Fakta Baru Penangkapan Terduga Teroris di Kediri, Warga Diimbau Lakukan Ini
Merdeka.com - Tim Detasemen Khusus (Densus) Antiteror Mabes Polri menangkap dua warga yang tinggal di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, karena diduga terlibat dengan kelompok terorisme, Selasa (9/11/2021).
Keduanya adalah RH, pendatang yang tinggal di rumah kontrakan di RT 01/RW 10, Dusun Talun, Desa Gedangsewu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Densus mengamankan RH di Jalan Cipunegara, Desa Darungan, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.
Selain itu, Densus 88 juga menangkap AN, warga Desa Tertek, Kecamatan Pare. AN diamankan saat berada di Jalan Basuki Rahmat, Dusun Templek, Desa Darungan, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Bagaimana Densus 88 mengantisipasi ancaman teroris? 'Kita akan lanjutkan penyelidikan dan penyidikan untuk menjawab salah satunya pertanyaan seperti tadi,' ucap dia.
-
Siapa yang diduga dikuntit Densus 88? Adapun dugaan Jampidsus diduga dikuntit oknum Densus 88 saat makan di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
Dari penggeledahan yang dilakukan terhadap dua terduga teroris tersebut, Densus mengamankan sejumlah barang seperti senjata laras panjang, komputer jinjing, CPU, dan flashdisk. Selain itu, petugas juga mengamankan sejumlah buku.
Dalam operasi tersebut, Densus 88 juga menangkap sejumlah orang di Jawa Timur (Jatim). Para terduga teroris itu kemudian dibawa ke Polda Jatim untuk menjalani pemeriksaan.
Minta Warga Lapor
Menindaklanjuti penangkapan terduga teroris di wilayahnya, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meminta warga proaktif melapor kepada perangkat pemerintah setempat jika mengetahui kegiatan yang mencurigakan. Ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi tindak kejahatan.
"Saya minta kalau ada kegiatan yang mencurigakan, segera dilaporkan," ujar Bupati Dhito di Kediri, Rabu (10/11).
Bupati muda itu menegaskan, Tindakan terorisme harus dilawan dengan cara bergandengan tangan. Dibutuhkan kerja sama dan peran semua pihak untuk mewujudkan keamanan dan kenyamanan warga Kabupaten Kediri.
"Kita perlu bergandengan untuk melawan tindak pelanggaran HAM yang satu ini (tindak terorisme)," lanjut Mas Bup, sapaan akrab Bupati Dhito.
Upaya Deradikalisasi
View this post on Instagram
Ia menambahkan, upaya deradikalisasi di Kabupaten Kediri terus dilakukan. Salah satunya melalui pendidikan di sekolah-sekolah. Pemerintah Kabupaten Kediri juga intensif berkoordinasi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
"Toleransi antarumat beragama tetap kita pupuk di Kabupaten Kediri untuk menangkal radikalisme. Aktifnya FKUB merupakan salah satu upaya kami," ungkapnya, dikutip dari Antara.
Sementara itu, terkait penangkapan dua terduga teroris di Kabupaten Kediri, Mas Bup menyatakan bahwa aktivitas mereka telah lama diintai aparat. Ia mengaku selalu mendapat laporan terkait keberadaan terduga teroris tersebut.
"Dua terduga teroris ini sudah dalam pantauan sejak beberapa waktu lalu, ada tim yang selalu lapor ke saya terkait ini," tandasnya. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia menyebut, dua orang terduga teroris yang diamankan itu yakni dari Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAswin belum menjelaskan lebih rinci penangkapan teroris yang berlangsung di Bekasi itu.
Baca SelengkapnyaDia belum bisa menjelaskan secara rinci terkait penangkapan teroris.
Baca SelengkapnyaDE adalah pegawai PT Kereta Api Indonesia (Persero) ditangkap lantaran dirinya diduga terlibat aksi terorisme.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka merupakan teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten OKU Timur, Sumsel.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaKedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaSembilan orang yang ditangkap masih menjalani pemeriksaan. Belum ada penjelasan detail soal kegiatan para terduga teroris ini.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terduga teroris dilakukan pada hari Rabu (2/8) di rumahnya.
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri menyebut sejauh ini tidak ada eskalasi peningkatan ancaman terorisme sampai dengan peringatan 17 Agustus.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini penyidik masih memeriksa keduanya secara intensif.
Baca Selengkapnya