Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menilik Sejarah Perkembangan Islam Paling Awal di Jawa Timur

Menilik Sejarah Perkembangan Islam Paling Awal di Jawa Timur Makam islam pertama di Jawa Timur. ©2020 Merdeka.com/historyofcirebon.id

Merdeka.com - Jawa Timur dan Islam merupa dua entitas yang tidak terpisahkan. Di Indonesia, khususnya di pulau Jawa, nama Jawa Timur masyhur sebagai salah satu wilayah dengan nuansa dan kesejarahan Islam yang kental dan khas. Salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) lahir di Jawa Timur.

Selain tersohor sebagai tanah kelahiran NU, Jawa Timur juga dipandang sebagai salah satu provinsi dengan jumlah pondok pesantren paling banyak di Indonesia. Beberapa pondok pesantren besar dan terkenal seperti Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Pondok Pesantren Tebuireng, Pondok Pesantren Darul Ulum, dan Pondok Pesantren Lirboyo ada di sana.

organisasi islam nahdlatul ulama©2020 Merdeka.com/nu.or.id

Jauh sebelum NU dan banyak pondok pesantren itu hadir dan banyak dikenal seperti hari ini, perkembangan Islam di Jawa Timur memiliki kesejarahan yang panjang dan menarik untuk ditelisik. Pengetahuan mengenai sejarah perkembangan Islam di Jawa Timur perlu terus-menerus digaungkan supaya hakikat Islam tidak tercerabut dari akarnya.

Orang lain juga bertanya?

Islam di Jawa Timur memang sudah jauh berkembang dibanding saat pertama kali datang. Kenyataan itu meneguhkan bahwasanya upaya untuk menilik kesejarahan Islam di masa-masa paling awal kedatangannya senantiasa perlu dilakukan.

Dari Penemuan Makam Islam Pertama Hingga Dakwah Walisongo

Prakiraan masuknya Islam di Jawa Timur tidak lepas dari ditemukannya makam atas nama Fatimah binti Maimun. Makam Islam pertama yang ditemukan di Gresik itu bertahun 1082. Selain makam Fatimah, ditemukan juga sejumlah makam Islam di kompleks pemakaman Kerajaan Majapahit.

Pada tahun 1349, Sultan Zainal Abidin Bahiyah Syah yang merupakan Raja Samudera mengutus Malik Ibrahim dan Maulana Ishak menjalankan misi dakwah di wilayah Gresik.

Tahun 1415-1432, Man Huan mengabarkan keberadaan komunitas muslim pertama di Jawa bagian timur. Komunitas muslim itu terdiri dari tiga kelompok. Penduduk muslim yang dari barat, komunitas Cina yang memeluk islam, dan penduduk pribumi yang menduduki pemukiman bernuansa islam.

maulana malik ibrahim alias sunan gresik

2020 Merdeka.com/romadecade@org

Di zaman pemerintahan Prabu Kertawijaya, beberapa bangsawan dan punggawa kerajaan sudah menganut ajaran Islam. Latar belakang dari kejadian itu ialah tersiarnya kabar mengenai masa kejayaan Islam di wilayah timur.

Islam berjaya di wilayah Persia, Afganistan, Pakistan, dan India. Tidak butuh waktu lama, melalui pelabuhan-pelabuhan di Jawa, ajaran islam lekas menyebar di wilayah Aceh dan Malaka.

Perkembangan Islam di Jawa Timur juga tak lepas dari peran Walisongo. Dari sembilan wali, lima di antaranya menjalankan misi dakwah Islam di Jawa Timur.

Kelima wali tersebut ialah Sunan Ampel di Surabaya, Sunan Bonang di Tuban, Sunan Drajat di Lamongan, dan Sunan Giri serta Sunan Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik terletak di kota yang sama yaitu Gresik. Sampai saat ini, makam dari lima wali itu tidak pernah sepi pengunjung.

pendopo di makam sunan giri

2020 Merdeka.com/nahdlatululama.id

Para wali terkenal dengan metode dakwah Islam yang santun. Mereka tidak serta merta menyiarkan ajaran-ajaran Islam yang asing bagi masyarakat lokal.

