Pesilat Muda Tulungagung Meninggal karena Tendangan Senior, Ini Fakta di Baliknya
Merdeka.com - Fajar Lutfi (23), pemuda asal Tulungagung, Jawa Timur yang merupakan anggota salah satu perguruan silat meninggal dunia dengan dugaan kuat akibat pukulan dan tendangan dari pelatih dan pesilat senior.
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Tulungagung Iptu Retno Pujiarsih mengungkapkan, pihaknya telah menetapkan empat orang sebagai tersangka.
"Dua dari empat pelaku penganiayaan ini masih berstatus anak-anak atau di bawah umur sehingga tidak dilakukan penahanan terlebih dulu, sampai putusan hukum kasus ini inkrah," tuturnya, Kamis (29/7/2021), dikutip dari liputan6.com.
-
Siapa atlet angkat besi yang meninggal? Dunia olahraga Indonesia merasakan duka mendalam dengan berita meninggalnya salah satu atlet kebanggaan cabang olahraga angkat besi, Raema Lisa Rumbewas.
-
Siapa atlet angkat besi yang meninggal dunia? Mantan atlet angkat besi tanah air, Lisa Raema Rumbewas meninggal dunia di RSUD Jayapura, Papua, pada Minggu (14/1) dini hari.
-
Dimana pemuda itu meninggal? Pemuda itu meninggal dunia usai dipatuk ular kobra pada bagian hidungnya.
-
Kapan Fajri meninggal? Informasi meninggalnya Fajri disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr Dini Anggraeni, Kamis (22/6) pagi.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Bagaimana Taufik Savalas meninggal? Taufik Savalas adalah seorang komedian terkenal pada tahun 1990-an dan 2000-an. Berita tentang kematiannya pada tahun 2007 mengejutkan publik. Ia meninggal akibat kecelakaan mobil yang ditabrak truk semen.
Pelaku Masih Anak-anak
Empat pelaku penganiayaan terhadap Fajar ialah ER (20), FA (17), FI (23) dan MO (16). Dua pelaku masih di bawah umur, sementara dua lainnya sudah dewasa karena usianya di atas 17 tahun.
Dua tersangka yang masih anak-anak dikenai wajib lapor. Hingga proses peradilan selesai, keduanya wajib lapor setiap hari ke Satreskrim Polres Tulungagung.
"Karena pelakunya anak-anak, peradilannya lain dengan dewasa,” lanjut Retno.
Tidak dilakukan diversi terhadap kasus tersebut, karena sesuai dengan pasal 170 ayat 2 poin 3, ancaman hukumannya yakni 12 tahun penjara.
"Karena di sini ancamannya 12 tahun, tidak bisa didaftarkan diversi. Diversi itu bisa jika ancamannya di bawah tujuh tahun," ungkapnya.
Hasil Otopsi Jasad Korban
©2016 Merdeka.com
Korban Fajar Lutfi meninggal dunia pada Senin (26/7/31) malam setelah mendapat pukulan dan tendangan dari empat pelatih silat hingga berujung kematian. Fajar meninggal dunia di rumah salah satu ketua perguruan silat di Desa Kepuh, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung.
Dari hasil otopsi terhadap jasad korban, diketahui terdapat luka pada bagian ulu hati korban akibat pukulan benda tumpul. Selain itu, bagian tubuh lain korban juga mengalami memar. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi Ungkap Motif Pelaku Pemukulan Pesilat di Gresik hingga Tewas: Gara-Gara Anak Baru
Baca SelengkapnyaPolisi juga tengah melakukan penyelidikan atas tewasnya petinju muda tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban diduga mengalami kekerasan dari seniornya. Kasus ini masih dalam pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPetinju muda asal Bondowoso, Farhat Mika Rahel Riyanto, meninggal dunia usai bertanding di ajang Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur VIII/2023.
Baca SelengkapnyaAtlet tinju berusia 15 tahun ini sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit sebelum meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPelatih yang menjadi lawan tanding korban dan wasitnya dijerat dengan pasal penganiayaan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengembangkan kasus penganiayaan taruna di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta yang berujung kematian juniornya.
Baca SelengkapnyaTerkait dengan kejadian tersebut, Kepolisian sudah memeriksa sejumlah saksi yang mengikuti latihan pada saat kejadian.
Baca SelengkapnyaSaat ini, proses penyelidikan masih berjalan. Polisi sedang menunggu hasil autopsi di RSUD Ibnu Sina.
Baca SelengkapnyaAksi pengeroyokan bermula ketika korban mengunggah video di WhatsApp miliknya dengan mengenakan atribut salah satu perguruan silat.
Baca SelengkapnyaTersangka sempat panik saat korban tergeletak pingsan usai dianiaya di kamar mandi.
Baca SelengkapnyaGidion mengatakan, korban bersama keempat orang lainnya dibawa ke kamar mandi.
Baca Selengkapnya