Puluhan Nakes Blitar Gelar Aksi Tolak RUU Kesehatan Omnibus Law, Ini Alasannya
Merdeka.com - Puluhan tenaga kesehatan yang tergabung dengan beberapa organisasi profesi kesehatan di Blitar, Jawa Timur, bersama Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan aksi damai menolak RUU Kesehatan Omnibus Law. Diketahui, RUU ini tengah masuk dalam tahap program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2023.
Koordinator lapangan aksi, dokter Puspa Wardhana mengungkapkan bahwa pihaknya keberatan dengan RUU Kesehatan Omnibus Law tersebut. Alasannya, di Indonesia sudah ada UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang menjadi acuan layanan kesehatan.
"Kami menolak RUU Kesehatan Omnibus Law. RUU itu masih harus ditinjau kembali. Di Indonesia belum bisa dilakukan karena sudah ada UU Indonesia, UU Praktik Kedokteran dan UU Kesehatan," tegasnya di Blitar, Senin (28/11/2022).
-
Mengapa YLKI mendukung aturan baru BPOM? 'YLKI mendukung inisiatif ini sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan konsumen dan memastikan produk yang beredar di pasaran aman dikonsumsi,' katanya.
-
Kenapa Banyuwangi siagakan Nakes? 'Ini untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para pemudik maupun wisatawan selama libur lebaran. Meski begitu, kami mengimbau agar para pemudik tetap menjaga kesehatan. Hati-hati saat berkendara, kalau lelah segera istirahat,' ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Rabu (3/4).
-
Apa yang dilakukan warga Jateng untuk nobar? Pada momen ini, lapisan masyarakat dari berbagai daerah di Tanah Air menggelar acara nonton bareng (nobar), begitu pula warga di Provinsi Jawa Tengah. Mereka rela bergadang dan berkumpul di titik-titik nobar untuk bisa merasakan keseruan dan menjadi saksi sejarah atas lolosnya Timnas Indonesia U-23 ke semifinal Piala Asia.
-
Kenapa orang-orang di Sumatera Utara melakukan boikot? Seruan untuk memboikot produk-produk yang berafiliasi atau mendukung Israel akhir-akhir ini ramai di media sosial. Hal ini sebagai bentuk protes terhadap Israel yang terus melancarkan serangan terhadap warga Palestina.
-
Bagaimana gerakan boikot ini dilakukan di Sumatera Utara? Strategi boikot ini untuk memberikan rasa akuntabilitas bahwa perusahaan-perusahaan yang mendukung bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan Isreal.
-
Siapa yang mengajak boikot di Sumatera Utara? Melansir dari laman BBC, sebuah organisasi yang cukup populer untuk mengajak menolak produk Israel ialah Gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) Indonesia.
Cacat Prosedur
stemgenex.com
Puspa mengemukakan, ada 12 alasan tenaga kesehatan di Blitar menolak keberadaan RUU Kesehatan Omnibus Law. Pertama, penyusunan RUU itu dinilai cacat prosedur karena dilakukan secara tertutup, tanpa partisipasi masyarakat sipil dan organisasi profesi.
Selanjutnya, ada sentralisme kewenangan Menteri Kesehatan. Di mana kebijakan ditarik ke Kementerian Kesehatan tanpa melibatkan masyarakat dan organisasi profesi, sehingga mencederai semangat reformasi.
Selain itu, kecenderungan pendidikan kedokteran untuk menciptakan tenaga kesehatan murah bagi industri kesehatan sejalan dengan masifnya investasi.
Adanya RUU Kesehatan Omnibus Law juga sarat kriminalisasi terhadap tenaga kesehatan yakni ada ancaman pidana penjara dan denda yang dinaikkan hingga tiga kali lipat.
"RUU Kesehatan Omnibus Law mengancam keselamatan rakyat dan hak rakyat atas pelayanan kesehatan yang bermutu dan dilayani oleh tenaga kesehatan yang memiliki etik dan moral tinggi," jelas dia, dikutip dari ANTARA.
Berpihak pada Investor
© Infopool
RUU Kesehatan Omnibus Law juga dinilai mempermudah mendatangkan tenaga kesehatan asing tanpa kompetensi keahlian dan kualifikasi yang jelas sehingga berpotensi mengancam keselamatan pasien.
RUU itu juga berpihak kepada investor, namun justru mengabaikan hak-hak masyarakat, hak-hak tenaga medis dan tenaga kesehatan akan perlindungan hukum dan keselamatan pasien.
Selain itu, RUU tersebut juga dinilai mengancam kesehatan bangsa serta mengebiri peran organisasi profesi yang telah hadir untuk rakyat Indonesia.
"Pelemahan peran dan independensi Konsil Kedokteran Indonesia dan Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia dengan berada dan bertanggung jawab kepada menteri (bukan kepada Presiden lagi)," ungkap Puspa.
Alasan keberatan lain yakni kekurangan tenaga kesehatan dan permasalahan mal distribusi yang merupakan bukti kegagalan pemerintah.
"RUU Kesehatan Omnibus Law ini juga mengabaikan hak masyarakat atas fasilitas pelayanan kesehatan yang layak, bermutu, dan manusiawi," imbuhnya.
Adapun, aksi damai digelar di Alun-alun Kota Blitar dengan bagi-bagi bunga kepada pengguna jalan. Massa juga membawa berbagai macam poster dan spanduk bertuliskan penolakan adanya RUU Kesehatan Omnibus Law ini.
Aksi tersebut kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen menolak RUU Kesehatan Omnibus Law untuk diserahkan kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Blitar. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka menuntut DPR untuk menunda pembahasan RUU Kesehatan dalam Omnibus Law.
Baca SelengkapnyaWarga Nagari Air Bangis khawatir Proyek Strategi Nasional (PSN) akan membuat kehidupan mereka terancam.
Baca SelengkapnyaAksi ini diikuti oleh lebih kurang 2.000 orang yang terdiri dari mahasiswa hingga elemen masyarakat lainnya.
Baca SelengkapnyaIbu-ibu ini mengaku tidak memiliki koordinator. Mereka urunan membeli sejumlah makanan dan minuman ringan.
Baca SelengkapnyaDeretan hal menarik yang terjadi di tengah aksi demonstrasi tolak pengesahan RUU Pilkada di gedung DPR RI.
Baca SelengkapnyaBanyaknya kios-kios yang menjual obat tipe G dan sangat terang-terangan transaksinya mengakibatkan banyak berjatuhan korban.
Baca SelengkapnyaDeklarasi dihadiri lebih dari 500 massa dari masing-masing pimpinan dan anggota Ormas di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (18/11).
Baca SelengkapnyaMereka mengkritisi kenaikan harga bahan pokok, terutama beras, setelah pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaGelombang penolakan RUU Omnibus Law Kesehatan kembali bergulir. Fokus utamanya adalah pengembalian mandatory spending pada RUU Omnibus Law Kesehatan.
Baca SelengkapnyaRibuan orang dari berbagai elemen masyarakat turun ke jalan menentang upaya revisi UU Pilkada, Jumat (23/8).
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi berharap Indonesia tidak lagi kekurangan tenaga dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaSetelah sempat demo di DPR, Joko Anwar juga ikut berunjuk rasa di depan Gedung MK.
Baca Selengkapnya