Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Pilu 3 Perempuan Kediri Cari Kerja, Makan Sabun dan Tidur di Bawah Gubuk

Kisah Pilu 3 Perempuan Kediri Cari Kerja, Makan Sabun dan Tidur di Bawah Gubuk 3 perempuan Kediri diduga diperlakukan tak manusiawi oleh LPTKS Surabaya. ©2021 Merdeka.com/liputan6.com

Merdeka.com - Tiga perempuan asal Kediri, Jawa Timur diduga mendapat perlakuan semena-mena oleh Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS) di Surabaya. Mereka terpaksa bertahan hidup dengan cara tak manusiawi, seperti makan sabun dan minum air mentah.

Tidak hanya itu, mereka pun terpaksa tidur di bawah gubuk yang tidak tertutup, hanya beralaskan papan. Menindaklanjuti dugaan tersebut, Dewan Pimpinan Daerah Partai Solidaritas Indonesia (DPD PSI) Surabaya mengadvokasi tiga perempuan tersebut.

Kronologi Kejadian

"Asal mula kejadian ini dilaporkan oleh DPD PSI Kediri, Bapak Suliyono, yang disampaikan kepada Ketua DPW PSI Jawa Timur, Teguh Cahyadin dan beliau langsung menghubungi Ketua DPD PSI Surabaya, Yusuf Lakaseng," terang anggota fraksi DPD PSI Surabaya, Tjutjuk Supariono, Kamis (11/3/2021).

Tjutjuk menjelaskan, awalnya pihak LPTKS tidak mengakui perbuatan tersebut. Namun, setelah ditunjukkan bukti obrolan Whatsapp dari pemilik ke penanggungjawab lapangan LPTKS, pihak LPTKS mengakui bahwa pihaknya memperlakukan ketiga korban dengan tidak layak.

"Awalnya pengeluaran ketiga korban tersebut menemui jalan buntu. Setelah melalui proses negosiasi yang panjang, Alhamdulillah, Puji Tuhan, korban dapat kami pulangkan tanpa adanya biaya apapun karena sebelumnya korban dikenakan biaya sekitar hampir Rp5 juta untuk dapat keluar dari lembaga tersebut," imbuhnya, seperti dilansir liputan6.com (12/3/2021).

Pelanggaran HAM dan Hukum

3 perempuan kediri diduga diperlakukan tak manusiawi oleh lptks surabaya

©2021 Merdeka.com/liputan6.com

Koordinator Divisi Perempuan dan Anak, DPD PSI Surabaya, Bernike mengungkapkan, tindakan yang dilakukan LPTKS adalah tindakan yang kejam. Pihaknya mengutuk perbuatan tersebut karena tidak selaras dengan prinsip penghormatan terhadap harkat dan martabat perempuan.

Tindakan yang dilakukan oknum LPTKS merupakan permasalahan serius. Selain melanggar moral, juga melanggar hak asasi manusia (HAM) dan hukum yang ada.

"Ironisnya juga, kemarin bertepatan dengan peringatan Hari Perempuan Sedunia, yang seharusnya para perempuan berhak mengutarakan pendapat, bebas berkarya, bebas mendapatkan keadilan akan tetapi oknum LPTKS ini merenggut kebebasan dan hak mereka," ungkap Bernike.

Izin Kedaluwarsa

Setelah mendapatkan laporan, pihak Disnakertrans Jatim langsung turun untuk meninjau LPTKS yang terletak di Kecamatan Gayungan, Kota Surabaya itu. Pengawas Ketenagakerjaan Disnakertrans Jatim, Tri Widodo mengungkap temuan yang didapat di lokasi kejadian.  

"Berdasarkan pantauan, benar adanya bahwa tempat tidurnya kurang layak," terangnya.

Berdasarkan penjelasan Tri Widodo, perusahaan tersebut hanya memiliki izin penyaluran. Dengan demikian, pihak LPTKS itu tidak diperbolehkan menampung tenaga kerja. Bahkan izin yang dimiliki LPTKS tersebut sudah kedaluwarsa.

"Temuan kami, izin LPTKS itu sudah kedaluwarsa pada 2019," tandasnya. (mdk/rka)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Warga Lebak Dikirim ke Suriah Jadi TKW saat Perang, Diperlakukan Tak Manusiawi & Alami Trauma
Kisah Warga Lebak Dikirim ke Suriah Jadi TKW saat Perang, Diperlakukan Tak Manusiawi & Alami Trauma

Korban mengalami trauma ganda. Selain perlakuan tak manusiawi, ia juga ketakutan karena suasana perang.

