Kondisi Terakhir Erupsi Semeru, Puluhan Rumah di Kampung Renteng hanya Tinggal Atap
Merdeka.com - Usai erupsi di Gunung Semeru, pada Sabtu (4/12) pukul 15.20 WIB kondisi puluhan pemukiman warga di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12) pagi ini terlihat memprihatinkan.
Banyak rumah-rumah warga yang terdampak sangat parah dan tak bisa ditinggali karena tertimbun material pasir dari Gunung Semeru. Selain itu, dari puncak juga masih terlihat kepulan asap yang membumbung hingga masyarakat setempat diminta untuk tetap waspada.
Seperti apa kondisi terkini pemukiman warga yang tenggelam akibat letusan Gunung Semeru? Dilansir dari kanal YouTube Bang i0ne, berikut informasinya
-
Bagaimana kondisi rumah di permukiman terbengkalai? Rata-rata, rumah di permukiman padat tersebut masih berbentuk utuh, dan tak jauh dari pinggir jalan.Semakin dalam masuk ke dalam gang, beberapa rumah yang awalnya masih layak ditinggali, perlahan-lahan berganti menjadi rumah yang tampak rusak karena tidak terurus lama.
-
Bagaimana angin kencang merusak rumah warga? 'Kebanyakan itu genteng mbak, jadi ada yang asbes. Kalau genteng sampai kabur kena putting beliung itu. Kalau korban Alhamdulillah tidak ada,' kata Heru Cahyono, Kepala Desa Watuagung, mengutip YouTube Liputan6 pada Jumat (12/1).
-
Bagaimana kondisi rumah setelah longsor? Kondisi rumah-rumah yang berada di lokasi bencana tampak banyak yang hancur rata dengan tanah. Rumah yang masih berdiri sudah tak lagi menyisakan atap atau tembok dinding.
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
-
Dimana rumah itu ambruk? Viral di media sosial video yang memperlihatkan detik-detik rumah ambruk di Tuban, Jawa Timur.
-
Bagaimana Dusun Tempel menghadapi erupsi Gunung Merapi? Pada tahun 2010, Dusun Tempel termasuk kampung yang terdampak erupsi Gunung Merapi. Pada waktu itu, aliran listrik mati selama satu bulan. Walau begitu tak ada seorangpun warga yang mengungsi. 'Jadi setiap malam, tidak ada warga yang di dalam rumah. Mereka semua tinggal di luar rumah sambil melihat kondisi Gunung Merapi,' kata salah seorang penduduk di sana dikutip dari kanal YouTube Kacong Explorer.
Puluhan Rumah hanya Tersisa Atap
©2021 YouTube Bang i0ne Merdeka.com
Berdasarkan pantauan langsung pada Minggu (5/11), pukul 06.00 WIB pagi, kondisi di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh amat memprihatinkan.
Puluhan rumah di sana terlihat tertimbun material pasir, hingga menutupi seluruh bangunan yang hanya menyisakan bagian atap. Beberapa warga turut terkejut saat mengetahui tempat tinggalnya tertimbun hingga tak bisa digunakan lagi.
"Visual ini diambil langsung pada Minggu 5 Desember 2021 pukul 06.00 WIB lewat, dan seperti terlihat, beberapa rumah sudah terkubur material vulkanik. Dan informasi dari warga di sini ada sekitar 40 sampai 60an rumah kepala keluarga" sebut kreator yang diketahui bernama Iwan.
Menjadi Area Terdampak Parah
©2021 YouTube Bang i0ne Merdeka.com
Diketahui kawasan tersebut merupakan kawasan yang terdampak amat parah, dengan luasnya area yang tertimbun material abu vulkanik. Turut disebutkan, jika jalan yang juga menuju area tambang di Kampung Renteng tampak sudah tidak terlihat.
Selain itu, perkebunan warga di kampung tersebut seperti kelapa hingga sengon juga tertimbun material hingga mengalami kerusakan yang cukup parah.
Kabel dari tiang listrik turut terlihat menjuntai sejajar dengan warga, yang menandakan tingginya endapan
"Jadi Kampung Renteng ini memang merupakan salah satu dusun terdampak erupsi Gunung Semeru. Dan sebenarnya ini adalah jalan menuju lokasi tambang. Terlihat perkebunan warga berupa sengon dan kelapa yang sudah luluh lantak. Endapan di sini juga terasa masih cukup panas" terang Iwan.
Warga Berdatangan ke Lokasi Untuk Mencari Rumah dan Kerabat
©2021 YouTube Bang i0ne Merdeka.com
Dari lokasi juga dilaporkan jika warga banyak yang datang ke area Kampung Renteng untuk mencari lokasi rumah mereka yang tertutup endapan pasir. Termasuk untuk mencari anggota keluarga yang masih belum ditemukan.
"Jadi area di sini memang sudah tidak bisa dikenali lagi ya karena tertutup material, dan juga batu-batu yang cukup besar. Warga juga berdatangan untuk melihat rumah dan mencari anggota keluarga" tutupnya.
Sebelumnya, seperti diberitakan Merdeka.com/peristiwa, Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami erupsi guguran awan panas yang cukup besar pada Sabtu (4/12) Pukul 14.47 WIB siang. Getaran banjir lahar atau guguran awan panas mulai terjadi dengan amplitudo maksimal 20 milimeter.
PPGA Pos Gunung Sawur melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang. Kejadian itu diamati dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Dari catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/4) malam.
Baca SelengkapnyaTerjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin Semeru terjadi sepekan terakhir. Ini fakta terbarunya.
Baca SelengkapnyaDasyatnya Banjir Lahar Semeru, Putus Jembatan Hingga buat Ratusan Warga Mengungsi
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2010, kampung itu terkena lahar panas letusan Gunung Merapi. Kini yang tersisa hanyalah rumah-rumah tak berpenghuni
Baca SelengkapnyaKebakaran permukiman padat itu telah padam. Beberapa warga kembali ke rumahnya untuk mengais barang-barang yang tersisa dari kebakaran.
Baca SelengkapnyaPadahal puluhan rumah itu baru diresmikan pada 2022.
Baca SelengkapnyaJalan setapak, bangunan sekolah sampai lapangan bola kini berubah menjadi lautan.
Baca SelengkapnyaHujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir lahar Semeru. Akibatnya, jembatan di perbatasan putus.
Baca SelengkapnyaRumah yang roboh berada di Desa Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Pangandaran.
Baca Selengkapnya