Khofifah Sebut Drakor Start Up Bisa Jadi Inspirasi Anak Muda Jatim, Ini Penjelasannya
Merdeka.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku terinspirasi dengan drama korea (drakor) berjudul Start Up. Menurut Khofifah, drakor tersebut bisa menjadi motivasi anak-anak muda untuk meraih kesuksesan di era digital ekonomi, seperti dilansir liputan6.com, Senin, 4 Januari 2021.
Start Up sendiri merupakan drakor berdurasi 16 episode yang menceritakan lika-liku kehidupan anak muda yang sedang merintis bisnis. Drama yang dibintangi Nam Joo Hyuk, Suzy, dan Kim Seon Ho, itu disebut memiliki alur cerita yang menarik dan cocok ditonton berbagai generasi, utamanya anak-anak muda.
Kesan Khofifah Setelah Menonton
-
Siapa tokoh utama dalam drama "START-UP"? START-UP jadi salah satu drama Korea yang berhasil mencuri perhatian karena jajaran cast-nya yang menawan. Bagaimana tidak, drama romantis tentang cinta pertama ini menghadirkan nama-nama besar seperti Nam Joo Hyuk, Bae Suzy, sampai Kim Seon Ho sebagai bintangnya.
-
Siapa yang menginspirasi generasi muda Indonesia? 'Almarhum adalah sahabat baik Jerman dan telah berkontribusi besar bagi hubungan Indonesia dan Jerman. Ia yang membangun jembatan hubungan antara kedua negara, menjadi contoh serta panutan bagi generasi muda Indonesia dan semua pencapaiannya menjadi motivasi besar bagi mereka yang ingin belajar bahasa Jerman serta melanjutkan pendidikan di Jerman,' ungkap Dreyer dalam pernyataan resmi tertulisnya.
-
Siapa yang bisa menikmati kata-kata Korea yang inspiratif? Para penikmat acara hiburan Korea banyak yang ingin mempelajari bahasanya juga. Selain itu, banyak juga yang ingin mengetahui kata-kata bijak bahasa Korea.
-
Siapa yang bikin drakor menarik? Tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu daya tarik drama Korea adalah aktor dan aktrisnya yang rupawan. Wajah tampan dan cantik mereka menjadi magnet yang membuat penonton setia menantikan setiap episode.
-
Siapa yang merasakan manfaat drama Korea? Dapat merasakan perasaan Seorang pengajar bernama Jeanie Barry merasakan sendiri bagaimana drama Korea berjudul 'It's Okay to Not to Be Okay' membantunya melewati masa-masa sulit setelah kehilangan.
-
Siapa yang terinspirasi untuk membuka usaha? Usaha ini bermula dari suami Qori yang memiliki ketertarikan dalam dunia kuliner.
©2021 Merdeka.com/liputan6.com
“Saya sempat nonton. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari film itu. Mulai dari soal kegigihan dalam berjuang, kerja keras dan kejujuran, kerja sama, berani ambil risiko, pentingnya investasi, dan lain sebagainya,” terang Khofifah, Senin (4/1).
Khofifah sendiri mengaku jarang menonton film termasuk drama korea. Namun, jika kontennya menginspirasi ia berupaya menyempatkan diri mencari waktu senggang di tengah-tengah jadwal kegiatannya yang padat.
Drakor dengan tema tertentu, imbuhnya, menjadi salah satu referensi Jawa Timur untuk lebih maju. Drakor Start Up misalnya bisa mendorong anak-anak muda Jatim untuk terus berusaha dengan kerja keras dan profesional.
“Drakor tidak melulu soal cinta dan romansa. Banyak genre lain yang juga punya cerita dan pesan moral yang kuat. Salah satunya ya ini, Start Up,” lanjutnya.
Bangun Kawasan Khusus
Saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim tengah membangun sebuah kawasan yang mirip Sandbox, yang dalam drakor “Start Up” disebut sebagai Silicon Valley-nya Korea Selatan. Sandbox digambarkan sebagai wadah di mana para calon pengusaha mendapat bimbingan dari senior, investor, dan kantor untuk mengembangkan usaha rintisan.
“Saat ini ada private sector di Jatim yang tengah membangun KEK Singhasari di Kabupaten Malang. Saya berharap besar bahwa nantinya KEK Singhasari mampu menjadi katalis pertumbuhan perekonomian digital di Indonesia melalui pendekatan integrated digital ecosystem (ekosistem digital yang terintegrasi),” ungkapnya.
KEK Pertama di Indonesia
Berdasarkan penjelasan Khofifah, KEK Singhasari merupakan KEK pertama di Indonesia yang mengintegrasikan potensi wisata budaya, ekonomi digital dan ekonomi kreatif. Keberadaan Techno Park di kawasan itu nantinya akan menjadi inkubator bagi pelaku UMKM dan masyarakat.
Tujuannya supaya mereka bisa memanfaatkan teknologi informasi dalam pemasaran produk melalui start up. Dengan demikian, diharapkan bisa bersaing di era industri 4.0 bahkan 5.0.
“Semoga nantinya dari KEK Singhasari ini akan lahir unicorn-unicorn baru Indonesia dari Jawa Timur, yakni startup yang memiliki valuasi sebesar USD1 miliar,” pungkasnya. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika pelaku UMKM bisa merekrut satu sampai tiga saja tenaga kerja, maka itu sudah cukup untuk menjawab tantangan Tingkat Pengangguran Terbuka.
Baca SelengkapnyaBelajar dari Korea, Indonesia dapat mengembangkan ekosistem kreatif dan digital, dari hilir ke hulu.
Baca SelengkapnyaPemuda memiliki peran penting baik di Korea maupun Indonesia, sejak awal kemerdekaan hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaBeberapa fasilitas yang seharusnya ada di desa, seperti internet dan pelatihan.
Baca SelengkapnyaKartu Start Up merupakan penyempurnaan dan melengkapi program yang sudah dilakukan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPara pemuda memiliki peran yang sangat besar untuk masa depan Indonesia.
Baca SelengkapnyaGibran menilai banyak potensi yang ada di daerah berjuluk Parijs van Java tersebut bisa ditingkatkan dalam skala yang lebih luas.
Baca SelengkapnyaDulu Korea Selatan terkenal dengan fesyen, industri tekstil, alas kaki, dan aksesoris. Tapi sekarang Korea Selatan terkenal dengan teknologinya.
Baca Selengkapnyarabowo-Gibran telah banyak menyerap aspirasi dari anak-anak muda saat berkeliling ke berbagai kota di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi pun turut mengapresiasi dukungan Republik Korea dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai kota pintar atau smart city.
Baca SelengkapnyaHal ini penting dilakukan demi menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks
Baca SelengkapnyaAndika memaparkan salah satu faktor utama penyebab kesenjangan ekonomi di Jawa Tengah adalah terbatasnya koneksi internet.
Baca Selengkapnya