Hasil Tes Cepat Covid-19 650 Pedagang Pasar di Madiun Reaktif, Ini 3 Kabar Terbarunya
Merdeka.com - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) Kota Madiun menggelar tes cepat massal pada Jumat hingga Minggu, 1-3 Januari 2021. Ratusan pedagang pasar tradisional di Kota Pendekar itu ditemukan reaktif saat dilakukan tes cepat Covid-19.
Berdasarkan data Dinkes setempat, jumlah pedagang pasar tradisional yang dites mencapai 2.810 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 650 pedagang menunjukkan hasil reaktif berdasarkan tes cepat Covid-19, seperti melansir dari ANTARA (5/1).
Tindak Lanjut Pemkot
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
©2021 Merdeka.com/liputan6.com
"Yang reaktif ini yang harus kita perhatikan. Ini datanya sedang kami olah, mereka berasal dari mana, sebab pedagang di pasar tradisional Kota Madiun, tidak hanya warga kota," terang Pelaksana Tugas Dinkes-PPKB Kota Madiun dr. Agung Sulistya Wardani, Senin (4/1/2021).
Rinciannya, jumlah pedagang di Pasar Besar Madiun yang mengikuti tes cepat Covid-19 sebanyak 1.197 orang. Dari tes cepat yang dilakukan pada Jumat dan Sabtu lalu itu diketahui sebanyak 379 pedagang menunjukkan hasil reaktif Covid-19.
Selanjutnya, pada Minggu (3/1/2021), tes cepat massal digelar di Pasar Sleko, Pasar Kojo, Pasar Srijaya, dan Pasar Kawak. Dari tiga pasar tersebut, ada 1.613 pedagang yang ikut dalam tes cepat Covid-19. Hasilnya, sebanyak 271 pedagang dinyatakan reaktif.
Pedagang Luar Kota
Sementara itu, berkenaan dengan pedagang asal luar kota, Dinkes-PPKB akan melakukan koordinasi dengan Dinkes wilayah asal yang bersangkutan untuk dilakukan upaya tindak lanjut.
"Sedangkan untuk pedagang asal Kota Madiun, akan kami lakukan swab (tes usap) serta kita tracing," jelas Wardani.
Pihaknya meminta masyarakat, terutama komunitas pedagang pasar tradisional untuk meningkatkan kewaspadaan dan disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Kesadaran Prokes Rendah
©2020 Merdeka.com/Dwi Narwoko
Kesadaran masyarakat Kota Madiun dalam menerapkan protokol kesehatan masih rendah. Hal ini ditemukan saat petugas Dinkes melakukan rapid test massal di pasar tradisional.
Saat ini, Pemkot Madiun menutup sementara Pasar Besar Madiun karena sebelumnya terdapat lima pedagang yang positif terpapar Covid-19 dan ada di antaranya yang meninggal dunia. Penutupan itu berlangsung pada 3-6 Januari 2021.
Sementara itu, merujuk data Satgas Covid-19 Kota Madiun, hingga Senin (4/1/2021) ada sebanyak 432 warga setempat yang terkonfirmasi positif Covid-19. Rinciannya, sebanyak 328 di antaranya dinyatakan sudah sembuh, 69 orang masih dalam perawatan, dan 35 orang meninggal dunia.
Jumlah pasien konfirmasi sebanyak 432 tersebut meningkat delapan kasus dari sehari sebelumnya. Kini, Kota Madiun masuk dalam zona merah atau daerah berisiko tinggi penyebaran Covid-19. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaDinas kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan kasus Covid-19 naik 40 persen dalam sepekan. Sementara kasus mycoplasma pneumonia enam orang.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaSetelah TikTok Shop resmi ditutup pekan lalu, sejumlah pengunjung mulai berlalu-lalang di kawasan Pasar Tanah Abang yang sebelumnya dikabarkan sepi.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus tersebut tercatat pada 23 Agustus 2024 dengan dua orang diantaranya terkonfirmasi positif.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnya