Proses Terjadinya Gempa Bumi Berdasarkan Jenisnya, Penting untuk Diketahui
Merdeka.com - Bencana alam merupakan sebuah fenomena alam yang terjadi di bumi yang dapat menyebabkan manusia dan makhluk hidup lainnya mengalami dampak, bahkan dapat menyebabkan kerugian. Sebenarnya, fenomena alam tersebut sudah wajar terjadi, mengingat bumi akan terus menerus aktif dan memproduksi semua bahan di dalam perut bumi secara otomatis. Kita sebagai umat manusia yang menempati bumi tentunya harus menerima konsekuensi atau risiko yang dapat terjadi.
Oleh sebab itu, banyak digalakkan kampanye untuk menjaga bumi agar tetap bersih dan sehat. Hal ini berguna untuk mengurangi kemungkinan terjadi hal yang mengerikan seperti bencana alam. Salah satunya yang sedang marak terjadi, khususnya di negara yang memang dilewati lingkaran aktif atau lempengan bumi adalah gempa bumi.
Gempa bumi merupakan sebuah getaran atau guncangan yang terjadi pada permukaan bumi dan dirasakan dengan skala yang berbeda-beda. Gempa bumi dapat menunjukkan adanya pergerakan lempengan bumi yang dapat menimbulkan efek domino pada benda di sekitarnya.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Dimana gempa bumi terjadi? Gempa tersebut persisnya berada di wilayah lautan Samudera Hindia, dengan kedalaman 10 kilometer, titik koordinat 105,9 BT dan 7,61 LS, berjarak sekitar 85,7 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
-
Bagaimana gempa bumi memicu letusan? Gempa ini terjadi ketika terjadi pergeseran lempeng tektonik di bawah permukaan bumi. Akibat pergerakan ini, magma yang tersimpan di dalam bumi dapat naik ke permukaan dan menyebabkan gunung meletus.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Bagaimana gempa Bali terjadi? Hasil analisa BMKG menunjukkan gempa bumi yang terjadi jenis dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat. Jenis itu diketahui setelah memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
Kata gempa bumi merujuk ke daerah asal terjadinya pergerakan atau kejadian tersebut, walaupun kenyataannya bumi merupakan planet yang padat. Namun, karena selalu bergerak dengan kecepatan yang tidak bisa dirasakan manusia, gempa bumi melakukan aktivitas yang menimbulkan tekanan yang akhirnya sering terjadi pergerakan karena tidak bisa ditahan.
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang sangat besar di lempengan bumi. Semakin lama biasanya akan semakin tertekan dan juga besar. Akhirnya mencapai sebuah keadaan dimana tekanan tersebut tidak bisa ditampung atau ditahan lagi.
Proses terjadinya gempa bumi sebenarnya bermacam-macam, di mana gempa bumi terjadi saat ada batuan yang ada di kerak bumi mengalami tekanan dan menyebabkan lempengan bergesekan. Lempengan tersebut bisa jadi antar samudera maupun antar benua. Ketika terjadi tumbukan, maka gempa bumi akan terjadi. Namun, proses ini merupakan gempa yang paling umum.
Untuk mengetahui secara rinci, berikut proses terjadinya gempa bumi berdasarkan jenisnya yang dilansir dari Ilmugeografi.com.
1. Gempa Bumi Tektonik
Proses terjadinya gempa bumi berdasarkan jenisnya yang pertama adalah gempa bumi tektonik. Gempa tektonik merupakan gempa yang terjadi akibat terbenturnya lempengan bumi atau bergesernya lempengan bumi. Hal ini menimbulkan efek pada permukaan bumi yang akhirnya menyebabkan gempa. Seperti yang dijelaskan, gempa tersebut paling umum terjadi dan bisa dimulai dengan skala yang bermacam-macam mulai dari skala rendah hingga yang sangat besar.
Proses terjadinya gempa bumi tektonik berawal dari adanya interaksi antar lempeng yang dapat menyebabkan lempengan lain akan masuk atau menyusup ke bawah dan biasa disebut dengan subduksi. Gempa bumi ataupun getaran akan berubah menjadi semakin besar apabila terdapat sesuatu yang mengganjal namun kemudian ikut menyusup secara tiba tiba dan mendadak. Hal ini yang terkadang menimbulkan tanah retak dan menelan berbagai gedung dan sebagainya.