Dakwah Islam dilakukan dengan pendekatan budaya yang sudah lebih dulu berkembang di masyarakat.Sunan Bonang misalnya menggabungkan syiar islam dengan musik jawa dan budaya lainnya.

Demikian halnya dengan sunan-sunan lain, mereka memegang teguh konsep akulturasi antara nilai-nilai Islam dengan nilai-nilai yang sudah lebih dulu dianut oleh masyarakat lokal. Hal ini membuat masyarakat lebih mudah menerima Islam sebagai sesuatu yang baru dan indah. Islam sebagai ajaran Ilahiah yang tidak berupaya mengikis kebudayaan mereka.

Agama dan Adat Istiadat

gamelan bonang

2020 Merdeka.com/wisatanabawi.com

Pada paruh abad ke-14, Maulana Malik Ibrahim alias Sunan Gresik sampai di tanah Jawa. Sunan Gresik singgah di daerah Leran, sekitar 9 kilometer dari Kota Gresik.

Di masa-masa awal kedatangannya, beliau tidak melakukan dakwah. Pilihannya ialah mengobati masyarakat setempat secara gratis.

Tujuan pengobatan itu selain sebagai amal sosial, juga untuk menarik perhatian masyarakat. Setelah merasa bisa mendapatkan hati masyarakat, barulah Sunan Gresik memulai misi dakwahnya. Misi itu ditandai dengan didirikannya pondok pesantren di Leran.

Dakwah Sunan Gresik juga tidak lekas ditandai dengan menyiarkan nilai-nilai agama di hadapan masyarakat. Ia lebih memilih menunjukkan dirinya sebagai kaum agama islam dengan sikap-sikapnya.

Tutur bahasanya santun, sikapnya lemah lembut, menghormati kaum miskin dan orang tua, menghargai yang lebih muda, dan lain sebagainya. Sosoknya yang demikian perlahan-lahan mendapat perhatian dari masyarakat lokal yang mulai tertarik dengan islam.

Jika diamati, sebenarnya persebaran Islam di Jawa Timur pertama-tama justru terjadi di antara nelayan. Wilayah pesisir menjadi wilayah yang paling awal mendapat pengaruh Islam dari dunia luar karena para pendakwah islam ialah seorang pedagang yang hilir-mudik di wilayah laut.

Sebelum memengaruhi wilayah pedalaman termasuk wilayah kerajaan, wilayah pesisir lebih dulu terpapar ajaran-ajaran islam. Sebagai simpul pertemuan antar pedagang dari berbagai daerah. Wilayah pesisir juga identik dengan masyarakat yang berpikiran lebih terbuka.

Keberhasilan penyebaran agama Islam di Jawa Timur abad ke 15 dan 16 ditunjukkan penguasaan para penyebar Islam terhadap simpul-simpul perdagangan laut. Di pelabuhan Gresik sekitar tahun 1371, Ibrahim Asmarakandi dan Maulana Mashfur diangkat sebagai syahbandar yang menguasai wilayah pelabuhan.

Pada tahun 1378, perjuangan kedua syahbandar itu dilanjutkan oleh Maulana Malik Ibrahim. Penguasaan wilayah tersebut menimbulkan tumbuhnya komunitas-komunitas muslim di Jawa Timur dengan pelabuhan Gresik sebagai pusat berkembangnya islam. (mdk/rka)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
7 Cara Penyebaran Islam di Indonesia Beserta Sejarah Jalur Masuknya
7 Cara Penyebaran Islam di Indonesia Beserta Sejarah Jalur Masuknya

Simak cara penyebaran Islam di Indonesia berikut ini beserta sejarah masuknya.

