Jawa Timur Disebut Punya Daya Tarik Tinggi bagi Investor, Ini Kata Gubernur Khofifah

Merdeka.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yakin Jawa Timur semakin memiliki daya tarik bagi investor untuk menanamkan modalnya. Salah satu faktor pendukungnya yakni Incremental Capital-Output Ratio (ICOR) Jatim yang rendah.

“Kita memiliki ICOR yang selalu lebih rendah (5,27) dibanding ICOR rata-rata nasional (6,81) dan beberapa daerah lain seperti DKI Jakarta (7,57), Banten (5,81) dan Jawa Tengah (5,83). Ini menunjukkan bahwa berinvestasi di Jatim lebih efisien daripada rata-rata berinvestasi di Indonesia,” ungkap Khofifah usai mengikuti rakor virtual di bidang investasi di Surabaya, Sabtu (23/1/2021).

ICOR Lebih Rendah dari Rata-rata Nasional

©2021 Merdeka.com

ICOR ialah parameter ekonomi makro yang menggambarkan rasio investasi kapital terhadap hasil yang diperoleh dengan menggunakan investasi tersebut. Besaran ICOR merupakan proxy efisiensi suatu perekonomian. Semakin rendah nilai ICOR berarti semakin tinggi produktivitas kapital.

Pada tahun 2019, ICOR Jatim sebesar 5,25, lebih rendah dari  rata-rata ICOR nasional yakni 6,87.

“Untuk meningkatkan 1 unit output di Jawa Timur, diperlukan investasi fisik sebesar 5,25. Jelas Jatim menawarkan efisiensi yang lebih tinggi, sekaligus menjanjikan imbal balik yang lebih menguntungkan,” terang mantan Mensos itu, dikutip dari liputan6.com (24/1/2021).

Realisasi Investasi

Selama lima tahun terakhir, realisasi investasi di Jawa Timur mengalami dinamika. Sementara itu, dua tahun terakhir sejak kepemimpinan Khofifah, realisasi investasi terus terdongkrak naik, setelah dua tahun sebelumnya mengalami perlambatan.

Bahkan, pada periode Januari sampai September 2020, realisasi investasi Jatim telah melampaui capaian tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp66,5 triliun. Sementara pada tahun 2019 sebesar Rp58,4 triliun.

“Dari sisi pertumbuhan, total investasi Jatim naik 42,1 persen. Ini adalah yang tertinggi di Jawa, yang sebagian besar justru tumbuh negatif,” ungkap gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu.

Benahi Regulasi

©2021 Merdeka.com

Jatim juga sedang membenahi regulasi demi meningkatkan kemudahan berusaha melalui penyederhanaan perizinan yang dikandung oleh UU Cipta Kerja. Dalam hal ini, Gubernur Jatim telah menerbitkan Peraturan Gubernur No 69 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Melalui pergub ini, kita ingin memastikan pelayanan perizinan yang mengedepankan transparansi, kepastian waktu, bebas korupsi, serta mengutamakan kepuasan pemohon izin. Sekarang kalau pelaku usaha mengurus izin di Jatim akan semakin mudah, cukup dengan online, melalui aplikasi JOSS,” imbuhnya.

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Provinsi Jawa Timur membuat inovasi JOSS (Jatim Online Single Submission), yang melayani 18 sektor perizinan serta terintegrasi dengan aplikasi Helpdesk yang memberikan layanan konsultasi dan pengaduan bagi pemohon izin.

“Dengan segenap keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif yang dipunyai Jatim, maka saya sampaikan kepada para investor baik investor asing maupun investor dalam negeri, ayo berinvestasi di Jawa Timur, karena pasti lebih mudah, efisien dan menguntungkan,” pungkas perempuan kelahiran Surabaya itu. (mdk/rka)