Lebih dari 2.300 Tenaga Kesehatan di Surabaya Sudah Divaksin Covid-19, Ini Kabarnya
Merdeka.com - Sebanyak 2.300 tenaga kesehatan di Kota Surabaya, Jawa Timur telah disuntik vaksin Covid-19 pada gelombang pertama. Sementara itu, secara keseluruhan jumlah tenaga kesehatan di Kota Pahlawan sebanyak 33.993 orang.
"Ini masih terus bertambah setiap harinya karena pelaksanaannya secara bertahap. Namun, ada pula tenaga kesehatan yang belum lolos skrining," terang Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita di Surabaya, Selasa (19/1/2021), mengutip dari liputan6.com.
Lolos Skrining
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Siapa yang mengumumkan penemuan vaksin kanker? Presiden Vladimir Putin mengungkapkan bahwa mereka kini selangkah lebih dekat untuk penemuan vaksin kanker.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
©2020 REUTERS
Berdasarkan data yang tercatat di Dinkes Surabaya, sebanyak 2.301 tenaga kesehatan yang mengikuti vaksinasi Covid-19 tahap pertama itu sebelumnya telah dinyatakan lolos skrining.
Ribuan tenaga kesehatan yang telah disuntik vaksin Covid-19 itu bekerja di 109 fasilitas pelayanan kesehatan, baik rumah sakit maupun puskesmas yang tersebar di Kota Surabaya.
Sementara itu, saat ini ada sekitar 203 tenaga kesehatan yang tidak lolos tahap skrining. Hal ini dikarenakan mereka memiliki komorbid atau penyakit bawaan seperti hipertensi, gastritis serta kelainan darah dan beberapa faktor lainnya. Bahkan, ada beberapa tenaga kesehatan yang tengah menyusui atau hamil.
"Jumlahnya untuk hipertensi ada sekitar 23 orang. Lalu tenaga kesehatan menyusui ada 10 orang, kemudian gastritis ada lima, serta ada pula yang penyintas dan komorbid lain yang tidak boleh divaksin," ujar Feny, sapaan akrab Febria Rachmanita.
Nakes Penerima Vaksin
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Feny menambahkan, hingga Selasa (21/1), para tenaga kesehatan masih melakukan vaksinasi secara bertahap sesuai dengan jadwal. Sementara itu, total sasaran tenaga kesehatan penerima vaksin di Surabaya sebanyak 33.993 orang. Sedangkan tenaga kesehatan yang sudah mendaftar ulang atau verifikasi sebanyak 26.801 orang.
"Artinya, masih ada yang menunggu SMS blast dan verifikasi data," imbuhnya.
Kendati telah mengikuti vaksinasi Covid-19, para tenaga kesehatan diminta tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, mulai dari menjaga jarak, mengenakan masker hingga mencuci tangan.
"Semoga virus ini segera hilang dari kota kita tercinta. Tetap jaga kesehatan, dan jauhi kerumunan," pungkasnya. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaMulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Baca Selengkapnya