Kabar Terbaru Santri Meninggal Dikeroyok Teman di Ponpes Mojokerto, Ini Nasib Pelaku
Merdeka.com - Galang Tatkaryaka Raisaldi (14), santri asal Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, meninggal dunia setelah dianiaya lima temannya sesama santri di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Mojokerto.
Penganiayaan terhadap korban terjadi di salah satu pesantren di Kecamatan Pacet, Mojokerto pada Rabu (13/10/2021) malam.
Kasipidum Kejaksaan Negeri Kabupaten Mojokerto Ivan Yoko menyatakan bahwa berkas penyidikan kasus penganiayaan yang menewaskan Galang dinyatakan lengkap (P21) pada 6 Januari 2021.
-
Siapa yang menjadi korban santet? 'Semua permukaan eksterior dari guci awalnya tertutup teks yang mengandung lebih dari 55 nama yang diukir, puluhan di antaranya sekarang hanya bertahan sebagai huruf-huruf terpisah yang mengambang atau coretan pensil yang samar,' jelas Lamont.
-
Siapa yang dianiaya di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin? 'Saya mondok di sana selama enam tahun, tiga tahun MTs dan Aliyah. Selama 6 tahun di situ cukup banyak perubahan, baik dari pembangunan dan gurunya,' kata Adi Maulana kepada merdeka.com. Menurut Adi Maulana, Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin merupakan yang terbaik di Provinsi Jambi, apalagi Kabupaten Tebo, baik dari sisi pendidikan, pengembangan multimedia, dan lainnya. 'Kalau untuk segi pembelajaran nilainya plus kemudian santri di pondok Raudhatul Mujawwidin itu paling banyak santri se-Jambi. Pada waktu saya masuk pondok santri hanya 800, sekarang sudah lebih dari dua ribu santri,' ujarnya. Namun, pondok pesantren ini juga ada minusnya. Adi Maulana menceritakan, salah satu kejelekannya adalah selalu menutupi masalah kecil ataupun masalah besar. Sepengetahuan dia, kasus santri meninggal baru pertama kali ini terjadi. Namun tindak kekerasan, seperti bullying sudah lama berlangsung. 'Zaman saya juga sudah ada, tapi tidak sampai meninggal seperti ini,' paparnya.
-
Siapa yang pernah menjadi santri di Pondok Tegalsari? Salah satu sosok yang pernah jadi santri di Pondok Tegalsari adalah pujangga Ronggowarsito.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
Penyidik dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Mojokerto menyerahkan pelaku dan barang bukti kepada jaksa penuntut umum pada Selasa (25/1/2022).
"Pelakunya berjumlah lima anak. Mereka melakukan kekerasan terhadap anak yang mengakibatkan korban meninggal dunia," terang Ivan di Kejari Mojokerto, Selasa (25/01).
Pemicu Penganiayaan
©2016 Merdeka.com
Berdasarkan keterangan Ivan, penganiayaan dilakukan secara spontan oleh kelima pelaku menggunakan tangan kosong.
“Korban dengan pelaku adalah teman sesama santri," ujarnya, dikutip dari akun Instagram @pojoklamongan (26/1).
Ivan mengungkapkan, salah seorang pelaku berusia 14 tahun asal Sumenep. Sedangkan empat pelaku lain berusia 16 tahun. Mereka berasal dari Gresik, Sidoarjo, dan Surabaya.
“Informasi awal karena korban ketahuan mencuri, tapi korban tidak terbukti mencuri. Sehingga nanti fakta-fakta itu akan kami ungkap di persidangan," terangnya saat ditanya wartawan mengenai motif penganiayaan tersebut.
Nasib Para Pelaku
Akibat perbuatannya, kelima pelaku anak tersebut dijerat dengan pasal 80 UU RI nomor 17 tahun 2016 tentang Perlindungan Anak.
Ivan menuturkan, pihaknya tidak menahan para pelaku karena tergolong anak-anak. Selanjutnya, kasus penganiayaan ini akan dilimpahkan ke pengadilan untuk tahap persidangan.
"Para pelaku anak ini tidak kami tahan karena kelima pelaku masih kategori anak-anak. Hari ini kami kerja sama dengan P2TP2A Kabupaten Mojokerto untuk pendampingan, kami hadirkan psikolog, wali dari orang tua dan ponpes," pungkasnya. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus ini sebelumnya terungkap bermula dari pelaporan pihak keluarga korban di Polsek Glenmore wilayah hukum Polresta Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan yang berujung pada kematian ini pun sudah dilaporkan pihak orang tua ke Polsek Lodoyo Timur.
Baca SelengkapnyaSantri itu tengah berada di Perpustakaan saat dianiaya seniornya.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, pihak ponpes membantah korban tewas karena dianiaya
Baca SelengkapnyaMembanting korban ke lantai hingga tak sadarkan diri
Baca SelengkapnyaPesantren dinilai terkesan menutupi kasus tersebut
Baca SelengkapnyaPelaku kesal hanya mendapatkan dua batang rokok saat memalak adik kelasnya termasuk salah satunya korban.
Baca SelengkapnyaPengasuh ponpes mengaku tak tahu menahu mengapa muncul narasi AKA dibanting. Pihaknya juga sudah menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya pada orangtua korban.
Baca SelengkapnyaPihak pondok pesantren mengantarkan jenazah korban ke rumahnya, tanpa lapor polisi.
Baca SelengkapnyaHasil olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan awal Polsek Serpong, didapati enam orang terduga pelaku yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan tersebut.
Baca SelengkapnyaMenanggapi hal ini, sosok anggota DPR RI memberi atensi.
Baca SelengkapnyaAndri menjelaskan saat ini kedua pelaku ditahan di Polres Tebo untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca Selengkapnya