Digelar Setelah Gempa, Tradisi Megengan Sambut Ramadan di Jatim Bikin Haru
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menggelar tradisi Megengan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1442 Hijriah sekaligus doa bersama untuk korban gempa di wilayah setempat.
"Tahun ini, Ramadan tak hanya masih pandemi Covid-19, tapi Jatim juga baru dilanda musibah gempa di Malang yang dampaknya ke beberapa daerah," ujar Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Minggu (11/4/2021) malam.
Ajak Tak Berhenti Berdoa
-
Bagaimana cara warga Banjarnegara sambut Ramadan dengan grebeg gunungan? Berbagai gunungan berisi buah-buahan, sayur mayur, serta palawija diarak keliling pusat Kota Banjarnegara.
-
Apa yang unik dari tradisi ramadan di Indonesia? 'Meski terbiasa melihat komunitas Muslim di Manila (Filipina), kemeriahan tradisi berpuasa lebih terasa ketika saya berada di Indonesia,' katanya, Jumat (5/4) mengutip ANTARA.
-
Apa tradisi unik Bengkulu sambut Lebaran? Masyarakat muslim di Bengkulu punya tradisi unik yang bernama bakar gunung api.
-
Mengapa bulan Ramadan spesial? Bulan Ramadan, bulan suci dalam agama Islam, memiliki banyak keutamaan yang sangat istimewa. Ketika Ramadan, umat Islam diwajibkan berpuasa. Puasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga, melainkan juga segala hawa nafsu lainnya, termasuk amarah. Puasa Ramadan juga merupakan bulan kesabaran.
-
Apa yang dilakukan warga di Dukuh Gatak untuk sambut Ramadan? Ratusan warga di Dukuh Gatak, Desa Sekarsuli, Klaten menyambut Bulan Ramadan dengan mengadakan kirab budaya dan tradisi Sadranan.
-
Apa tradisi unik di Majalengka? Tradisi unik ini hanya bisa ditemui di Majalengka. Undangan menjadi unsur terpenting dalam prosesi hajatan. Biasanya si empunya hajat akan membuat desain yang menarik, agar tamu undangan terkesan.
©Pixabay/SuleymanKarakas
Wagub Emil mengajak seluruh masyarakat, khususnya umat Islam untuk tidak berhenti berdoa supaya warga Jatim senantiasa diberi keselamatan dan dijauhkan dari segala musibah.
Orang nomor dua di Jatim itu turut prihatin dengan musiban gempa bumi yang melanda Kabupaten Malang pada Sabtu (10/4) siang. Emil Dardak mengucapkan duka cita atas meninggalnya sejumlah korban jiwa akibat bencana alam tersebut.
"Semoga almarhum dan almarhumah husnul khotimah, dosanya diampuni Allah SWT serta diberi tempat layak di surga. Kepada keluarga yang ditinggalkan juga mendapat kesabaran, ketabahan dan kekuatan," ujarnya, mengutip dari ANTARA (12/4).
Mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Emil berkesempatan memimpin tradisi Megengan dan doa bersama. Pasalnya, Khofifah sedang meninjau lokasi bencana di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang.
"Ibu Gubernur saat ini bermalam di Lumajang untuk memastikan kondisi pascagempa. Semoga Ibu Gubernur selalu diberi kesehatan selama bertugas," ujar Plt Ketua Partai Demokrat Jatim tersebut.
Pelaksanaan Megengan
Pada pelaksanaan tradisi Megengan, Wagub Jatim mengunduh gunungan kue apem. Selanjutnya, secara simbolis kue apem itu diserahkan kepada Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur 1 Bululawang, Kabupaten Malang, KH Ahmad Fahrur Rozi sebagai perwakilan ulama.
Megengan, imbuh Emil, merupakan akulturasi budaya lokal dan Islam untuk menyambut datangya bulan suci Ramadan. Tradisi ini masih terjaga hingga kini.
Pada kesempatan tersebut, KH Ahmad Fahrur Rozi bertindak sebagai penceramah. Sedangkan doa bersama dipimpin KH Ahmad Muzakki Al Hafidz yang sehari-hari merupakan imam besar Masjid Al Akbar Surabaya.
Dalam acara yang digelar di Gedung Negara Grahadi Surabaya itu hadir sejumlah pejabat Forkopimda Jatim dan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Jatim. Selain itu, sejumlah kepala daerah turut hadir secara daring. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tradisi Lebaran bukan cuma soal mudik dan makan ketupat. Di berbagai daerah banyak sekali tradisi dilakukan secara turun temurun dan hanya ada saat Lebaran.
Baca SelengkapnyaDi Provinsi Sumatra Utara, masyarakat menyambut bulan suci ini dengan ragam tradisi yang berbeda-beda dan tentunya penuh makna.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Tegal menyakini bahwa pada hari Rabu terakhir pada bulan Safar, akan banyak bencana dan malapetaka yang menghantui.
Baca SelengkapnyaIni merupakan bentuk ikhtiar warga Sumedang setelah terjadi bencana gempa beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaSemua warga tampak semringah mengarak gunungan ketupat keliling kampung
Baca SelengkapnyaSetiap wilayah di Indonesia punya caranya masing-masing dalam menyambut Hari Lebaran
Baca SelengkapnyaTradisi warga Karundang Tengah, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten ini terbilang unik.
Baca SelengkapnyaAda banyak cara yang dilakukan warga Jateng dalam menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan
Baca SelengkapnyaSebelum arak-arakan gunungan, warga terlebih dahulu menggelar pengajian, pentas wayang kulit, hingga ziarah ke makam leluhur.
Baca SelengkapnyaTradisi ngirab selalu dilaksanakan untuk memperingati hari Rebo Wekasan.
Baca SelengkapnyaMegibung merupakan tradisi buka puasa bersama khas kampung Islam Kepaon Bali
Baca SelengkapnyaRuwahan cukup berbeda dari tradisi penyambutan Ramadan di daerah lain
Baca Selengkapnya