikit, namun tidak boleh menggampangkan dan ini tugas negara maka harus dilaksanakan sebaik mungkin," tegas Ketua Pelaksana TPPS Kabupaten Madiun H. Hari Wuryanto di Pendopo Muda Graha Madiun, Senin (23/5/2022).
Cegah Stunting
©2015 Merdeka.com/shutterstock
Hari mengungkapkan bahwa penurunan stunting tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat, melainkan bertahap. Oleh karena itu, kata dia, diperlukan peran semua pihak, mulai dari pemerintah, orang tua, dan pihak terkait lainnya.
Wakil Bupati Madiun itu meminta masyarakat bersama-sama mencegah stunting dimulai dari jenjang pernikahan. Kantor Urusan Agama (KUA) yang menjadi gerbang terbentuknya sebuah keluarga juga perlu ambil peran aktif.
"Diperlukan komitmen agar orang yang mau menikah juga memperhatikan kesiapan mulai dari kesehatan hingga mental calon pengantin," jelasnya, dikutip dari Antara.
Apresiasi Bupati
Sementara itu, Bupati Madiun H. Ahmad Dawami memberikan apresiasi kepada Tim Penanganan Penurunan Stunting yang membuat angka stunting di wilayah setempat mendekati target nasional.
Peihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat, termasuk media yang menyiarkan kegiatan penurunan stunting yang dinilai mampu membentuk kepedulian dan pencegahan secara mandiri.
"Penurunan stunting diperlukan peran semua pihak. Terima kasih atas kerja keras bersama selama ini. Harapannya kasus stunting di Kabupaten Madiun terus menurun ke target nasional," ucapnya.
Dampak Besar Stunting
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, stunting memiliki dampak sangat besar pada pertumbuhan balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Stunting berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan otak anak. Selain itu, anak yang mengidap stunting juga memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya.
Berkaca dari bahaya tersebut, penurunan prevalensi stunting pada tahun 2024 dengan target 14 persen menjadi agenda utama Pemerintah RI. Upaya percepatan pencegahan stunting, baik pada perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi terus dilakukan di berbagai tingkat pemerintahan, hingga kota/kabupaten termasuk desa.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkab Banyuwangi menunjukkan keseriusan dalam mencegah dan menanggulangi pernikahan dini yang marak terjadi.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai risiko jika melakukan pernikahan dini.
Baca SelengkapnyaSejak 2019 Kemenkominfo telah menggandeng generasi muda untuk turut serta mendukung upaya penurunan prevalensi stunting
Baca SelengkapnyaSalah satu faktor penyebab stunting adalah menikah di usia muda atau menikah dini
Baca Selengkapnya"Jangan menikah dini! siapkan mental dan fisiknya,” kata Ganjar
Baca SelengkapnyaWapres mengingatkan tanggung jawab bersama dalam mengawal kebijakan pembangunan SDM
Baca SelengkapnyaAcara yang dihadiri sebanyak 250 calon pengantin dari berbagai wilayah ini bertujuan memberikan pembekalan komprehensif terkait kehidupan pernikahan.
Baca SelengkapnyaSebelum melakukan rangkaian pemeriksaan, keduanya mengatakan sudah siap untuk menjalani tes Kesehatan
Baca SelengkapnyaQuotes kesehatan tubuh dan mental berikut bisa bangkitkan semangat menjaga kesehatan dirimu dan orang lain. Simak ulasannya.
Baca SelengkapnyaTahapan pemeriksaan dilakukan terpisah. Setiap calon akan masuk ke ruang medical check up secara bergantian.
Baca SelengkapnyaChico mengatakan, isu kesehatan jiwa dan raga masuk prioritas karena menurut riset hampir 20 juta penduduk Indonesia mengalami gangguan mental emosional.
Baca SelengkapnyaMenurut Bupati Ipuk, kesehatan masyarakat perlu mendapatkan perhatian serius.
Baca Selengkapnya