Ini Cara dan Syarat Penyintas Covid-19 Jadi Pendondor Plasma Konvalesen
Merdeka.com - Seiring meningkatnya kasus Covid-19, kebutuhan plasma konvalesen atau plasma darah di berbagai daerah mengalami peningkatan. Plasma konvalesen dari penyintas Covid-19 digunakan untuk terapi penyembuhan pasien Covid-19. Hal ini dilakukan dengan harapan bisa membantu pembentukan antibodi pada tubuh pasien yang masih sakit karena Covid-19.
Terapi ini diharapkan mampu mencegah penyakit berkembang lebih parah, serta mempercepat waktu penyembuhan. Efektivitas donor plasma konvalesen ini bisa mencapai 100 persen. Pendonor plasma konvalesen diutamakan seorang penyintas Covid-19 yang sebelumnya mengalami gejala ringan hingga sedang. Hal ini dikarenakan kadar antibodi tertinggi banyak ditemukan pada penderita Covid-19 dengan gejala sedang.
Pentingnya plasma darah Konvalesen bagi pasien positif Covid-19 dengan gejala berat. Namun, sulitnya mendapatkan, membuat beberapa pihak berupaya membantu memudahkan mendapat donor plasma.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Siapa yang bisa donor darah? Syarat utama untuk mendonor darah adalah dalam kondisi sehat, berusia minimal 16 tahun (dengan izin orang tua), dan memiliki berat badan minimal 110 pon.
-
Apa saja manfaat dari penggunaan plasma darah? 'Mereka mengembangkan keseluruhan sistem ini dengan mengirimkan dua toples steril, satu berisi air dan satu lagi berisi plasma darah beku-kering dan mereka mencampurkannya,' kata Wallace.Berbeda dengan darah utuh, plasma dapat diberikan kepada siapa pun tanpa memandang golongan darah seseorang, sehingga lebih mudah diberikan di medan perang.
-
Bagaimana tubuh orang tertentu dapat terhindar dari Covid-19? 'Ini adalah kesempatan yang sangat unik untuk melihat bagaimana respons kekebalan pada orang dewasa tanpa riwayat COVID-19 sebelumnya, dalam pengaturan di mana faktor-faktor seperti waktu infeksi dan komorbiditas dapat dikendalikan,' kata ahli biologi sistem kuantitatif Rik Lindeboom, yang kini berada di Netherlands Cancer Institute.
-
Apa manfaat donor darah bagi pendonor? Donor darah merupakan tindakan yang tidak hanya bermanfaat bagi penerima darah, tetapi juga bagi pendonor itu sendiri. Berikut adalah beberapa manfaat donor darah yang telah terbukti melalui penelitian dan pengamatan klinis:
Pemerintah dan PMI telah mencanangkan gerakan nasional donor plasma konvalesen yang bisa dilakukan oleh para penyintas Covid-19. Bagi para penyintas Covid-19 yang memenuhi syarat dan ingin mendonorkan plasma Konvalesen bisa mendaftarkan diri.
Berikut ini cara daftar donor Plasma Konvalesen untuk pasien Covid-19, seperti dilansir dari laman covid19.go.id, Rabu (28/7).
Syarat Donor Plasma Konvalesen.
Sebelum mengetahui cara daftar donor plasma Konvalesen, perlu diketahui terlebih dahulu syaratnya. Berikut ini syarat menjadi pendonor plasma Konvalesen:
1. Usia 18-60 tahun.2. Berat badan ≥ 55 kg.3. Diutamakan pria, apabila perempuan belum pernah hamil.4. Pernah terkonfirmasi Covid-19 dengan Surat keterangan sembuh dari dokter yang merawat.5. Bebas keluhan minimal 14 hari.6. Tidak menerima transfusi darah selama enam bulan terakhir.7. Lebih diutamakan yang pernah mendonorkan darah.
Cara Daftar Donor Plasma Konvalesen.
1. Akses laman plasmakonvalesen.covid19.go.id
2. Klik Donor Sekarang atau klik tombol Formulir Pendaftaran.
3. Mengisi formulir pendonor dan lengkapi data diri.
4. Centang keterangan bersedia menjadi pendonor plasma konvalesen dan siap dihubungi oleh Tim Satgas Penanganan Covid-19 Indonesia atau Palang Merah Indonesia.
5. Setelah itu, centang bagian Verifikasi dan klik Kirim.
Alur Donor Plasma Konvalesen di Unit Donor Darah.
1. Persiapan donor, yakni dengan mengisi formulir Donor Darah dan Informed Consent, seleksi donor melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik.
2. Pemeriksaan Lab Donor, yakni melalui pemeriksaan lab darah lengkap, konfirmasi golongan darah, skrining antibodi, infeksi menular lewat transfusi darah (HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, dan Sifilis).
3. Pengambilan darah donor, yakni menggunakan mesin Apheresis dengan lama waktu pengambilan donor darah sekitar 45 menit.
Reporter: Azizta Laksa Mahardikengrat (mdk/snw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Transfusi darah putih adalah prosedur medis yang melibatkan pemberian sel darah putih dari donor ke penerima untuk mengatasi defisiensi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru mengungkap penyebab sejumlah orang aman dari Covid-19 tanpa pernah terinfeksi.
Baca SelengkapnyaDonor darah adalah tindakan mulia yang dapat menyelamatkan nyawa, namun keamanan dan kesehatan pendonor dan penerima darah harus selalu menjadi prioritas.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaMengetahui golongan darah Anda dan memahami implikasinya dapat memberikan manfaat besar dalam situasi medis darurat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaSeorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca Selengkapnya