Baca Selengkapnya
Begini Pengakuan 5 ART di Bawah Umur yang Pilih Kabur dari Rumah Majikan di Jaktim
Begini Pengakuan 5 ART di Bawah Umur yang Pilih Kabur dari Rumah Majikan di Jaktim

Memang rumah tersebut sebelumnya dimiliki seorang dokter yang terpampang sesuai papan nama Sukita Kurnia dan Santo Kurnia.

Baca Selengkapnya
Cerita Pahit Lusi Korban TPPO di Negeri Jiran, Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji
Cerita Pahit Lusi Korban TPPO di Negeri Jiran, Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji

Cerita korban TPPO Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji

Baca Selengkapnya
Polisi Buru Majikan yang Pekerjakan 5 ART di Bawah Umur di Jaktim
Polisi Buru Majikan yang Pekerjakan 5 ART di Bawah Umur di Jaktim

Lima ART di bawah umur itu sempat diperlakukan tidak layak oleh majikannya.

Baca Selengkapnya
4 Hari Kabur Bawa Rp1,8 Juta, 3 Bocah Ogan Ilir Ditemukan di Serang Kehabisan Duit
4 Hari Kabur Bawa Rp1,8 Juta, 3 Bocah Ogan Ilir Ditemukan di Serang Kehabisan Duit

Setelah tak ada kabar, keluarga melapor ke polisi. Mereka mengirim pesan singkat agar orangtua tidak mencari karena mengaku sudah bahagia.

Baca Selengkapnya
Cerita Pilu Korban Perdagangan Orang: Dijanjikan ke Dubai Malah ke Suriah, Sepeser Gaji pun Tak Dapat
Cerita Pilu Korban Perdagangan Orang: Dijanjikan ke Dubai Malah ke Suriah, Sepeser Gaji pun Tak Dapat

Perekrutan PMI seolah-olah dibuat resmi. Korban menjalani pemeriksaan kesehatan dan pembuatan paspor.

Baca Selengkapnya
Jual Warga Sumbar Jadi Wanita Penghibur di Malaysia, Dua Pelaku TPPO Ditangkap
Jual Warga Sumbar Jadi Wanita Penghibur di Malaysia, Dua Pelaku TPPO Ditangkap

Dua wanita asal Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), ditangkap polisi. Mereka diduga terlibat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) antarnegara.

Baca Selengkapnya
Pemerkosaan Siswi SMP di Lampung Utara Direncanakan Matang, Mayoritas Pelaku Berusia Anak-Anak
Pemerkosaan Siswi SMP di Lampung Utara Direncanakan Matang, Mayoritas Pelaku Berusia Anak-Anak

Aksi penyekapan dan pemerkosaan secara bergiliran selama tiga hari oleh 10 pelaku terhadap siswi SMP di Lampung Utara, Lampung, NA (15), sudah terencana.

Baca Selengkapnya
4 Anak Asal Sumsel Diperbudak Jadi PSK di Surabaya, Layani 10 sampai 20 Tamu per Hari
4 Anak Asal Sumsel Diperbudak Jadi PSK di Surabaya, Layani 10 sampai 20 Tamu per Hari

4 Anak asal Sumsel diperbudak jadi pekerja seks komersial (PSK) dan dipaksa melayani tamu 10 sampai 20 orang per hari.

Baca Selengkapnya
Miris, Lima ART yang Dianiaya Majikan Masih di Bawah Umur
Miris, Lima ART yang Dianiaya Majikan Masih di Bawah Umur

Tetangga kerap mendengarkan suara rintihan dari rumah pelaku.

Baca Selengkapnya
Viral 2 WNI Diborgol di Kamar Mandi di Perbatasan Vietnam, 3 Hari Tak Diberi Makan & Dipaksa Jadi Scammer
Viral 2 WNI Diborgol di Kamar Mandi di Perbatasan Vietnam, 3 Hari Tak Diberi Makan & Dipaksa Jadi Scammer

Heboh pasutri asal Purwakarta, Jawa Barat disekap dan diborgol hingga tak diberi makan saat bekerja di Kamboja.

Baca Selengkapnya
3 Fakta Belasan Buruh Migran Asal Jatim Dideportasi dari Timor Leste, Diajak Kerja Tetangga Berujung Tak Digaji
3 Fakta Belasan Buruh Migran Asal Jatim Dideportasi dari Timor Leste, Diajak Kerja Tetangga Berujung Tak Digaji

Mereka tak menyangka akan ditipu tetangganya sendiri

Baca Selengkapnya