Marak Penjual Masker dan Obat Palsu di Lokapasar, Ini Kata Anggota DPR RI Mufti Anam

Merdeka.com - Penyedia layanan penjualan daring atau lokapasar (marketplace) diminta ikut menertibkan penjual produk palsu. Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam mengungkapkan, di masa pandemi banyak orang mencoba mengambil keuntungan dengan mengorbankan konsumen. Beredar masker, obat, serta vitamin palsu yang merugikan konsumen.

"Memang saat pandemi penjualan produk tertentu meningkat, misalnya masker dan vitamin. Dulu awal-awal marak penjualan masker, kemudian obat dan vitamin. Pertama, harganya mahal, di luar harga pasar. Kedua, apesnya ketika barang pesanan datang, kok ada sebagian abal-abal dan palsu,” terang Mufti di sela-sela rapat virtual bersama CEO Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan Gojek di Surabaya, Rabu (15/9/2021).

Mekanisme Perlindungan Konsumen

©2013 WindowsPhone.com

Mufti meminta lokapasar menerapkan mekanisme perlindungan konsumen dari aksi penipuan. Pertama, ia mengusulkan lokapasar menyaring berdasarkan harga.

“Misal ada orang jual masker atau vitamin di luar harga pasar, ya langsung diblok saja akunnya, biar orang tidak semena-mena. Jadi perlu ada semacam patroli harga di luar kewajaran, terutama untuk obat, vitamin, dan barang terkait kesehatan di masa pandemi ini,” lanjut politisi PDI Perjuangan itu.

Penanganan Produk Palsu

Kedua, menurutnya penanganan produk palsu harus melibatkan penegak hukum.

"Ini ya memang banyak, ada produk palsu diterima, kemudian penjual diblok, tapi tidak semua masuk ke ranah hukum. Padahal itu penting agar yang lain juga tidak berani jual abal-abal," imbuhnya, dikutip dari Antara.

Di luar permasalahan penjualan produk palsu dan harga di luar kewajaran, lokapasar turut mendorong ekonomi nasional. Sebagai informasi, nilai transaksi belanja daring tahun lalu mencapai Rp266 triliun.

"Tentu platform marketplace punya kontribusi signifikan dalam mendorong ekonomi Indonesia. Ke depan akan semakin bagus jika mengutamakan produk lokal, itu sangat bermanfaat untuk pemulihan ekonomi," pungkasnya. (mdk/rka)