Curi Perhatian, Sampah Organik di Surabaya Diolah Jadi Sabun Cuci Baju dan Obat Kumur
Merdeka.com - Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat mulai menerapkan pengolahan sampah organik melalui Eco Enzyme (EE).
Eco Enzyme adalah pengolahan sampah dengan cara difermentasi menggunakan gula. Sampah yang diolah menggunakan eco enzyme ini merupakan sampah organik hasil rumah tangga di Kota Surabaya, Jawa Timur.
"Eco Enzyme dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengolah sampah organik," tutur Koordinator Penyuluhan Lingkungan Hidup dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Dyan Prasetyaningtyas di Surabaya, Rabu (30/3).
-
Kenapa penting mengolah sampah rumah tangga menjadi Eco Enzyme? Kegiatan ini dinilai dapat memberikan nilai edukasi pada masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga sehingga lebih bermanfaat dan berdaya ekonomi.
-
Bagaimana sampah di Banyumas diolah? Sampah organik mereka pisahkan untuk dijadikan maggot atau larva dari lalat yang bisa digunakan sebagai pakan ternak. Sedangkan sampah anorganik diolah menjadi berbagai produk seperti bahan bakar pabrik semen, paving blok, dan masih banyak lagi.
-
Apa yang dihasilkan dari pengolahan sampah di Banyumas? Sebanyak 98 persen sampah di Banyumas berhasil dikelola menjadi sesuatu yang berharga dan bernilai jual tinggi.
-
Apa jenis sampah yang bisa diolah jadi kompos? Sampah organik. Sampah ini berasal dari sisa makanan, daun atau bahan-bahan alami lainnya. Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos, biogas, atau pakan ternak.
-
Kenapa limbah organik penting diolah? Meskipun limbah organik bisa membusuk secara alami, kita tidak boleh membuang limbah organik secara sembarangan.
-
Bagaimana mengolah limbah organik jadi pupuk? Menjadi pupuk kompos dengan cara mencampurkan limbah organik basah dengan tanah dan menambahkan mikroorganisme pengurai.
Cairan Serbaguna
Hasil olahan sampah organik menggunakan eco enzyme bisa digunakan sebagai cairan serbaguna, yakni bisa digunakan sebagai desinfektan, pembersih air, pembersih lantai, sabun mandi, sabun cuci baju, obat kumur, hingga penyembuh luka bakar.
Oleh karena itu, kata Dyan, DLH Surabaya mengoptimalkan pelatihan pengolahan sampah organik melalui Eco Enzyme di masyarakat, khususnya di kalangan Kader Surabaya Hebat, Kampung Zero Waste, dan Program Kampung Iklim (Proklim).
"Kami sudah beberapa kali melakukan pelatihan EE. Terakhir pelatihan digelar di Kelurahan Kebonsari, Jambangan pada Selasa (29/3)," ungkapnya, dikutip dari Antara.
Upaya Kurangi Sampah
View this post on Instagram
Dyan menuturkan, tujuan utama pelatihan EE ialah sebagai upaya mengurangi sampah organik yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo Kota Surabaya. Pasalnya, selama ini 70 persen sampah yang terbuang di TPA tersebut berasal dari limbah rumah tangga.
"Sampah organik ini menimbulkan bau tidak sedap, pembusukan sampah ini juga menghasilkan gas metana yang meningkatkan pemanasan global. Maka, dengan membuat EE ini, kita dapat mengurangi beban sampah di TPA dan mencegah pemanasan global," terangnya.
Sementara itu, anggota Eco Enzyme Nusantara Yustina Sri Maryanti menuturkan, Eco Enzyme bisa mengurangi produksi limbah sintetis dan sampah plastik sisa kemasan produk rumah tangga serta mengurangi pencemaran air.
Cara Membuat
Menurut Yustina, cara mengolah sampah organik menggunakan cara eco enzyme juga terbilang mudah. Ia pun menjelaskan tata cara pengolahannya.
"Memakai wadah plastik sebagai tempat fermentasi sampah organik yang telah dicampur dengan air dan gula merah atau molase. Setelah 3 bulan, maka EE sudah siap digunakan," jelas Yustina.
Sampah organik yang bisa digunakan adalah semua kulit buah maupun potongan sayur segar yang belum dimasak. Sementara itu, sampah organik yang tidak bisa digunakan untuk olahan EE ialah kulit durian, nangka, singkong, alpukat, dan salak.
"Penggunaan wadah plastik juga diutamakan, karena dalam proses fermentasinya akan menghasilkan gas. Lalu, untuk penggunaan air, sebaiknya air sumur. Jika menggunakan air PAM, harus diendapkan dulu selama 24 jam," pungkas Yustina.
(mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Eco Enzyme itu punya banyak nilai manfaat nilai manfaat seperti digunakan untuk disinfektan, sabun mandi, pembersih rumah, dan cairan pestisida.
Baca SelengkapnyaSampah bukan lagi masalah yang mengancam kehidupan manusia.
Baca SelengkapnyaHasil dari teknologi ini yang berupa pupuk cair nantinya akan dibagikan kepada masyarakat dengan gratis.
Baca SelengkapnyaSebanyak 98 persen sampah di Banyumas berhasil dikelola menjadi sesuatu yang berharga dan bernilai jual tinggi.
Baca SelengkapnyaKeberadaan TPS ini menjadi sumber rezeki bagi warga setempat.
Baca SelengkapnyaTerpilihnya Banyumas menjadi tuan rumah acara tersebut karena reputasinya sebagai salah satu daerah yang memiliki inovasi dalam pengelolaan sampah.
Baca SelengkapnyaTak punya tempat pembuangan akhir, sampah tersebut dibawa kemana ya?
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi terus melakukan berbagai langkah pengolahan sampah.
Baca SelengkapnyaLimbah rumah tangga sering dianggap sebagai masalah yang harus diatasi, tetapi jika dikelola dengan baik, limbah ini dapat memberikan manfaat bagi lingkungan.
Baca SelengkapnyaSelain diolah sebagai pupuk kompos, sampah-sampah ini juga dijadikan sebagai bahan bakar alternatif.
Baca SelengkapnyaKini tak perlu pusing dengan keberadaan limbah rumen
Baca SelengkapnyaHasil pembakaran sampah itu bisa dimanfaatkan sebagai pupuk, sementara asapnya bisa disuling menjadi pupuk cair.
Baca Selengkapnya