Dikenal Canggih, Ini Potret Balai Yasa Madiun Bengkel Terakhir Lokomotif Uap di Jawa
Merdeka.com - Tahun 1980-an menjadi akhir era lokomotif uap di Indonesia. Tepatnya pada 29 Agustus 1981 diadakan serah terima Balai Yasa Madiun dari Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) ke PT Industri Kereta Api (Persero).
Dikutip dari instagram @madiun_info (29/3/2021), Balai Yasa Madiun merupakan bengkel terakhir yang melayani perbaikan besar (overhaul) mesin-mesin lokomotif uap di Jawa. Ada banyak cerita bersejarah mengenai keberadaan Balai Yasa Madiun, sebelum akhirnya berubah menjadi workshop INKA.
Bangunan Tertua
-
Kenapa Balai Yasa Madiun memproduksi senjata? Menariknya dari Balai Yasa Madiun ini, pada tahun 1947 tempat ini malah memproduksi berbagai jenis senjata api dan senjata tajam.
-
Dimana pusat industri kapuk Jawa? Dulu di Kabupaten Batang pernah berdiri pabrik kapuk kelas dunia.
-
Siapa yang membangun pabrik kereta di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Di mana perampokan kereta api besar terjadi? Kereta melewati Leighton Buzzard sekitar pukul 3 pagi tanggal 8 Agustus 1963, dan beberapa saat kemudian sang masinis, Jack Mills, melihat sinyal merah di depan di sebuah tempat bernama Sears Crossing.
-
Dimana pabrik belerang Wanaraja dibangun? Pabrik belerang Wanaraja jadi salah satu lokasi bersejarah yang menarik di Kabupaten Garut. Era revolusi industri di negara Eropa sempat dirasakan juga di Indonesia karena kolonialisme Belanda. Akibatnya pada 1900, berdiri pabrik-pabrik besar di Indonesia, salah satunya pabrik belerang di Wanaraja, Kabupaten Garut.
-
Kapan Balai Yasa Madiun dibangun? Melansir dari merdeka.com, Balai Yasa Madiun ini dibangun pada tahun 1884 milik SS Oosterlinjnen (Lintas Timur).
Kompleks bengkel yang dibangun pada 1884 ini merupakan bangunan tertua kedua setelah bengkel kereta api Staatsspoorwegen di Surabaya Kota.
Dalam penyelesaian lintas Malang–Blitar (1896-1897), Probolinggo–Jember–Panarukan (1895-1897), dan Surabaya–Tarik (1897), Balai Yasa yang dulu disebut “Hoofdwerkplaats te Madioen” menyediakan beragam suku cadang kereta api dan infrastruktur lain. Selain itu, juga menjadi tempat perakitan jembatan-jembatan baja impor.
Dari tiga bengkel besar (Madiun, Surabaya Kota, dan Jember) yang dimiliki SS Oosterlijnen (Lintas Timur) pada awal abad ke-20, Balai Yasa Madiun merupakan bengkel terbesar dan terlengkap.
Saat Balai Yasa Gubeng mulai beroperasi pada 1916, beberapa peralatan mesin bengkel yang ada Balai Yasa Madiun dipindah ke Gubeng.
Masa Revolusi
Lihat postingan ini di Instagram
Menariknya, pada masa Revolusi Kemerdekaan Indonesia, Balai Yasa Madiun memproduksi berbagai jenis senjata tajam dan senjata api. Selain itu, pada 1947 atas permintaan TNI, Balai Yasa Madiun juga memproduksi laras mortir dari poros roda kereta eks-NIS atas permintaan TNI pada 1947.
Sejak era lokomotif diesel dimulai pada 1953, perbaikan besar segala jenis lokomotif uap dipusatkan di Balai Yasa Madiun. Bengkel ini juga sukses memodifikasi lokomotif berbahan bakar kayu jati menjadi minyak bakar (fuel oil).
Luas total kompleks Balai Yasa Madiun yakni 56.926 meter persegi. Saat itu koleksi mesin bengkel terdiri dari sejumlah 676 unit, 75 unit mesin angkat, dan 4 unit jembatan timbang. Sementara itu, jumlah pegawainya sekitar 2.500 orang.
Pada tahun 1971-1980 tercatat Balai Yasa Madiun melakukan perbaikan terhadap 467 lokomotif uap berbagai tipe. Selain itu, pada 1978-1979 bengkel ini memperbaiki 101 kereta penumpang, serta pada 1981 terdapat 15 kereta yang diperbaiki. Sebelum ditutup, Balai Yasa Madiun menyelesaikan 20 gerbong barang antara Februari sampai Juni 1981. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kereta api merupakan moda transportasi yang digunakan oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaCalon penumpang maupun petugas yang berada di stasiun cukup antusias dengan kehadiran miniatur.
Baca SelengkapnyaMenurut tutur pitutur sejarah, kapal-kapal buatan Dasun terkenal akan kualitasnya. Bahkan, kemampuan berlayar bisa hingga lintas benua di Brazil.
Baca SelengkapnyaDulunya stasiun ini berada di tengah kawasan perkebunan kopi
Baca SelengkapnyaDi sana terdapat berbagai koleksi lokomotif baik uap maupun diesel yang pernah beroperasi pada masa lampau.
Baca SelengkapnyaLokomotif E1060 ini mampu menarik rangkaian gerbong sebanyak 40 unit dengan muatan kurang lebih 130 ton dalam sekali perjalanan.
Baca SelengkapnyaKereta api menjadi salah satu moda transportasi darat favorit bagi masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu.
Baca SelengkapnyaPG Tasikmadu adalah salah satu sisa-sisa kejayaan industri gula di Jawa. Tak hanya sebagai pabrik, kini tempat itu dijadikan sebagai destinasi wisata.
Baca SelengkapnyaPabrik Gula Tasikmadu kini sudah tidak beroperasi. Banyak lokomotif dan gerbong-gerbong tua yang dibiarkan terbengkalai
Baca SelengkapnyaSetiap tahunnya, warga harus memberi tumbal kepala kerbau ke tempat itu
Baca SelengkapnyaLokomotif ini diklaim tertua di Indonesia. Begini kisahnya
Baca Selengkapnya