Kisah Pria Bojonegoro Bangun Sekolah di Desa, Dulu Tempuh Jarak Jauh untuk Belajar
Merdeka.com - Keluarga besar H.M. Suprapto Santoso menyerahkan aset tanah dan bangunan senilai kurang lebih Rp10 miliar kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur.
Aset tersebut adalah fasilitas Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Karangsono, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro. Penyerahan aset keluarga dilakukan agar SDN 1 Karangsono dikelolakan langsung oleh Pemkab Bojonegoro.
Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah menerima langsung penyerahan aset tanah dan bangunan SDN 1 Karangsono di gedung kelas sekolah setempat pada Minggu (12/09/2021).
-
Bagaimana Bapak Joko bisa menyekolahkan anaknya? 'Ya suatu kebanggan bagi saya, memang dari dulu sebelum menikah, bahkan saya itu punya cita-cita nanti kalau sudah berkeluarga dan punya anak, yang saya utamakan memang segi pendidikan, walaupun bapaknya kondisinya kayak begini, yang penting anaknya bisa sekolah,' jelas Joko.
-
Seperti apa rumah masa kecil Joko Sutopo? Rumah itu memiliki arsitektur joglo dengan dua bangunan yang berdiri berdampingan. Halamannya cukup luas. Dua ruma joglo itu bentuknya hampir mirip satu dengan yang lainnya. Bentuk rumah itupun cukup sederhana.
-
Di mana rumah masa kecil Joko Sutopo berada? Rumahnya berada di daerah pelosok pedesaan, tepatnya di Desa Jaten, Kecamatan Selogiri, Wonogiri.
-
Dimana sekolah itu berada? Peristiwa itu terjadi di Sekolah Al-Awda di Abasan al-kabira, bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
-
Dimana sekolah anak pengusaha itu? Dalam video tersebut, Hilman Gumilar ditemani sang istri dan sopirnya datang ke sekolah sang anak bernama Boy untuk berkunjung. Sang anak yang saat itu sedang menempuh pendidikan SMA di sebuah sekolah berasrama yang sangat mewah.
-
Dimana Prabowo menghabiskan masa kecil? Masa kecil Prabowo banyak dihabiskan di luar negeri karena ayahnya yang sering berpindah-pindah tugas. Ia pernah tinggal di London, Inggris, Zurich, Swiss, dan Kuala Lumpur, Malaysia.
Hadir dalam acara tersebut yakni keluarga besar H.M. Suprapto Santoso, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Bappeda, Kepala Inspektorat, Kepala BPKAD Bojonegoro, dan Kepala Sekolah SDN 1 Karangsono beserta jajaran.
Dulu Rumah Pribadi
Suprapto Santoso menceritakan, cikal bakal sekolah dilatarbelakangi oleh keinginan orang tuanya agar masyarakat setempat dapat mengenyam pendidikan. Bangunan yang awalnya rumah pribadi kemudian difungsikan untuk tempat belajar mengajar hingga suatu saat jadilah sekolah.
"Kita dulu ingat betul, sekolah di sini cuma sampai kelas 2. Kami harus melanjutkan sekolah kelas 3 di Desa Ngunut. Dulu akses masih sulit, belum ada transportasi, beda jauh dengan sekarang. Makanya, bangunan milik keluarga yang digunakan sebagai tempat belajar, kita rawat dan kelola hingga sekarang," ungkap Suprapto.
Serahkan ke Pemkab
Lihat postingan ini di Instagram“Suatu kebanggaan kami, gagasan SDN 1 Karangsono sebagai sekolah percontohan terealisasi, dan kami sangat bahagia sekolah ini dapat kami serahkan sebagai aset daerah, guna menunjang upaya Pemkab meningkatkan SDM, khususnya di Desa Karangsono. Pesan saya, monggo dilanjut sing apik (Silakan dilanjutkan dengan baik)," imbuhnya, dikutip dari Instagram @lingkarbojonegoro, Rabu (15/9/2021).
Bupati Anna Mu'awanah menyampaikan terima kasih atas dedikasi dan perjuangan keluarga besar Bapak Suprapto Santoso dalam mencerdaskan bangsa.
Pemkab Bojonegoro, imbuh Anna, berkomitmen menjaga dan meningkatkan aset tersebut secara maksimal. SDN 1 Karangsono menjadi sekolah percontohan dengan adanya sarana dan prasarana tempat ibadah, taman bermain, toilet, dan fasilitas lain.
"Maka pemkab akan melengkapi fasilitas berupa akses jalan menuju sekolah ini. Dan nantinya melalui Dinas Pendidikan dan Dispora, kita akan gencarkan pencarian bakat di bidang olahraga sejak dini di SD se-Kabupaten Bojonegoro," terang perempuan kelahiran Tuban itu. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang warga transmigrasi asal Wonogiri bekerja banting tulang demi anaknya agar bisa kuliah.
Baca SelengkapnyaRuang kelasnya dihiasi lampu-lampu kuno yang estetik
Baca SelengkapnyaBasrizal Koto dikenal sebagai sosok pengusaha besar di Sumatera.
Baca SelengkapnyaSetiap hari mereka menyeberang sungai itu tanpa didampingi orang tua
Baca SelengkapnyaBagi busmania, PO Sumber Alam sudah tidak asing lagi. Termasuk sang bos Sumber Alam, Anthony Steven Hambali atau akrab dipanggil Tony.
Baca SelengkapnyaSosok pengusaha sukses ini dulunya sempat hidup serba susah, pernah bekerja sebagai kernet angkot sampai sang ibunda dihina oleh tetangganya sendiri.
Baca SelengkapnyaDalam pikiran pemuda sederhana ini, menjadi prajurit TNI adalah cara gratis mengubah nasib.
Baca SelengkapnyaMayjen Kunto beri bantuan untuk pembangunan sekolah kemasyarakatan di Garut.
Baca SelengkapnyaCerita perjalanan kehidupan Haji Mansyur sebelum mendapat gelar crazy rich. Ternyata pernah menjadi seorang tukang becak.
Baca SelengkapnyaBahkan, para guru ini harus menggunakan perahu untuk menuju ke tempat sekolah tersebut.
Baca SelengkapnyaSoeharto memilih menjadi serdadu kolonial adalah pilihan realistis untuk lepas dari kemelaratan.
Baca Selengkapnya