Punya Firasat Tak Enak, Awak KRI Nanggala 402 Beri Pesan Ini ke Ibu dan Istrinya
Merdeka.com - Serda Diyut Subandriyo merupakan salah satu dari 53 awak KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan Bali. Sebelum berangkat berlayar, Serda Diyut menyampaikan pesan menyentuh kepada ibu dan istrinya.
"Kalau seandainya ada apa-apa, nanti jasadnya ingin dibawa ke pangkuan ibunda," ujar Sartiningsih, Ibunda Serda Diyut.
Ungkapan itu disampaikan Serda Diyut saat sungkem dan meminta doa restu demi kelancaran tugasnya di KRI Nanggala 402, pada hari Minggu (18/4) lalu.
-
Apa yang terjadi pada KRI Nanggala (402)? Tragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402 mengungkap berbagai pertanyaan tentang keselamatan dan keandalan kapal selam, serta menyoroti tantangan yang dihadapi oleh angkatan laut dalam menjalankan operasi laut yang kompleks.
-
Kenapa KRI Nanggala (402) tenggelam? Investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut menjadi fokus utama, dengan mencakup aspek-aspek seperti kemungkinan kesalahan manusia, kegagalan teknis, dan kondisi struktural kapal yang dapat menjadi faktor pemicu.
-
Kapan KRI Nanggala (402) dinyatakan tenggelam? KRI Nanggala kemudian dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 oleh TNI AL setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.
-
Apa isi kata-kata buat ibu? 'Aku tidak pernah melihat ada sesuatu sekuat dirimu, aku tidak pernah melihat siapapun setegar dirimu, aku ingin suatu hari aku menjadi seperti dirimu, I Love You Mama.'
-
Wejangan apa yang diberikan Istri Kapolri? 'Hati-hati ya kalau kalian memilih calon istri. Cari yang benar-benar mengerti tugas kalian,' ujar Ny. Juliati.'Jangan pernah seenaknya saja, jadi Bhayangkara itu tidak mudah,' tekannya.
-
Kenapa Kolonel Edward Sitorus memberikan pesan mendalam untuk Praka Yayang? 'Intinya laksanakan tugas mewakili sebagai representasi prajurit TNI, berarti kau laksanakan tugas dengan baik, ini gak kampang tidak semua prajurit mendapatkan kesempatan seperti kamu jadi jangan sia-siakan orientasinya tugas, jangan orientasi yang lain-lain nanti disana ada hal-hal lain itu sebagai bonus saja, orientasi pertama kamu melaksanakan tugas, tugas mu berhasil, misi mu berhasil itu yang dicari,' kata Edward.
Selalu Minta Doa Ibu
Sartiningsih menggambarkan Serda Diyut sebagai sosok yang baik, sopan, dan sayang keluarga. Sebelum berlayar, ia memiliki kebiasaan sungkem kepada sang ibu untuk meminta doa agar diberi kelancaran dalam menjalankan tugasnya.
"Waktu ke sini terakhir itu Minggu kemarin. Ia cuma bilang sama ibu mau pamit latihan. Dia bilang kalau seandainya ada apa-apa, nanti jasadnya ingin di pangkuan ibunda. Setiap kali mau latihan, dia bilang begitu," ungkapnya, dikutip dari Antara, Rabu (28/4).
Sartiningsih mengetahui kabar hilang kontak dan tenggelamnya KRI Nanggala 402 dari media elektronik. Setelah mengetahui kabar tersebut, ia bermimpi anaknya pulang mengenakan celana loreng seragam TNI dan kaos putih. Kini ia pasrah dan berdoa, berharap anaknya dan awak kapal lain dapat ditemukan.
Punya Firasat Tak Enak
Liputan6 ©2021 Merdeka.com
Helen, istri Serda Diyut juga menceritakan ungkapan terakhir suaminya. Saat itu, Minggu (18/4), ia mengantar sang suami ke Terminal Madiun untuk bertolak ke Surabaya karena akan kembali berlayar.
Sebelum berangkat naik bus, Serda Diyut sempat menyampaikan firasat tak enak dalam tugas berlayarnya kali ini. Sebagai istri, Helen menguatkan suami agar tetap menjalankan tugas yang telah diberikan satuan dengan baik.
"Kemarin waktu mau layar itu cuma bilang, minta doanya, ya, Nda (Bunda). Dan itu diucapkan berkali-kali oleh Pak Diyut sebelum berangkat naik bus ke Surabaya," ujar Helen.
Menurut Helen, ungkapan itu tidak biasanya dikatakan oleh suaminya saat hendak tugas berlayar.
Kepala MI Darul Ulum Kota Madiun itu mengatakan kontak terakhir dengan suaminya dilakukan pada hari Selasa (20/4) malam sekitar pukul 22.00 WIB melalui pesan WA. Selanjutnya, ia tidak dapat menghubungi Diyut hingga mendapat kabar bahwa Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang membawa suaminya dan 52 awak lainnya dinyatakan hilang dan tenggelam.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video merekam momen pamitan prajurit TNI dengan istri polwan sebelum berangkat tugas ke Papua.
Baca SelengkapnyaJiwa komando seorang pemimpin diperlihatkan oleh Kasad Jenderal Dudung Abdurachman saat memberikan semangat dan pesan kepada prajuritnya sebelum bertugas.
Baca SelengkapnyaPemberian tanda kehormatan ke tunggul KRI Nanggala-402 tersebut dilakukan di atas KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (RJW-992), Sabtu (28/9/2024)
Baca SelengkapnyaTampak laki-laki berbaju cokelat tersebut terduduk dengan mata sayu ketika mendapat panggilan dari keluarganya.
Baca SelengkapnyaTiga anggota Polri sepakat hanya takut pada satu orang yang sama, siapakah itu?
Baca SelengkapnyaMomen haru upacara persemayaman Kopda Hendrianto. Isak tangis keluarga kehilangan Kopda Hendrianto.
Baca SelengkapnyaKapolda Kepri pamerkan momen romantis dengan sang istri di depan anak buahnya.
Baca SelengkapnyaAda momen lucu saat Ncess Nabati berpamitan kepada sang ibunda. Ncess Nabati akan menaiki pesawat.
Baca SelengkapnyaViral curhatan seorang anak soal ayahnya yang gugur saat bertugas menjaga perdamaian di Lebanon.
Baca SelengkapnyaMayjen Kunto sedang bernostalgia di Purworejo dan sang istri mengenang masa lalu saat ditinggal tugas ke Kalimantan saat akan melahirkan anak pertamanya.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan Mayjen Kunto Arief Wibowo yang sedang mengenang masa lalu bernostalgia ke rumah dinasnya saat masih berpangkat Letda.
Baca Selengkapnya