Lebih dari 2.900 Perempuan di Banyuwangi Jadi Janda Baru, Begini Faktanya
Merdeka.com - Selama pandemi Covid-19 berlangsung, tingkat perceraian di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur terbilang tinggi. Selama lima bulan, tercatat dari April hingga Agustus terdata sebanyak 2.933 kasus perceraian. Buntutnya, perempuan dan laki-laki yang sebelumnya pasangan suami istri kini menjadi janda dan duda baru.
Dikutip dari Instagram @bwi24jam, di masa awal pandemi sebenarnya tingkat perceraian menurun. Menurut penjelasan Plt Panitera Muda Hukum Pengadilan Agama (PA) Banyuwangi, Imamudin, penurunan angka perceraian disebabkan banyaknya instansi di kabupaten setempat yang tutup.
Kasus Melonjak saat Normal Baru
-
Apa saja penyebab perceraian? Perceraian seringkali menjadi jalan keluar yang dipilih ketika konflik tak kunjung terselesaikan. Padahal, dengan pemahaman yang tepat dan usaha yang sungguh-sungguh, banyak permasalahan rumah tangga dapat diatasi tanpa harus berujung pada perceraian.
-
Kapan Kabupaten Trenggalek turunkan angka perkawinan anak? Konsistensi praktik baik dalam mensejahterakan hak anak inilah yang akhirnya bisa membawa Kabupaten Trenggalek mengalami penurunan angka perkawinan anak dari tahun 2021 sebesar 7.67% menjadi 3.80% ditahun 2022, dan menjadi 2,1% pada semester 1 tahun 2023 ini.
-
Apa yang terjadi dengan pernikahan di Indonesia? Dalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia telah menyaksikan penurunan tajam dalam jumlah pernikahan.
-
Siapa yang turunkan angka perkawinan anak di Trenggalek? Bersama TP PKK Trenggalek, ia berhasil menekan angka perkawinan usia anak dengan signifikan.
-
Apa tren perceraian artis di tahun 2023? Dalam kurun waktu pertengahan 2023 hingga awal 2024 ini, sederet pasangan artis pun memutuskan berpisah.
-
Bagaimana proses perceraian terjadi? Pengadilan menyetujui permohonan cerai perempuan tersebut dan juga memerintahkan suami untuk membayar 500.000 lira Turki ($16.500) sebagai ganti rugi kepada mantan pasangannya atas penderitaan karena kurangnya kebersihan pribadi.
©2020 Merdeka.com/Instagram @bwi24jam
Pada April-Mei 2020, tercatat ada 651 gugatan perceraian. “Namun sejak berlakukan new normal, bulan Juni hingga sekarang mencapai 2.282 kasus, sehingga total mencapai 2.933 kasus,” terang Imamudin, Kamis (3/9/2020).
Dari jumlah tersebut, lanjut Imamudin, gugatan perceraian didominasi perempuan. Munculnya gugatan perceraian terbanyak disebabkan faktor ekonomi.
Rata-rata Masih Muda
©2015 Merdeka.com
Kebanyakan pihak istri yang menggugat cerai suaminya bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI). Mereka rata-rata masih berusia muda, yakni di bawah 35 tahun.
Salah seorang penggugat cerai, berinisial DA (29) membagikan ceritanya. “Saya cerai karena faktor ekonomi. Selain itu suami juga suka mabuk-mabukan. Ketika menganggur, bukan mencari kerja malah kelayapan bersama teman-temannya. Tiap hari cangkrukan, kalau disuruh kerja marah-marah suka main tangan,” keluh DA. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka menikah karena hamil duluan, lalu cerai setelah melahirkan
Baca SelengkapnyaKepala BKKBN mengungkap angka perceraian di Indonesia meningkat.
Baca SelengkapnyaBanyak pekerja yang mengalami PHK sehingga berpengaruh pada perekonomian keluarga.
Baca SelengkapnyaPerpindahan penduduk menjadi salah satu penyebab besarnya angka pemilih ganda dalam daftar pemilih pada Pilkada 2024 di Jawa Barat.
Baca Selengkapnya"Semakin kaya, pendidikan tinggi dan bermukim di perkotaan, berkolerasi erat dengan median usia menikah yang semakin mundur," kata Hasto," kata Kepala BKKBN
Baca SelengkapnyaAnak yang menjadi korban sebanyak 163 dan perempuan sebanyak 104 orang.
Baca SelengkapnyaTren Kejahatan TPPO Meningkat Tiap Tahun, Ini Solusi Pemerintah
Baca SelengkapnyaDalam catatan BPS, garis kemiskinan pada Maret 2024 ditetapkan sebesar Rp582.932 per kapita. Angka ini naik 5,9 persen dibandingkan Maret 2023.
Baca SelengkapnyaCara Pemkot Surabaya tekan angka pernikahan dini layak dicontoh daerah lain.
Baca SelengkapnyaBeragam faktor menjadi latar belakang bagi artis untuk mengakhiri hubungan pernikahan mereka.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan laporan BPS angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan yang drastis
Baca SelengkapnyaTren yang biasa terjadi adalah melonjaknya jumlah pendatang yang tiba di Jakarta
Baca Selengkapnya