Orang Tuanya Meninggal karena Tragedi Kanjuruhan, Bocah Kelas 5 SD Jadi Sebatang Kara
Merdeka.com - Alfiansyah (11), bocah kelas 5 di SDN Bareng 2 Kota Malang, Jawa Timur, menjadi yatim piatu karena kedua orang tuanya meninggal dunia pada tragedi di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10) malam.
Bapak dan ibu Alfiansyah meninggal dunia saat hendak keluar dari Stadion Kanjuruhan Pintu 14, usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya. Pertandingan tersebut dimenangkan Persebaya dengan skor akhir 3-2.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengungkapkan, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) melalui Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta akan memberikan dukungan biaya sekolah Alfiansyah hingga tingkat sekolah menengah atas (SMA).
-
Siapa saja yang tewas di keluarga Malang? Dua orang korban meninggal dunia yakni ibu, Sulikhah (35) dan anak kedua ARE (13) diduga meminum racun obat nyamuk cair. Sementara Wahaf Efendi (38) memotong urat nadi tangan kiri dan meninggal dunia saat dalam upaya penanganan di rumah sakit.
-
Apa yang terjadi pada keluarga di Malang? Polisi menduga tiga orang dalam satu keluarga yang meninggal dunia di Kabupaten Malang bunuh diri bersama-sama.
-
Siapa yang gugur di halaman sekolah? Seorang pemuda TRIP bernama Moeljadi meninggal dunia di halaman sekolah dalam perjuangannya mempertahankan kemerdekaan RI.
-
Dimana pemuda itu meninggal? Pemuda itu meninggal dunia usai dipatuk ular kobra pada bagian hidungnya.
-
Kapan dua bocah ini meninggal? Bocah ini meninggal pada masa kolonisasi Eropa awal di Amerika Selatan dan temuan ini memberikan pengetahuan baru terkait wabah cacar di kawasan tersebut.
-
Siapa yang kehilangan orang tua di usia muda? Dalam kisah tersebut dijelaskan bahwa Roman kehilangan kedua orang tuanya sebelum dirinya genap berusia empat tahun. Ibunya yang bernama Iriana meninggal karna keracunan saat Roman masih berusia satu tahun. Sedangkan ayahnya meninggal dua tahun kemudian setelah ibunya meninggal, akibat kecelakaan derek konstruksi.
"Untuk sekolah sudah disiapkan oleh Kapolda. Kapolda menyiapkan beasiswa sampai lulus SMA," tutur Dedi, Selasa (4/10/2022).
Ingin Jadi Polisi
©2021 Merdeka.com
Kadiv Humas Polri didampingi Kapolda Jatim dan Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto menemui Alfiansyah dan kerabatnya di kediaman mereka. Pada kesempatan tersebut, Alfiansyah Siswa mengaku memiliki cita-cita menjadi seorang polisi.
Dedi menjelaskan, Polri akan memfasilitasi keinginan Alfiansyah dengan tetap mengedepankan profesionalisme. Ia akan menugaskan seorang Bhabinkamtibmas untuk membina Alfiansyah menggapai cita-citanya.
"Saat ditanya, adik Alfiansyah ini ingin menjadi polisi. Kita akan fasilitasi dengan tetap mengedepankan profesionalisme," kata Dedi, dikutip dari Antara.
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto menambahkan, pihaknya akan mempersiapkan Alfiansyah untuk menggapai cita-citanya sebagai polisi. Ia meminta Alfiansyah menjaga kondisi fisik dan kesehatan dengan bantuan pembinaan Bhabinkamtibmas.
"Tadi Alfiansyah menyampaikan memiliki cita-cita menjadi polisi. Saat ini, ia masih kelas 5 SD, jadi kita harus menata, seperti kondisi fisik, kesehatan," jelas Budi.
Biaya Pendidikan
©2022 Pixabay/ Merdeka.com
Budi menambahkan, dalam waktu dekat pihak Polresta Malang Kota akan melakukan koordinasi dengan keluarga Alfiansyah dan pihak sekolah untuk menjamin seluruh biaya pendidikan anak yang ditinggalkan kedua orang tuanya tersebut ditanggung Polri.
Tidak hanya itu, Polresta Malang Kota juga mengangkat Alfiansyah sebagai anak asuh.
"Memang bantuan pendidikan ini tidak bisa mengembalikan nyawa orang tua Alfiansyah, tapi kami hadir sedikit untuk memberikan empati kepada korban. Alfiansyah akan kita angkat jadi anak asuh Polresta Malang Kota," katanya. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPAID Tasikmalaya menyatakan kasus anak berkebutuhan khusus (ABK) meninggal dianiaya orang tuanya menjadi kado pahit di Hari disabilitas.
Baca SelengkapnyaKedua orang tua bocah malang itu sama-sama bekerja di rumah sakit S.K Lerik Kota Kupang
Baca SelengkapnyaOrang tua korban sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaBencana longsor tersebut dipicu tingginya intensitas hujan yang menggujur kota Padang tanpa henti sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) pagi.
Baca SelengkapnyaBocah itu sempat dilaporkan hilang saat orang tuanya berkegiatan di Masjid Raya Al-Jabbar pada Minggu (17/12) malam.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut, dua orang yakni sopir dan kernet. Dua orang diamankan yakni Agustinus Woda (37) dan Arsyad (55).
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terhadap RML (5) dilakukan berbulan-bulan. Akibatnya, korban luka-luka di sekujur tubuh.
Baca SelengkapnyaKecelakaan terjadi di Banyumas pada Mingau (21/1) lalu. Kecelakaan ini menewaskan 3 orang.
Baca SelengkapnyaDua orang kakak-beradik yatim piatu diduga bunuh diri dengan cara meloncat dari atas Jembatan Tukad Bangkung Kabupaten Badung, Bali, Minggu (26/5).
Baca SelengkapnyaBupati juga ikut menyalatkan almarhum Fauzan di masjid dekat rumahnya bersama warga sekitar.
Baca SelengkapnyaJasad korban kali pertama diketahui oleh ibunya yang langsung histeris minta tolong.
Baca SelengkapnyaVideo yang diunggah @helmy.f.r ini pun viral dan membuat warganet prihatin.
Baca Selengkapnya