Kampung Dolanan Celaket Malang, Banyak Permainan Tradisional dan Budaya 34 Provinsi
Merdeka.com - Lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) mencetuskan kampung dolanan di Kelurahan Rampal Celaket, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur. Kampung tersebut digagas untuk mengenalkan permainan tradisional kepada anak-anak sekaligus memberikan pengetahuan mengenai budaya.
Selain itu, keberadaan kampung dolanan diharapkan mampu mengurangi ketergantungan anak terhadap gawai. Kelima mahasiswa tersebut adalah Ahmad Ghiffari, Josua Silaen, Indah Alvionita, Lelly Rosa Sidabutar, Luna Dezeana Ticoalu.
“Masih ingatkah permainan tradisional yang pernah #TemanUB mainkan waktu kecil? Rasanya senang sekali ya main di lapangan dari pagi sampai siang bersama teman-teman. Nah, mengenalkan permainan tradisional kepada anak kecil juga merupakan pelajaran tentang budaya juga lho. Seperti yang dilakukan oleh lima #TemanUB dari Fakultas Hukum,” tulis akun Instagram resmi @univ.brawijaya, Jumat (3/9/2021).
-
Bagaimana cara Banyuwangi mengajarkan anak bermain tradisional? “Esensi pendidikan adalah mewujudkan kebahagiaan. Sisi ini tak boleh diabaikan. Untuk itu, perlu anak-anak diajak bermain dan diajarkan filosofi di balik permainan tersebut. Seperti halnya kebersamaan, gotong royong dan lain sebagainya,“
-
Kenapa permainan tradisional di Banyuwangi dilestarikan? Seperti halnya enggrang bambu, enggrang batok, balap karung, congklak, gobak sodor yang dimainkan dalam festival ini. Ipuk juga mengatakan, selain sebagai khazanah kebudayaan, juga menjadi medium edukasi yang efektif untuk melatih kebersamaan dan kebahagiaan.
-
Bagaimana caranya agar permainan tradisional diterapkan di sekolah? Nina menambahkan akan mengeluarkan peraturan khusus ini agar olahraga permainan tradisional itu bisa diterapkan secara maksimal di mata pelajaran muatan lokal SD dan SMP.
-
Kenapa peserta Rakor APEKSI Komwil V Kalimantan diajak bermain tradisional? 'Suasana semarak ini dimanfaatkan sebagai ajang silahturahmi antar Wali Kota dana delegasi yang hadir di Tarakan' imbuhnya.
-
Mengapa permainan tradisional dimasukkan ke kurikulum sekolah di Indramayu? Ini dilakukan agar anak-anak dan remaja bisa melestarikan permainan olahraga tradisional tersebut.
-
Bagaimana cara Kampung Lali Gadget mengalihkan anak-anak dari gadget? Permainan tradisional cukup efektif untuk mengalihkan perhatian anak-anak dari gawai.
Lestarikan Budaya Lokal
Lihat postingan ini di InstagramKampung Dolanan Celaket digagas sebagai bentuk melestarikan kebudayaan lokal Indonesia. Selain beragam permainan tradisional, juga ada pojok dolanan, pojok bacaan, pojok seni, serta aplikasi penunjang program. Pada aplikasi tersebut, terdapat berbagai permainan, salah satunya adalah puzzle.
“Dalam kampung dolanan celaket tidak hanya pengenalan permainan tradisional, namun juga dibubuhi dengan memfasilitasi anak dengan buku bacaan dan informasi mengenai kebudayaan nasional dari 34 provinsi di Indonesia,” tutur Ahmad Ghiffari selaku ketua tim, dikutip dari laman resmi Universitas Brawijaya, Rabu (1/9/2021).
Harapan
Kampung Dolanan mengusung konsep “tradisional millennial” melalui penyediaan aplikasi bernama “Kampung Dolanan” yang dikemas dalam bentuk permainan. Tujuannya supaya anak-anak bisa bermain sembari belajar menggunakan teknologi.
Melalui aplikasi Kampung Dolanan tersebut anak-anak bisa melihat dan belajar kebudayaan dari 34 provinsi di Indonesia serta dapat mengakses permainan puzzle dan tebak-tebakan budaya.
“Terwujudnya kampung dolanan ini diharapkan mampu membangkitkan kembali permainan tradisional sebagai salah satu aset budaya dan dapat terus dilestarikan,” tutur Ketua Sanggar Sasana Krida Budaya, Supranoto.
Ia berharap Kampung Dolanan ini menjadi pencetus lahirnya kembali permainan tradisional dan percontohan bagi wilayah-wilayah lain yang berkonsep desa eduwisata. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kampung ini menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap desa tempat tinggalnya
Baca SelengkapnyaRibuan anak bermain bersama di Taman Blambangan dalam tajuk Festival Permainan Tradisional
Baca SelengkapnyaRatusan anak-anak terlihat ceria saat memainkan berbagai permainan tradisional seperti egrang bambu, terompah, egrang batok, gobak sodor, dan lainnya.
Baca SelengkapnyaKonclong merupakan sebutan bagi permainan tradisional di Kampung Adat Dukuh, Garut Selatan.
Baca SelengkapnyaPemkab Indramayu memiliki cara untuk menjaga warisan leluhur, yakni dengan memasukkan olahraga tradisional ke kurikulum sekolah.
Baca SelengkapnyaWisata kampung di Indonesia memancarkan keindahan yang menakjubkan, menciptakan pengalaman yang mendalam bagi para pengunjung.
Baca SelengkapnyaDengan sejarahnya yang kaya dan penyebarannya yang luas, congklak dianggap sebagai permainan kuno yang masih bertahan hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaDulu kampung buruh migran ini dikenal memiliki angka kriminalitas tinggi, kini dikenal banyak warga negara asing karena kolaborasi kreatifnya.
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki beragam kampung wisata yang unik dan menarik.
Baca SelengkapnyaKomunitas Konco Dolan merupakan sekumpulan anak muda yang peduli dengan potensi desa.
Baca SelengkapnyaTak pakai sepatu, anak-anak di Kampung Cengkuk bermain bola dengan egrang bambu.
Baca SelengkapnyaSejumlah mahasiswa yang menjalani KKN di Desa Rambipuji, Kecamatan Rambipuji, Jember berinovasi menciptakan permainan atau game yang mengasah kepekaan.
Baca Selengkapnya