Penyakit Demam Berdarah Meningkat saat Musim Hujan, Dinkes Pamekasan Imbau Hal Ini
Merdeka.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan, Jawa Timur mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peningkatan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di musim hujan seperti sekarang ini.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Pamekasan, Nanang Suyanto, menyampaikan bahwasanya masyarakat perlu mengintensifkan gerakan 3M. Hal ini berguna untuk mencegah berkembangnya sarang nyamuk, sebagaimana melansir dari ANTARA (27/10/2020).
Masyarakat Diminta Lakukan Ini
-
Bagaimana cara mencegah demam berdarah di musim hujan? Cara mencegahnya, 3M plus yaitu nguras bak mandi, tutup tempat air, manfaatin barang bekas, dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
-
Bagaimana cara mencegah penyakit menular di musim hujan? Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk meningkatkan kewaspadaan serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan guna mencegah penyebaran penyakit-penyakit ini.
-
Apa gejala demam berdarah yang harus diwaspadai? Beberapa gejala yang harus diwaspadai oleh orangtua saat anak mengalami perburukan DBD antara lain tidak adanya perbaikan kondisi setelah suhu tubuh menurun, anak terus menolak makan dan minum, nyeri perut hebat, lemah, lesu, dan keinginan anak untuk terus tidur. Selain itu, perubahan perilaku seperti marah-marah, pucat, tangan dan kaki yang dingin, perdarahan, serta tidak buang air kecil lebih dari 4-6 jam juga perlu diperhatikan.
-
Bagaimana cara mencegah penyakit musim hujan? Kesadaran dan kesiapan untuk menghadapi ancaman penyakit musim hujan merupakan kunci dalam menjaga kesehatan masyarakat. Dengan mengetahui berbagai jenis penyakit yang mungkin muncul, masyarakat dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk melindungi diri dan keluarga mereka.
-
Bagaimana cara mencegah demam berdarah? Untuk mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD), salah satu solusi yang dapat diandalkan adalah vaksinasi. Vaksin ini dirancang untuk memberikan perlindungan kepada seluruh anggota keluarga, asalkan dosis yang diberikan mengikuti anjuran dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Namun, yang lebih penting adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan langkah-langkah pencegahan.
-
Bagaimana mencegah demam berdarah? Salah satu cara yang paling terkenal dalam mencegah demam berdarah pada anak ialah dengan melakukan 3M atau menguras, menutup dan mengubur.
©2013 Merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman
"Sesuai dengan kebiasaan jenis penyakit ini berkembang saat musim hujan," kata Nanang Suyanto di Pamekasan, Selasa (27/10/2020).
Guna mencegah berkembangnya nyamuk perlu dilakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui gerakan 3M, yakni menguras, menutup, dan mengubur.
Masyarakat diimbau untuk menguras tempat penampungan air minimal seminggu sekali, menutup tempat-tempat penyimpanan air. Selain itu, mengubur benda-benda yang potensial menjadi sarang nyamuk misalnya kaleng dan botol bekas, atau wadah bekas lainnya yang tidak terpakai.
Penyakit Musiman
©2020 Merdeka.com
Nanang menuturkan demam berdarah dengue merupakan salah satu jenis penyakit yang biasa mewabah saat pancaroba dan musim kemarau. Penyakit ini tergolong penyakit musiman.
Sepanjang Januari hingga September 2020, di Kabupaten Pamekasan terdata sebanyak 135 orang menderita DBD, satu di antaranya meninggal dunia.
"Jadi, memasuki musim hujan ini, kewaspadaan kita harus ditingkatkan. Selain Covid-19 juga yang tidak kalah pentingnya adalah DBD," katanya.
Bentuk Jumantik
shutterstock
Jenis penyakit lain yang biasa terjadi saat musim hujan adalah diare dan gatal-gatal. Penyakit ini terutama terjadi di daerah yang rawan bencana alam banjir.
"Kami sudah menyampaikan imbauan terkait kasus musiman ini dengan membuat brosur dan pamflet, serta menyampaikan imbauan melalui media sosial dan radio lokal di Pamekasan ini," ujar Nanang.
Upaya lain yang dilakukan Dinkes Pamekasan untuk mengantisipasi mewabahnya DBD yakni dengan membentuk juru pemantau jentik (jumantik). Tim ini memberdayakan kader-kader Posyandu yang tersebar di 178 desa dan 11 kelurahan di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Per 1 Maret 2024, tercatat kasus DBD mencapai 16.000 kasus
Baca SelengkapnyaJumlah ini naik dua kali lipat dibanding tahun 2023. Adapun rinciannya, pada Januari 2024 sebanyak 68 kasus, Februari 119 kasus, Maret 68 kasus.
Baca SelengkapnyaPenyebaran DBD di Kabupaten Lebak hingga kini terus bertambah.
Baca SelengkapnyaDengan datangnya musim hujan, risiko penyebaran penyakit menular juga meningkat secara drastis.
Baca SelengkapnyaJumlah kasus DBD di Kota Reog ini diduga lebih banyak dari data resmi Dinkes
Baca SelengkapnyaDitemukan 200an lebih kasus DBD di satu wilayah Jakarta
Baca SelengkapnyaPasien yang meninggal diduga karena terlambat mendapat penanganan.
Baca SelengkapnyaDari data terakhir yang dihimpun hingga 26 Maret 2024, Jakarta Barat menjadi wilayah dengan penyebaran kasus DBD terbanyak yakni 716 kasus.
Baca SelengkapnyaSalah satu hal yang banyak dipercaya adalah bahwa ketika seseorang pernah terkena DBD, dia tidak akan mengalaminya lagi.
Baca SelengkapnyaJumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaDengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Baca SelengkapnyaKasus demam berdarah di Probolinggo merupakan yang tertinggi di Jawa Timur.
Baca Selengkapnya