Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pamekasan Belum Bisa Mulai Vaksinasi untuk Anak, Kabid P2P Dinkes Beri Penjelasan Ini

Pamekasan Belum Bisa Mulai Vaksinasi untuk Anak, Kabid P2P Dinkes Beri Penjelasan Ini Vaksinasi untuk anak-anak. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Kabupaten Pamekasan di Jawa Timur terpaksa menunda vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak usia 6 hingga 11 tahun, yang diinstruksikan oleh Presiden dan direkomendasikan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

Kepada wartawan, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pamekasan dokter Nanang Suyanto menjelaskan, penyebab tertundanya vaksinasi anak tersebut karena cakupan vaksinasi untuk masyarakat umum terhitung masih rendah.

"Sesuai dengan ketentuan, vaksinasi untuk anak usia 6 hingga 11 tahun baru bisa digelar, apabila cakupan vaksinasi mencapai minimal 70 persen," ungkap Nanang, di Pamekasan,Jumat (18/12)

Cakupan Vaksin di Pamekasan Baru 32 Persen

ilustrasi vaksin covid 19

©2020 REUTERS

Nanang menjelaskan, kick off vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6 hingga 11 tahun sendiri telah diberlakukan di sejumlah daerah di Indonesia. Ketentuannya pun minimal harus sudah tervaksin 70 persen dosis pertama, dan 60 persen dosis dua.

Untuk di Kabupaten Pamekasan sendiri, kata dia, cakupan vaksinasi untuk di masyarakat umum baru mencapai 32 persen lebih. Untuk itu vaksinasi baru boleh dilakukan untuk anak berusia minimal 12 tahun ke atas.

"Sehingga kita tidak bisa melakukan kick off vaksinasi untuk anak usia 6 hingga 11 tahun tersebut," jelas Nanang.

Warga Enggan Divaksin karena Terpengaruh Media Sosial

Seperti tertera di rilis yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Pamekasan terdata sebagai kabupaten paling rendah cakupan vaksinasi dibanding tiga kabupaten lain di Pulau Madura.

Adapun persentase vaksinasi di Kabupaten Pamekasan sebesar 32,75 persen, Sumenep 40,58 persen, Sampang 41,32 persen dan di Kabupaten Bangkalan mencapai 42,45 persen, dari total jumlah penduduk di wilayah itu.

Rilis data yang disampaikan Dinkes Jatim tersebut sekaligus membantah klaim Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, yang sebelumnya menyebutkan cakupan vaksinasi Covid-19 di Pamekasan sudah mencapai 70 persen.

Adapun yang menjadi penyebab utama rendahnya cakupan vaksinasi Covid-19 di wilayah itu, karena banyak warga masih terpengaruh kabar bohong di media sosial, di mana terdapat konten publik yang menyebut bahwa vaksin Covid-19 berbahaya bagi kesehatan.

"Maka dari itu, kami terus berupaya memperluas cakupan vaksinasi ini, agar kekebalan komunitas dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 terwujud," kata Nanang melansir ANTARA. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi

Data ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.

Baca Selengkapnya
Warga Jakarta Bisa Dapatkan Vaksin PCV Gratis untuk Anaknya di Sejumlah Lokasi Ini
Warga Jakarta Bisa Dapatkan Vaksin PCV Gratis untuk Anaknya di Sejumlah Lokasi Ini

Cakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Istighosah di Jawa Timur, Siti Atikoh Bicara Pencegahan Polio
Istighosah di Jawa Timur, Siti Atikoh Bicara Pencegahan Polio

Pemerintah dinilai kecolongan lantaran sibuk dengan pencegahan pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox

Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.

Baca Selengkapnya
Cegah DBD, Kemenkes Introduksi Vaksin Dengue Tahun Depan
Cegah DBD, Kemenkes Introduksi Vaksin Dengue Tahun Depan

Introduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.

Baca Selengkapnya
Cegah Kanker Serviks, Vaksinasi HPV pada Siswi Putri di Banyuwangi Capai 83 Persen
Cegah Kanker Serviks, Vaksinasi HPV pada Siswi Putri di Banyuwangi Capai 83 Persen

Vaksin HPV diberikan untuk melindungi diri dari inveksi HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kemenkes Gelar Pekan Imunisasi Nasional Polio Tahap Dua, Sasar 16 Juta Anak
FOTO: Kemenkes Gelar Pekan Imunisasi Nasional Polio Tahap Dua, Sasar 16 Juta Anak

Kegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.

Baca Selengkapnya
Tarakan Kick Off PIN Polio 2024 Sebagai Upaya Pencegahan
Tarakan Kick Off PIN Polio 2024 Sebagai Upaya Pencegahan

Pemkot Tarakan melaksanakan Kick Off pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024.

Baca Selengkapnya
Kasus Polio dan TBC Naik, Jokowi Minta Kemenkes Gencarkan Vaksin
Kasus Polio dan TBC Naik, Jokowi Minta Kemenkes Gencarkan Vaksin

Jokowi mengingatkan agar anak-anak harus mendapatkan vaksin polio sebanyak empat kali.

Baca Selengkapnya
Jadwal PIN Polio 2024 Tahap 2, Tempat Imunisasi, dan Siapa Saja yang Bisa Memperolehnya
Jadwal PIN Polio 2024 Tahap 2, Tempat Imunisasi, dan Siapa Saja yang Bisa Memperolehnya

Ketahui jadwal pelaksanaan PIN Polio Tahap 2, di mana bisa memperolehnya, serta ditujukan pada siapa saja.

Baca Selengkapnya
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya