Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini Cara dan Syarat Penyintas Covid-19 Jadi Pendondor Plasma Konvalesen

Ini Cara dan Syarat Penyintas Covid-19 Jadi Pendondor Plasma Konvalesen PMI Jakarta Ajak Penyintas Covid-19 Donor Plasma Konvalesen. ©2021 Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Seiring meningkatnya kasus Covid-19, kebutuhan plasma konvalesen atau plasma darah di berbagai daerah mengalami peningkatan. Plasma konvalesen dari penyintas Covid-19 digunakan untuk terapi penyembuhan pasien Covid-19. Hal ini dilakukan dengan harapan bisa membantu pembentukan antibodi pada tubuh pasien yang masih sakit karena Covid-19.

Terapi ini diharapkan mampu mencegah penyakit berkembang lebih parah, serta mempercepat waktu penyembuhan. Efektivitas donor plasma konvalesen ini bisa mencapai 100 persen. Pendonor plasma konvalesen diutamakan seorang penyintas Covid-19 yang sebelumnya mengalami gejala ringan hingga sedang. Hal ini dikarenakan kadar antibodi tertinggi banyak ditemukan pada penderita Covid-19 dengan gejala sedang.

Pentingnya plasma darah Konvalesen bagi pasien positif Covid-19 dengan gejala berat. Namun, sulitnya mendapatkan, membuat beberapa pihak berupaya membantu memudahkan mendapat donor plasma.

Orang lain juga bertanya?

Pemerintah dan PMI telah mencanangkan gerakan nasional donor plasma konvalesen yang bisa dilakukan oleh para penyintas Covid-19. Bagi para penyintas Covid-19 yang memenuhi syarat dan ingin mendonorkan plasma Konvalesen bisa mendaftarkan diri.

Berikut ini cara daftar donor Plasma Konvalesen untuk pasien Covid-19, seperti dilansir dari laman covid19.go.id, Rabu (28/7).

Syarat Donor Plasma Konvalesen.

Sebelum mengetahui cara daftar donor plasma Konvalesen, perlu diketahui terlebih dahulu syaratnya. Berikut ini syarat menjadi pendonor plasma Konvalesen:

1. Usia 18-60 tahun.2. Berat badan ≥ 55 kg.3. Diutamakan pria, apabila perempuan belum pernah hamil.4. Pernah terkonfirmasi Covid-19 dengan Surat keterangan sembuh dari dokter yang merawat.5. Bebas keluhan minimal 14 hari.6. Tidak menerima transfusi darah selama enam bulan terakhir.7. Lebih diutamakan yang pernah mendonorkan darah.

Cara Daftar Donor Plasma Konvalesen.

1. Akses laman plasmakonvalesen.covid19.go.id

2. Klik Donor Sekarang atau klik tombol Formulir Pendaftaran.

3. Mengisi formulir pendonor dan lengkapi data diri.

4. Centang keterangan bersedia menjadi pendonor plasma konvalesen dan siap dihubungi oleh Tim Satgas Penanganan Covid-19 Indonesia atau Palang Merah Indonesia.

5. Setelah itu, centang bagian Verifikasi dan klik Kirim.

Alur Donor Plasma Konvalesen di Unit Donor Darah.

1. Persiapan donor, yakni dengan mengisi formulir Donor Darah dan Informed Consent, seleksi donor melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik.

2. Pemeriksaan Lab Donor, yakni melalui pemeriksaan lab darah lengkap, konfirmasi golongan darah, skrining antibodi, infeksi menular lewat transfusi darah (HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, dan Sifilis).

3. Pengambilan darah donor, yakni menggunakan mesin Apheresis dengan lama waktu pengambilan donor darah sekitar 45 menit.

Reporter: Azizta Laksa Mahardikengrat (mdk/snw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tujuan Transfusi Darah Putih, Ketahui Manfaat dan Efek Sampingnya
Tujuan Transfusi Darah Putih, Ketahui Manfaat dan Efek Sampingnya

Transfusi darah putih adalah prosedur medis yang melibatkan pemberian sel darah putih dari donor ke penerima untuk mengatasi defisiensi.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Penelitian Terbaru Berhasil Pecahkan Mengapa Ada Orang yang Sama Sekali Tidak Terinfeksi COVID-19
Penelitian Terbaru Berhasil Pecahkan Mengapa Ada Orang yang Sama Sekali Tidak Terinfeksi COVID-19

Penelitian terbaru mengungkap penyebab sejumlah orang aman dari Covid-19 tanpa pernah terinfeksi.

Baca Selengkapnya
6 Golongan Orang yang Tidak Boleh Mendonorkan Darah, Wajib Tahu
6 Golongan Orang yang Tidak Boleh Mendonorkan Darah, Wajib Tahu

Donor darah adalah tindakan mulia yang dapat menyelamatkan nyawa, namun keamanan dan kesehatan pendonor dan penerima darah harus selalu menjadi prioritas.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Fakta Golongan Darah B Plus, Lebih Rentan Kena Penyakit Jantung
Fakta Golongan Darah B Plus, Lebih Rentan Kena Penyakit Jantung

Mengetahui golongan darah Anda dan memahami implikasinya dapat memberikan manfaat besar dalam situasi medis darurat.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali

Seorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!

Baca Selengkapnya
Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?
Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari

Kemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.

Baca Selengkapnya