Jengkel Sering BAB di Celana, Ibu di Jember Tega Aniaya Anaknya hingga Tewas
Merdeka.com - Seorang ibu berinisial IR, di Desa Jamintoro, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember, Jawa Timur, ditetapkan sebagai tersangka usai melakukan tindak penganiayaan pada anak kandungnya (RS) hingga meninggal dunia, Jumat (7/1). Kepada polisi ia mengaku kesal lantaran anak berusia 6 tahun itu kerap buang air besar di celana.
Sebelumnya, IR diketahui sempat menutupi kasus tersebut dengan menyebut RS meninggal karena sakit. Kejanggalan mencuat, karena tetangga menemukan sejumlah luka memar di bagian tubuh korban.
"Ternyata ada hal-hal yang tidak beres, ibunya merasa jengkel kepada anaknya karena tidak bilang setiap buang air besar," kata Kapolsek Sumberbaru, AKP Fachtur Rahman, dilansir dari YouTube Liputan6.com SCTV, Sabtu (8/1).
-
Bagaimana ibu tersebut meninggal? Ibunya berpulang dengan penuh cinta kasih sesaat setelah terhuyung di restoran.
-
Dimana wanita asal Jember dibunuh di Bali? Jasadnya ditemukan dalam kondisi telanjang dan lehernya dijerat dengan kabel. Korban ditemukan tak bernyawa di satu penginapan, Jalan Raya Pemogan, Kamar Nomor 26, Lingkungan Banjar Taman, Desa Pemogan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, pada Sabtu (4/5) sekitar pukul 11. 30 Wita.
-
Siapa yang merasakan sedihnya ibu? Anak-anak memiliki tingkat sensitivitas emosional yang sangat tinggi, terutama terhadap perasaan ibu mereka. Mereka secara alami dapat mendeteksi perubahan emosi dan energi yang dirasakan oleh orang tua. Ketika kamu mengalami kesedihan atau kemarahan, anak-anak akan merasakan ketidaknyamanan tersebut dan berusaha untuk meringankan perasaanmu.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang terjadi pada ibu Tamara? 'Alhamdullilah, Terima kasih Ya Allah, ibuku sudah sadar setelah 4 jam lebih pingsan karena penyumbatan pembuluh darah di Otak dan Terima kasih tak terhingga jg atas kekuatan Doa dari teman2 ????,' tulis Tamara Bleszynski.
Dianiaya hingga Demam dan Sesak Napas
Ilustrasi ©shutterstock.com
Sebelum meninggal, sang anak memang kerap mendapat perlakuan kasar dari sang ibu. Bahkan kepada polisi, wanita berusia 27 tahun tersebut berulang kali melakukan pemukulan.
IR mengaku dirinya memukul di bagian kepala, tangan hingga kaki dengan benda tumpul, sehingga meninggalkan bekas luka lebam.
Usai pemukulan sang anak mengalami demam, sesak napas hingga muntah. Korban langsung dibawa ke fasilitas kesehatan setempat. Sayangnya, nyawa sang anak gagal tertolong, dan dinyatakan meninggal pada Selasa (4/1).
Memukul dengan Gayung hingga Gagang Sapu
Dalam keterangannya, IR biasa menggunakan benda tumpul seperti gagang sapu hingga gayung air untuk menganiaya korban berulang kali.
"Pelaku sendiri jijik melihat celananya yang kotor itu, sehingga merasa jengkel," lanjut Fachtur Rahman.
Sebelumnya, sejumlah tetangga yang hadir saat korban meninggal mengaku janggal dengan luka lebam di sekujur tubuh sang anak. Warga kemudian menghubungi polisi. Saat diperiksa, pihak kepolisan merasa janggal dan melakukan otopsi. Dari hasil pemeriksaan di rumah sakit, terdapat sejumlah titik lebam, termasuk adanya pendarahan di bagian otak.
Dilaporkan juga, tindak kekerasan oleh IR juga pernah dilakukan kepada anak pertamanya yang sudah meninggal pada tahun 2016 lalu.
Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara
Saat ini, tersangka dijerat dengan Pasal 76C Junto Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 tahun 2014, tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002, tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 5a Junto Pasal 44 Ayat 3 UU No. 23 Tahun 2004, tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
Adapun ancaman kurungan 15 tahun penjara menanti IR, dengan maksimal denda Rp3 miliar.
"Ibunya sudah ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan atau BAP," jelas Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jember Iptu Dyah Vitasari, dikutip dar ANTARA. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus ini terungkap setelah ayah kandung korban mencari anaknya.
Baca SelengkapnyaVideo anak perempuan diikat rantai pada bagian leher dengan luka lebam di wajah itu viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaIver Son menyampaikan si ibu saat ini telah diproses oleh Unit PPA Polres Metro Jakarta Utara setelah dilimpahkan dari Polsek Koja.
Baca SelengkapnyaMotif melakukan kekerasan alasannya karena untuk menghukum korban. Namun dijelaskan apa kesalahan korban hingga dianiaya begitu sadis.
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaTerakhir, korban ditenggelamkan hingga kepalanya mengalami pendarahan dan akhirnya tewas.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui telah tinggal bersama menantunya itu sejak tiga bulan terakhir.
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Regi Halili mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, serta ahli medis.
Baca SelengkapnyaPelaku kini telah mendekam di balik jeruji guna mempertanggung jawabkan perbuatan kejinya
Baca SelengkapnyaSeorang ibu berinisial I (39), warga Semanu, Gunungkidul, DIY, tega membunuh bayinya sendiri karena alasan faktor ekonomi.
Baca SelengkapnyaSeorang anak berusia 5 tahun ditemukan tewas dengan bersimbah darah di sebuah rumah kawasan Bekasi,
Baca SelengkapnyaDi hari kejadian, ibu tersebut juga sempat terlibat pertengkaran dengan mertuanya.
Baca Selengkapnya