Kasus Demam Berdarah di Madiun Sepanjang 2022 Cukup Tinggi, Warga Diminta Waspada
Merdeka.com - Berdasarkan data Dinas Kesehatan, Pengendalian Pendudukan, dan Keluarga Berencana Kota Madiun, kasus demam berdarah (DB) di wilayah setempat sepanjang Januar hingga Desember 2022 tercatat sebanyak 209 pasien.
"Sampai akhir Desember 2022, ada 209 kasus demam berdarah di Kota Madiun. Dua kasus di antaranya meninggal dunia," terang Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Madiun, Denik Wuryani di Madiun, Sabtu (31/12/2022).
Kasus demam berdarah menunjukkan tren meningkat selama musim penghujan. Denik mengimbau masyarakat lebih waspada terhadap ancaman penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut.
-
Bagaimana mencegah gigitan nyamuk demam berdarah? Agar terhindar dari gigitan nyamuk, Leonard mengingatkan agar menguras tempat penampungan air, menutup wadah-wadah penampungan air, mengubur barang-barang bekas, menjaga kebersihan rumah. Serta yang terpenting adalah penggunaan losion atau obat nyamuk.
-
Apa gejala demam berdarah yang harus diwaspadai? Beberapa gejala yang harus diwaspadai oleh orangtua saat anak mengalami perburukan DBD antara lain tidak adanya perbaikan kondisi setelah suhu tubuh menurun, anak terus menolak makan dan minum, nyeri perut hebat, lemah, lesu, dan keinginan anak untuk terus tidur. Selain itu, perubahan perilaku seperti marah-marah, pucat, tangan dan kaki yang dingin, perdarahan, serta tidak buang air kecil lebih dari 4-6 jam juga perlu diperhatikan.
-
Kenapa demam berdarah jadi masalah di Indonesia? Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia.
-
Mengapa demam berdarah berbahaya? 'Kalau darah merembes keluar, membuat darah jadi kental, sehingga kalau tak ditangani dengan baik itu bisa menimbulkan syok, di mana tekanan darahnya drop dan nadinya cepat, sehingga dianjurkan minum yang banyak itu supaya mengganti cairan yang keluar tersebut,' kata Leonard dilansir dari Antara.
-
Kapan kasus Demam Berdarah meningkat? Genangan air bersih yang tidak terkelola juga berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD). Musim hujan sering menjadi waktu peningkatan kasus DBD karena tingginya angka populasi nyamuk akibat lingkungan yang basah.
-
Dimana penyakit demam berdarah banyak ditemukan? Penyakit ini banyak ditemukan di daerah beriklim tropis, termasuk Indonesia.
Penderita
©2016 Merdeka.com
Jumlah kasus demam berdarah pada tahun 2022 lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Pada Desember 2022 saja ditemukan ada 11 warga Kota Madiun yang terserang demam berdarah.
"Cuaca kadang hujan dan kadang tidak, menyebabkan nyamuk berkembang biak lebih cepat," jelas Denik.
Dari total 209 penderita demam berdarah sepanjang 2022, kata Denik, mayoritas merupakan anak usia 5-15 tahun. Jumlahnya mencapai 114 kasus dan dua kematian.
Disusul dengan usia 15-44 tahun sebanyak 71 kasus, pasien usia 1-4 tahun yakni 12 kasus, pasien usia 45 tahun ke atas 10 kasus, dan pasien di bawah satu tahun terdapat dua kasus.
Imbauan
©2021 Liputan6.com/Johan Tallo
Pihaknya mengimbau masyarakat melakukan gerakan 3M untuk memberantas sarang nyamuk. Pertama, menguras dan menutup tempat penampungan air. Kedua, memanfaatkan barang bekas. Ketiga, membersihkan lingkungan sekitar.
"Jika terdapat anggota keluarga yang mengalami demam, segera bawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat," imbau Denik, dikutip dari ANTARA.
Sementara itu, tim Dinkes PPKB berkomitmen mengintensifkan pemantauan di wilayah-wilayah rawan demam berdarah. Mereka melakukan pengasapan atau fogging di wilayah temuan kasus, serta menjalankan program juru pemantau jentik (jumantik).
"Semua wilayah di Kota Madiun berpotensi. Upaya sudah kami lakukan. Kami harap masyarakat juga ikut menjaga lingkungannya masing-masing," tandasnya. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaJumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaPasien yang meninggal diduga karena terlambat mendapat penanganan.
Baca SelengkapnyaPer 1 Maret 2024, tercatat kasus DBD mencapai 16.000 kasus
Baca SelengkapnyaDitemukan 200an lebih kasus DBD di satu wilayah Jakarta
Baca SelengkapnyaKasus DBD tertinggi yakni Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Badung
Baca SelengkapnyaKasus demam berdarah di Probolinggo merupakan yang tertinggi di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaUpaya pengasapan juga terus dilakukan di beberapa kawasan yang terbilang rawan.
Baca SelengkapnyaJumlah ini naik dua kali lipat dibanding tahun 2023. Adapun rinciannya, pada Januari 2024 sebanyak 68 kasus, Februari 119 kasus, Maret 68 kasus.
Baca SelengkapnyaJumlah kasus DBD di Kota Reog ini diduga lebih banyak dari data resmi Dinkes
Baca Selengkapnya