Kerap Main Media Sosial Jadi Pemicu Perceraian di Lamongan, Begini Fakta di Baliknya
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya perceraian di sejumlah daerah di Indonesia. Fakta ini tidak sepenuhnya berlaku di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Dikutip dari liputan6.com (11/11/2020), dua faktor terbesar pemicu perceraian di wilayah setempat yakni faktor ekonomi dan aktivitas di media sosial. Humas Pengadilan Agama (PA) Lamongan, Ahmad Sofwan menjelaskan, kasus perceraian di Lamongan yang disebabkan faktor ekonomi mencapai angka 60 persen.
Faktor Penyebab Perceraian
-
Bagaimana media sosial bisa berdampak negatif? Remaja yang menghabiskan waktu berlebihan di media sosial sering kali mengalami tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak terlalu aktif di platform tersebut.
-
Apa yang bisa menyebabkan stres akibat media sosial? Pencapaian, prestasi, kekayaan atau hal-hal glamor lainnya yang kamu lihat di media sosial bisa jadi hal sensitif yang membuatmu membandingkan diri. Nggak jarang hal ini bikin minder.
-
Apa dampak buruk terlalu banyak bermain media sosial terhadap kehidupan seksual? Ya, itu memang menjadi akar dari berbagai masalah. Terutama karena melihat kehidupan orang lain yang tampak sempurna dan terkurasi bisa membuat kita merasa tidak cukup, kurang menarik, dan cenderung mengalami stres. Semua perasaan ini dapat mengurangi keinginan kita untuk berhubungan intim.
-
Apa yang bikin stres karena media sosial? Meskipun media sosial memiliki manfaatnya, kebiasaan yang tidak sehat dalam penggunaannya dapat menyebabkan perasaan terputus, kesepian, dan stres.
-
Apa dampak negatif media sosial untuk anak? Seringkali, anak-anak tidak menyadari risiko yang mengancam akibat penggunaan media sosial yang berlebihan.
-
Siapa yang paling rentan terkena dampak buruk media sosial? Penelitian yang dilakukan oleh Primack et al. (2017) menemukan bahwa remaja yang menghabiskan lebih banyak waktu di media sosial memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kecemasan dan depresi.
©2015 Merdeka.com
"Persoalan ekonomi ini seperti misalnya ada yang ditinggal kerja di luar kota atau luar negeri, tapi tidak diberikan nafkah, sehingga menyebabkan salah satu di antara suami dan istri ini mengajukan cerai," terang Sofwan.
Selanjutnya, intensitas penggunaan media sosial yang tinggi juga menjadi penyebab perceraian kedua terbanyak setelah faktor ekonomi. Penggunaan media sosial yang tidak bertanggung jawab memungkinkan kehadiran orang ketiga dalam hubungan rumah tangga. Akhirnya, perceraian pun tak bisa dielakkan.
"Tapi kami selalu berupaya memediasi agar perceraian tersebut tidak sampai terjadi perceraian, tapi kalau sudah tidak bisa ya sidang kita lanjutkan," lanjutnya.
Dampak Buruk Media Sosial
©2014 Merdeka.com
Sofwan menambahkan, tingginya aktivitas di media sosial yang menyebabkan kasus perceraian di Lamongan lebih didominasi oleh cerai gugat yang diajukan oleh pihak istri. Kondisi tersebut berbeda dengan kondisi 5 tahun lalu, ketika teknologi maupun media sosial belum berkembang pesat seperti sekarang ini.
"Kalau tren 5 tahun lalu, belum ada komunikasi canggih, lebih banyak suami yang ajukan cerai. Kalau sekarang agak tipis selisihnya, bahkan lebih banyak istri yang menggugat," ungkapnya.
Humas PA Lamongan itu menyebutkan, gugatan perceraian yang diajukan ke PA wilayah setempat mencapai 1.693 perkara. Sedangkan cerai talak yang diajukan pihak suami sebanyak 799 perkara.
"Kalau diprosentase, cerai gugat adalah sekitar 52 persen, sedangkan cerai talak 48 persen," pungkasnya. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Marak kasus perceraian di Jawa Timur karena suami terlibat judi online
Baca SelengkapnyaKepala BKKBN mengungkap angka perceraian di Indonesia meningkat.
Baca SelengkapnyaBanyak pekerja yang mengalami PHK sehingga berpengaruh pada perekonomian keluarga.
Baca SelengkapnyaSejak tahun 2015 hingga saat ini, perceraian terus meningkat pesat akibat semakin banyak orang-orang toksik.
Baca SelengkapnyaMereka menikah karena hamil duluan, lalu cerai setelah melahirkan
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini viral di media sosial cerita tentang keluarga kecil yang hancur karena sang suami kecanduan main judi online.
Baca SelengkapnyaSosok Meylisa Zaara tengah curi perhatian. Hal ini lantaran ia membongkar hubungan suaminya dengan pria lain.
Baca SelengkapnyaSitus judi online masih seperti cendawan di musim hujan yang kembali tumbuh lebih banyak.
Baca SelengkapnyaRuang digital harus diisi dengan konten-konten yang positif dan karya yang baik.
Baca SelengkapnyaPerilaku digital abuse dapat membahayakan setiap individu di dunia maya maupun kehidupan nyata.
Baca SelengkapnyaYouTube menjadi tempat penyebaran hoaks terbanyak dengan presentase 44,6 persen.
Baca SelengkapnyaPraktik judi online juga dinilai menjadi ancaman nyata bagi keutuhan hidup berkeluarga serta eksistensi suatu bangsa.
Baca Selengkapnya