2. Gempa Vulkanik
Proses terjadinya gempa bumi berdasarkan jenisnya yang berikutnya adalah gempa vulkanik. Gempa jenis ini datang dari fenomena gunung meletus atau bencana akibat keluarnya magma dari perut bumi.
Gunung memiliki masa aktif, di mana gunung bisa meletus dan mengeluarkan magma akibat tekanan yang ada dan juga energi bebatuan yang memang sudah waktunya dikeluarkan atau diletuskan. Anda tentunya sudah tahu bahwa erupsi gunung biasanya diawali dengan getaran atau gesekan antar magma dan perut bumi yang akhirnya menimbulkan gempa. Jika gunung tersebut ada di laut maka menimbulkan gempa disertai gelombang laut atau bencana tsunami.
3. Gempa Ekstraterestial
Proses terjadinya gempa bumi berdasarkan jenisnya dinamakan dengan gempa ekstraterestial. Gempa ini terjadi yang disebabkan oleh adanya meteor atau benda langit yang masuk dan membentur atmosfer bumi. Hal ini dilakukan oleh atmosfer agar bisa melindungi dari bumi dan tidak menolak benda untuk masuk. Sehingga menimbulkan getaran dan akhirnya terasa atau terjadi gempa.
4. Faktor Lainnya
Faktor lainnya didapatkan dari gerakan inti bumi atau gelombang yang biasanya terjadi. Di mana inti bumi memang aktif dan memproduksi lahar untuk bisa menjalankan sumber daya yang ada, namun gelombang ini bisa menjadi sumber utama mengapa terjadinya getaran atau gelombang yang terasa sampai permukaan bumi. Namun, getaran ini bersifat ringan dan biasanya tidak terlalu terasa, karena manusia melakukan aktivitas sehari-hari.
Berbicara soal gempa bumi, sebenarnya fenomena ini dapat terjadi jutaan kali akibat adanya pergerakan lempengan bumi yang aktif. Namun, kembali lagi getarannya tidak terasa dan hanya beberapa gempa yang memiliki skala besar saja yang terasa oleh manusia. Biasanya diukur dalam skala richter. Dengan ukuran mulai dari 1 (getaran ringan) sampai dengan 9 (getaran merusak).
Mengenai gempa memang merupakan hal yang menyeramkan dan perlu diwaspadai. Namun, perlu Anda ketahui bahwa kita tetap tidak bisa lari dari fenomena alam yang akan terus terjadi ini. Namun Anda tetap bisa berjaga dan mencari cara untuk menangkal kemungkinan yang terjadi, minimal menyelamatkan diri dan keluarga tercinta. (mdk/raf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merdeka.com merangkum informasi tentang apa itu gempa megathrust, penyebab, dan dampaknya yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah gempa Megathrust yang pernah terjadi di dunia.
Baca SelengkapnyaKetahui zona wilayah megathrust di Indonesia yang berpotensi terjadinya gempa bumi serta Tsunami berskala besar.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mewaspadai risiko gempa megathrust yang terjadi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMengingat potensi bahaya yang ditimbulkannya, penting bagi negara-negara yang berada di zona rawan megathrust untuk mempersiapkan diri dengan baik.
Baca SelengkapnyaCiri-ciri batuan dapat dilihat dari berbagai jenisnya.
Baca SelengkapnyaDikenal sebagai negara kepulauan yang berada di Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki lebih dari 130 gunung berapi aktif.
Baca SelengkapnyaBeberapa penyebab gunung meletus bisa diduga sebelumnya, namun ada juga yang tak terduga.
Baca SelengkapnyaKepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan potensi terjadinya di gempa megathrust di Indonesia sangat bisa saja terjadi
Baca SelengkapnyaBatuan adalah benda padat yang terbentuk oleh agregasi atau kumpulan mineral, fragmen mineral atau material organik yang saling terikat bersama.
Baca SelengkapnyaBahkan menurut BMKG, potensi terjadinya megathrust hanya tinggal menunggu waktu saja.
Baca SelengkapnyaContohnya pernah terjadi pada tahun 2000 di Pulau Sumatera hingga tahun 2007 dengan range 7,9 Skala Ritcher (SR) sampai dengan paling besar 9,2 SR.
Baca Selengkapnya