Geledah Ruangan Wali Kota Batu, Ini Temuan KPK Selama 3 Hari Berada di Kota Apel
Merdeka.com - Ruangan Wali Kota Batu, Jawa Timur, Dewanti Rumpoko, digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebelumnya, KPK juga menggeledah enam kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Batu, selama tiga hari terakhir.
KPK mendatangi Balai Kota Among Tani Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (8/1/2021), sekitar pukul 10.00 WIB. Para petugas KPK lalu menuju ruang kerja Wali Kota Batu yang ada di lantai lima Balai Kota Among Tani.
Penggeledahan Lebih dari Tiga Jam
-
Kenapa kantor PT Hutama Karya digeledah? Penyidik mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK.
-
Kenapa KPK geledah rumah kader PDIP? Penggeledahan itu disebut terkait dengan kasus dugaan korupsi dana hibah pokok pikiran (Pokir) Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim). Kasus ini sendiri merupakan pengembangan dari perkara suap yang menjerat mantan Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjuntak.
-
Dimana rumah kader PDIP yang digeledah? Rumah yang digeledah itu diketahui berada jalan Halim perdana Kusuma Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
-
Dimana KPK memeriksa Bupati Sidoarjo? 'Salat dulu, salat (Jumat),' tutur Muhdlor di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (16/2).
-
Siapa kader PDIP yang digeledah rumahnya? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah seorang anggota DPRD Jawa Timur bernama Mahfud dari Fraksi PDIP.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
©2021 Merdeka.com/kpk.go.id
Dilansir dari Antara, sebanyak sembilan orang petugas KPK melakukan penggeledahan selama lebih dari tiga jam di ruangan kerja Wali Kota Batu. Mereka baru keluar ruangan pada pukul 13.10 WIB.
Saat meninggalkan ruangan Wali Kota Batu, petugas tampak membawa dua koper warna gelap yang berukuran besar. Para petugas tersebut dikawal oleh dua orang petugas dari Polres Batu.
Dari ruangan kerja Wali Kota Batu, KPK melanjutkan penggeledahan di kantor Dinas Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah yang ada di lantar empat Balai Kota Among Tani. Di sana, penggeledahan berlangsung selama kurang lebih satu jam.
Hasil Penggeledahan
Pukul 14.00 WIB petugas KPK keluar ruangan dan meninggalkan Balai Kota Among Tani. Mereka membawa lima koper besar. Sementara itu, empat petugas kepolisian mengawal petugas KPK saat meninggalkan Balai Kota Among Tani tersebut.
KPK sudah melakukan operasi penggeledahan sejak Rabu, 6 Januari 2021. Pada Rabu (6/1), KPK menggeledah tiga lokasi yakni kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Dinas Pariwisata, dan Dinas Pendidikan Kota Batu. Selanjutnya, pada Kamis (7/1), KPK menggeledah tiga kantor dinas yakni Dinas Komunikasi dan Informasi, Dinas Penanggulangan Kebakaran, serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kota Batu.
Secara keseluruhan, hingga Jumat (8/1), ada tujuh OPD, dan ruangan Wali Kota Batu yang digeledah KPK.
Periksa Dua Orang Saksi
Bahkan, sebelum melakukan penggeledahan, KPK juga telah memeriksa dua orang saksi atas nama Moh Zaini yang merupakan pemilik PT Gunadharma Anugerah, dan Kristiawan yang merupakan mantan pengurus rumah tangga mantan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko.
Zaini diperiksa untuk dilakukan pendalaman terkait dugaan pemberian sejumlah uang kepada pihak terkait perkara, yakni agar bisa mendapatkan proyek pekerjaan di Pemerintah Kota Batu.
Sementara Kristiawan, dilakukan pendalaman terkait dugaan sebagai perantara penerimaan atas perintah dari pihak terkait perkara ini, untuk menerima sejumlah uang dari para kontraktor, dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pemkot Batu.
Kasus Mantan Wali Kota Batu
©2018 Merdeka.com/Dwi Narwoko
Sebagai informasi, pada September 2017, penyidik KPK menangkap Wali Kota Batu Eddy Rumpoko (suami dari Wali Kota Batu saat ini, Dewanti Rumpoko) dalam operasi tangkap tangan. Eddy diduga menerima suap senilai Rp500 juta terkait proyek belanja modal dan mesin pengadaan meubelair di Pemerintah Kota Batu tahun anggaran 2017 senilai Rp5,26 miliar.
KPK menetapkan dua orang tersangka lain dalam kasus tersebut, yakni Kepala Bagian Unit Layanan Pengadaan Pemerintah Kota Batu, Edi Setyawan, dan Filipus Djap yang merupakan Direktur PT Dailbana Prima. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain rumah dinas Erik, KPK juga menyasar menggeledah rumah pribadi Bupati Labuhanbatu itu.
Baca SelengkapnyaPenyidik KPK menggeledah ruang Wakil Wali Kota dan Sekretaris Daerah Kota Semarang yang berlokasi di sisi kompleks kantor pemerintahan itu.
Baca SelengkapnyaPenyidik KPK juga meminta keterangan Sekretaris Disdik Kota Semarang Erwan Rachmat dan seorang staf lainnya dalam penggeledahan tersebut.
Baca SelengkapnyaPetugas KPK terlihat keluar rumah sekitar pukul 23.52 WIB.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan itu setelah tim penyidik menemukan adanya kasus korupsi pengadaan hingga pemerasan di lingkungan Pemkot Semarang.
Baca SelengkapnyaSekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminuddin mengaku belum ada komunikasi dengan wali kota pascapenggeledahan KPK.
Baca SelengkapnyaM Lutfi diduga terlibat korupsi pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di Pemkot Bima.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui pasti kasus yang tengah disidik KPK sehingga kantor pemerintahan itu digeledah.
Baca SelengkapnyaSementara keberadaan Wali Kota Semarang belum terlihat. Mba Ita dikabarkan berada di dalam gedung.
Baca SelengkapnyaPetugas KPK meninggalkan lokasi menggunakan lima unit mobil jenis Toyota dan dikawal beberapa personel Gegana Brimob Polda Kalsel menggunakan satu kendaraan.
Baca SelengkapnyaBelum ada keterangan resmi dari KPK maupun Pemkot Semarang
Baca SelengkapnyaAda isu yang mencuat bahwa Wali Kota Semarang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Selengkapnya