Baca Selengkapnya
Budayawan Ngatawi: Pelajari Agama dan Pahami Tradisi Agar Tak Terjebak Radikal
Budayawan Ngatawi: Pelajari Agama dan Pahami Tradisi Agar Tak Terjebak Radikal

Penting membedakan hal yang relevan dan tidak sehingga tidak terjebak dalam paham radikal

Baca Selengkapnya
Menguak Sejarah Banten pada Masa Pra Islam, Diduga Jadi Ibu Kota Kerajaan Kuno
Menguak Sejarah Banten pada Masa Pra Islam, Diduga Jadi Ibu Kota Kerajaan Kuno

Kerajaan tua itu bahkan sudah ada sebelum era Padjadjaran

Baca Selengkapnya
Belajar dari Orang Betawi Tempo Dulu Kenalkan Agama Islam ke Anak, Lewat Dongeng Sebelum Tidur hingga Syair
Belajar dari Orang Betawi Tempo Dulu Kenalkan Agama Islam ke Anak, Lewat Dongeng Sebelum Tidur hingga Syair

Saat islam dikenalkan sedari dini, maka ke depan sang anak akan lebih memahami dan bisa mempraktikkan ajarannya dengan baik.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sumatra Thawalib, Salah Satu Organisasi Massa Islam Tertua dari Sumatra Barat
Mengenal Sumatra Thawalib, Salah Satu Organisasi Massa Islam Tertua dari Sumatra Barat

Organisasi Sumatra Thawalib berkontribusi besar bagi perkembangan Islam di Nusantara.

Baca Selengkapnya
Desa di Bojonegoro Ini Jadi Daerah Istimewa sejak Kerajaan Majapahit, Syekh Jumadil Kubro Sesepuh Wali Songo Pernah Tinggal di Sini
Desa di Bojonegoro Ini Jadi Daerah Istimewa sejak Kerajaan Majapahit, Syekh Jumadil Kubro Sesepuh Wali Songo Pernah Tinggal di Sini

Desa ini dikenal sebagai pusat peradaban sejak zaman Hindu Buddha di Indonesia

Baca Selengkapnya
Proses Masuknya Islam ke Indonesia berdasarkan Tiga Teori, Begini Penjelasannya
Proses Masuknya Islam ke Indonesia berdasarkan Tiga Teori, Begini Penjelasannya

Proses masuknya Islam ke Indonesia didasarkan pada tiga teori. Terdapat pula tokoh-tokoh penting dalam proses penyebarannya.

Baca Selengkapnya
Mengenal Islam Aboge, Gabungkan Ajaran Islam dan Budaya Jawa untuk Tentukan Hari-hari Penting
Mengenal Islam Aboge, Gabungkan Ajaran Islam dan Budaya Jawa untuk Tentukan Hari-hari Penting

Islam Aboge merupakan wajah islam lokal yang memiliki beragam keunikan

Baca Selengkapnya
Keunikan Masid Jami' Lasem Rembang, Terdapat Mustaka Tua Bergaya Hindu
Keunikan Masid Jami' Lasem Rembang, Terdapat Mustaka Tua Bergaya Hindu

Mustaka tua itu merupakan bentuk dari akulturasi budaya Hindu-Islam pada masanya

Baca Selengkapnya
Menilik Masjid Tuo Ampang Gadang, Saksi Bisu Perkembangan Agama Islam Hingga Perjuangan Imam Bonjol
Menilik Masjid Tuo Ampang Gadang, Saksi Bisu Perkembangan Agama Islam Hingga Perjuangan Imam Bonjol

Bangunan yang hampir seluruh bagiannya menggunakan kayu itu menjadi bagian dari sejarah masuknya Islam di Sumbar yang berlangsung sejak ratusan tahun.

Baca Selengkapnya
Peneliti Temukan Kuburan Islam Tertua di Suriah, Berasal dari Era Kekhalifahan Umayyah
Peneliti Temukan Kuburan Islam Tertua di Suriah, Berasal dari Era Kekhalifahan Umayyah

Para peneliti tidak menduga menemukan kuburan Islam ketika sedang menggali untuk meneliti komunitas pertanian paling awal di wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya
Terkenal Misterius, Begini Sosok Sayyid Abdullah Mliwang Sesepuh Para Wali Penyebar Ajaran Islam di Nusantara
Terkenal Misterius, Begini Sosok Sayyid Abdullah Mliwang Sesepuh Para Wali Penyebar Ajaran Islam di Nusantara

Ulama ini datang ke Tuban jauh sebelum era Wali Songo

Baca Selengkapnya