Ditetapkan sebagai Warisan Budaya, Ini Fakta Menarik Tahu Takwa dan Tenun Ikat Kediri
Merdeka.com - Tahu Takwa dan Tenun Ikat Kediri berhasil didaftarkan dalam Surat Pencatatan Inventarisasi Kekayaan Intelektual Komunal Ekspresi Budaya Tradisional (HAKI – KIK).
Tahu Takwa diakui dalam jenis pengetahuan tradisional "Kemahiran membuat kerajinan tradisional, makanan/minuman tradisional, moda transportasi tradisional". Sementara Tenun Ikat Kediri diakui dalam jenis ekspresi budaya tradisional "Seni rupa – dua dimensi, seni rupa – tiga dimensi".
"Ini adalah pencapaian luar biasa yang patut kita syukuri bersama. Dengan paten HAKI – KIK ini, tentunya bentuk apresiasi pada para leluhur atau pendahulu yang telah mewariskan pada kita tinggalan budaya tahu takwa dan tenun ikat Kediri," tutur Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Selasa (30/11/2021).
-
Kapan Batik Besurek jadi warisan budaya? Kini, kain Batik Besurek ini sudah menjadi salah satu simbol kekayaan seni budaya dari Bumi Rafflesia. Pemerintah Indonesia sudah menetapkan kain ini sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada tahun 2015 silam.
-
Kapan batik Betawi mulai dikenal? Sejak 1970-an batik Betawi motif pucuk rebung sudah menjadi seragam wajib None Jakarta karena dianggap sudah lama ada dan dikenal masyarakat Betawi.
-
Di mana batik kawung awalnya digunakan? Pada masa lalu, motif batik ini hanya digunakan oleh keluarga keraton.
-
Kapan kerajinan perak Koto Gadang mulai dikenal? Sejak 1911 Sejarah perkembangan kerajinan perak di Koto Gadang ternyata sudah begitu lama. Produk perak dari desa ini sudah dikenal sejak tahun 1911, khususnya saat bangsa-bangsa Eropa yang datang ke Sumatera.
-
Di mana Kain Tenun Ikat Inuh ditemukan? Konon, Kain Tenun Ikat Inuh ini pertama kali ditemukan di daerah Lampung Barat sekitar abad ke-19 silam. Namun, beberapa sumber menyatakan bahwa kain ini sudah ada lebih dulu, sekitar abad ke-17 dan dibuat oleh Suku Komering.
-
Kapan tembikar kuno di Banten Girang ditemukan? Apalagi di sana banyak ditemukan tembikar kuno yang diperkirakan berasal dari abad ke-12 hingga 14.
Harus Dirawat
Warisan budaya tersebut, imbuh Wali Kota Kediri, harus dirawat karena merupakan peninggalan leluhur yang jenius.
"Para pendahulu kita merupakan investor, para penemu yang jenius. Kita yang diwarisi warisan ini harus merawatnya, salah satunya dengan mematenkannya biar bisa terus dinikmati anak cucu," ungkap Mas Abu, sapaan akrabnya.
Menurut dia, paten HAKI – KIK menjadi senjata saat ada daerah lain yang hendak melakukan klaim pada Tahu Takwa dan Tenun Ikat Kediri.
"Agar tidak terjadi saling klaim dan rebutan, toh masing-masing daerah punya keunikan budaya masing-masing. Jadi kita hormati dengan bentuk paten yang resmi, biar negara yang mengakui melalui surat resmi dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia," lanjutnya, dikutip dari Antara.
Upaya Mematenkan
©2020 Merdeka.com/kedirikota.go.id
Wali Kota Kediri mengaku upaya menuju paten HAKI – KIK sudah digagas sejak lama. Salah satunya melalui bentuk dukungan terhadap kegiatan tahunan Dhoho Street Fashion yang dipelopori Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), Ferry Silviana Abu Bakar.
Banyak desainer nasional seperti Didiet Maulana, Lenny Agustin, Priyo Oktaviano, Hanni Hananto dan Era Soekamto diundang untuk membuat rancangan busana berbahan Tenun Ikat Kediri.
Pada tahun 2020, Dekranasda Kota Kediri juga meluncurkan buku "Tenun Ikat Kediri: Menjalin Harmoni, Menjaga Tradisi". Buku tersebut menjadi salah satu pendukung terbitnya HAKI – KIK.
Sementara itu, tahu adalah kuliner tertua yang diperkenalkan oleh etnis Tionghoa di Nusantara. Di Kota Kediri, tahu masuk pertama kali pada tahun 1929 saat armada Kubilai Khan merapat di Dermaga Sungai Brantas.
Suryatini N. Ganie dalam buku Dapur Naga di Indonesia menuliskan, "Saat mengunjungi Kediri, kami mendapati tempat berlabuhnya jung-jung Mongol di kota itu (yang) sampai hari ini masih disebut Jung Biru. Armada ini mempunyai jung-jung khusus untuk mengurus makanan tentara, termasuk satu yang khusus untuk menyimpan kacang kedelai dan membuat tahu”. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asal-usul batik jadi perbincangan usai live-streamer asal Amerika Serikat dapat hadiah batik dari penggemar di Malaysia.
Baca SelengkapnyaBatik merupakan kesenian yang terkenal di Nusantara. Hingga saat ini batik masih dikenakan dan dilestarikan.
Baca SelengkapnyaTempe resmi diajukan oleh komunitas melalui Kemendikbudristek ke Sekretariat UNESCO.
Baca SelengkapnyaBatik ini konon sudah ada sejak 1800-an menjadi kekayaan budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPenetapan oleh kementerian ini dilakukan berdasarkan Pasal 45 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
Baca SelengkapnyaKediri merayakan hari jadinya yang ke-1145 di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPada 2024 ini Kabupaten Kediri berusia 1220 tahun.
Baca SelengkapnyaKebaya, yang diakui sebagai warisan budaya dunia takbenda, diajukan oleh Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Baca SelengkapnyaTemuan tersebut di antaranya dua kepala arca dan batu berbentuk pion berjumlah lima serta temuan batu lulumpang.
Baca SelengkapnyaIndonesia tumbuh dengan ragam budaya. Setiap budaya memiliki kekhasannya tersendiri. Salah satu ciri khas dari ragam budaya ini adalah kain tradisional.
Baca SelengkapnyaGajah Oling merupakan satu dari puluhan motif batik yang ada di Banyuwangi. Motif ini bisa dibilang paling populer dibanding motif lainnya.
Baca SelengkapnyaSejarah Museum Batik dimulai setelah bangunan tersebut difungsikan sebagai markas BKR
Baca Selengkapnya