Puluhan Siswa dan Guru SMK di Tulungagung Keracunan Nasi Kotak, Ini Fakta Terbarunya
Merdeka.com - Puluhan siswa dan guru di SMKN 1 Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur keracunan massal saat pembelajaran tatap muka dan pameran seni-kreasi siswa di sekolah tersebut pada Jumat (8/10) hingga Sabtu (9/10).
Menindaklanjuti kasus tersebut, aparat kepolisian di jajaran Polres Tulungagung, Jawa Timur melakukan penyelidikan.
"Ya, sedang diselidiki untuk mengetahui penyebab pasti keracunan tersebut," ujar Kapolres Tulungagung AKBP Handono Subiakto di Tulungagung, Senin (11/10).
-
Apa yang menyebabkan keracunan massal? Keracunan sendiri ditengarai akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Bagaimana Jokowi membantu siswa SMK 1 Rangas? 'Tadi Pak kepala sekolah menyampaikan ke saya, 'Pak ini masih kurang. Anak-anak butuh asrama'. Karena banyak yang tinggal jauh dari sekolah sehingga harus banyak yang tersebar ngekos di sekitar sekolah,' jelasnya.'Ya nanti, entar lagi akan kita bangun asramanya. Atas permintaan kepala sekolah, ibu bupati, dan juga pak gubernur,' sambung Jokowi.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
Indikasi
Penyelidikan polisi bertujuan untuk menelusuri ada atau tidaknya unsur pidana dalam peristiwa keracunan massal tersebut. Tidak menutup kemungkinan kasus keracunan karena disengaja atau faktor kelalaian yang membahayakan keselamatan orang lain.
"Indikasinya dari makanan, kalau dari muntahan saya belum tahu. Tapi ada beberapa katering," imbuh Handoko, dikutip dari Antara.
Periksa Saksi
Aparat kepolisian juga telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk dari pihak catering.
"Pemeriksaan sudah, tapi masih sebatas interview (wawancara)," ujarnya.
Dinkes Tulungagung mengungkap, terdapat 26 siswa dan guru yang mengalami keracunan. Jumlah itu lebih banyak dari data yang disampaikan pihak Puskesmas Banjarejo.
Kronologi Kejadian
©2016 Merdeka.com
Sebelumnya, puluhan siswa di SMKN 1 Rejotangan mengalami keracunan masal sejak Jumat (8/10) malam hingga Sabtu (9/10) sore. Para siswa yang kondisinya parah dilarikan ke Puskesmas Banjarejo untuk mendapat pertolongan pertama. Hingga Minggu (10/10) masih ada 14 siswa yang dirawat di sana.
Pada Jumat (8/10) sekitar pukul 15.00 WIB, para siswa makan nasi kotak dengan lauk mi dan telur yang dipesan pihak sekolah dari catering. Pulang dari acara sekolah hari itu, beberapa siswa merasakan gejala keracunan, seperti mual, muntah, diare dan pusing.
Sabtu, para siswa tetap berangkat ke sekolah karena masih ada kegiatan. Namun, di hari itu gejala keracunan makin parah. Belasan siswa harus dibawa ke Puskesmas Banjarejo untuk mendapat pertolongan medis. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaDari 18 siswa siswi yang keracunan, sebanyak 17 orang sudah diperkenankan pulang ke rumah.
Baca Selengkapnya30 Siswa SD di Meranti Keracunan Setelah Konsumsi Minuman Saset
Baca SelengkapnyaSaat ini, siswa siswi SD 1 Klepu Jepara yang keracunan sudah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan sudah mengamankan sampel makanan nasi kuning utuh dan muntahan pasien.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami peristiwa keracunan ini termasuk memanggil pengelola catering.
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan kandungan di dalam minuman, Disdik membentuk tim khusus dan menggandeng BPOM.
Baca Selengkapnya