Pupuk Bersubsidi Aspal Marak Beredar di Madiun, Polres Lakukan Ini
Merdeka.com - Pupuk bersubsidi asli tapi palsu marak beredar di Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Satreskrim Polres Madiun telah menangkap seorang pria dan menetapkannya sebagai tersangka. Selama dua bulan terakhir, ia diduga telah mengedarkan 2 ton pupuk bersubsidi aspal di wilayah Kabupaten Madiun.
Wakapolres Madiun, Kompol Ahmad Faizol Amir mengungkap identitas tersangka yang diketahui bernama Slamet Romadhon, warga Desa Wonoasri, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun. Slamet ditangkap polisi pada Minggu (6/12/2020) sekitar pukul 19.30 WIB di Jalan Raya Dungus, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun.
Keresahan Petani
-
Bagaimana cara Makmur mendapatkan pupuk bersubsidi? Selain itu ia kini dimudahkan dengan adanya pupuk bersubsidi yang untuk membelinya cukup dengan menunjukkan KTP.'Tentu ini menjadi berita yang sangat menyenangkan bagi para petani. Bagaimana tidak, selama ini, petani itu bingung dengan pupuk subsidi. Apalagi sebagian besar dari mereka tidak punya kartu tani, sehingga mereka pun pada akhirnya membeli dengan pupuk non-subsidi,' ujarnya.
-
Pupuk apa yang Kementan tambah ke subsidi? Dalam Permentan 01 Tahun 2024, terdapat penambahan jenis pupuk bersubsidi yaitu pupuk organik. Sebelumnya hanya ada tiga jenis pupuk bersubsidi yaitu Urea, NPK, dan NPK Formula Khusus.
-
Bagaimana cara mendapatkan pupuk subsidi sekarang? Cara mengambilnya kami permudah. Yang tidak punya kartu tani, cukup pakai KTP itu cukup.
-
Kapan subsidi pupuk tidak tepat sasaran? “Bantuan pupuk susbidi banyak yang tidak tepat sasaran.
-
Kenapa petani di Tanah Karo kesulitan dengan pupuk? 'Sekarang petani mengeluh harga pupuk mahal. Itu sebabnya yang memicu petani mengeluh. Harganya tidak sesuai dengan barang yang diproduksi,' ucap Joy di kanal Youtube CapCapung.
-
Kenapa harga pupuk mahal? Beberapa waktu belakangan ini, harga pupuk mahal dan keberadaannya kian langka. Secara umum kelangkaan pupuk terjadi karena dampak dari perang antara Rusia-Ukraina.
©2020 Merdeka.com/Instagram @madiun_info
Tersangka mengedarkan dua jenis pupuk bersubsidi, yaitu Phonska dan SP-3.6.
"Pupuk yang asli itu bernama Phonska dan SP-36. Tapi dua jenis pupuk yang diedarkan itu berbeda," ungkap Faizol Amir saat konferensi pers pengungkapan kasus peredaran pupuk bersubsidi aspal di Mapolres Madiun, Rabu (16/12/2020).
Berdasarkan penjelasan Faizol, pengungkapan kasus peredaran pupuk bersubsidi aspal berawal dari keluhan para petani. Setelah melakukan penyelidikan, polisi akhirnya menangkap tersangka di Jalan Raya Dungus. Ia ditangkap beserta barang bukti berupa 40 karung berisi pupuk aspal.
"Puluhan karung berisi pupuk bersubsidi itu terdiri dari 34 karung pupuk jenis Phoska dan enam karung jenis SP-3.6. Masing-masing karung berisi 50 kg. Pupuk aspal itu diangkut menggunakan pikap berpelat nomor AE 9275 SJ," imbuhnya.
Pengakuan Tersangka
©2020 Merdeka.com/Instagram @madiun_info
Harga jual pupuk bersubsidi aspal yakni Rp100.000 per karung dengan berat 50 kg. Harga itu jauh lebih murah dibandingkan dengan harga pupuk asli.
Tersangka mengaku mendapat pupuk aspal dari Gresik. Selain itu, ia juga mengaku baru tiga kali mengedarkan pupuk bersubsidi aspal itu ke para petani di Madiun.
"Tiga kali kirim, tersangka sudah mengedarkan sekitar 2 ton pupuk bersubsidi aspal ini," ungkap Faizol.
Slamet mengaku sudah tiga kali mengambil pupuk aspal dari Gresik. Ia mendapatkan keuntungan Rp40.000 dari setiap satu karung pupuk aspal. Hasil penjualan pupuk aspal digunakan tersangka untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
"Saya mengedarkan pupuk ini ke daerah Kare dan Dungus," kata Slamet.
Sebelum menjual pupuk tersebut, tersangka mengaku telah memberi tahu petani mengenai pupuk aspal yang dijualnya.
"Petani sudah tahu kalau ini palsu," imbuhnya. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Jawa Tengah menggagalkan upaya penyalahgunaan distribusi pupuk subsidi pemerintah.
Baca SelengkapnyaKepolisian di sejumlah daerah gencar menggerebek praktik pupuk ilegal. Kebijakan itu untuk mendukung program 100 hari kerja Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap biang kerok penyaluran pupuk subsidi langka buat petani.
Baca SelengkapnyaPupuk Indonesia siap menindak tegas apabila ada distributor dan kios resmi yang terlibat dan terbukti lakukan penyelewengan.
Baca SelengkapnyaHal ini mengingat pemenuhan pupuk bagi petani wajib teralokasi sesuai kebutuhan di daerah, mengacu data pemerintah.
Baca SelengkapnyaAlokasi pupuk menjadi 9,5 juta ton dari yang tadinya 4,5 juta ton.
Baca SelengkapnyaPupuk bersubsidi ini hanya bisa disalurkan kepada petani yang memenuhi syarat atau kriteria yang ditetapkan.
Baca SelengkapnyaGubernur Lampung, Arinal Djunaidi menyampaikan, praktik di lapangan mengenai masalah pupuk.
Baca SelengkapnyaTim terdiri dari Hotman Tambunan Ketua Tim, Herbert Nababan Wakil Ketua Tim, anggota Yudi Purnomo Harahap, Yulia Anastasia Fuada, Waldy Gagantika dan Erfina.
Baca SelengkapnyaDugaan korupsi tersebut telah ramai dibicarakan di media sosial
Baca SelengkapnyaPT Pupuk bakal mengevaluasi secara berkala meminimalisir penyalahgunaan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaPertamina bersama aparat penegak hukum akan terus bersinergi mengungkap dan menindak upaya penyalahgunaan BBM bersubsidi.
Baca Selengkapnya