Rekaman CCTV Detik-Detik Tragedi Kanjuruhan Diungkap, Suasananya Menegangkan
Merdeka.com - Tim Investigasi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) melakukan pendalaman dan menganalisa rekaman CCTV terkait kejadian tragedi Kanjuruhan yang terjadi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10) malam.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo mengungkapkan, pihaknya telah melakukan analisa terhadap seluruh rekaman CCTV dan menjadikannya alat bukti menguak tragedi Kanjuruhan.
"Seluruh rekaman CCTV yang ada sudah dilakukan analisa dan pendalaman. Itu merupakan salah satu alat bukti petunjuk yang menjadi bahan penyidikan maupun analisa tim penyidik," tutur Dedi.
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus ini? “Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum, sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,“ tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi mengatakan, dua kasus tersebut berada di penyidikan yang berbeda. Meski begitu, pihaknya berupaya mendalami temuan fakta yang ada.
-
Mengapa KPK menelaah laporan tersebut? 'Bila ada laporan/pengaduan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan bila sudah lengkap akan ditelaah dan pengumpul info,' kata Tessa dalam keterangannya, Selasa (4/9).
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Bagaimana polisi menangani kasus perundungan ini? Polisi memastikan bahwa kasus ini diproses secara hukum meski kedua tersangka masih di bawah umur. Polisi akan menerapkan sistem peradilan anak terhadap kedua pelaku. Kedua pelaku terancam pidana penjara selama tiga tahun dan denda Rp72 juta.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
Rekaman CCTV
©YouTube/Liputan6
Dedi menyatakan, rekaman CCTV yang didalami dan dianalisa penyidik merupakan rekaman dari pintu 9 hingga 14 di Stadion Kanjuruhan. Pada titik-titik pintu itu, banyak korban berjatuhan.
Sebelumnya, beredar rekaman video dengan narasi petugas keamanan menghalang-halangi penonton yang akan keluar dari area stadion. Dedi menepis kabar tersebut.
Dia mengungkapkan, saat itu sebenarnya saat itu anggota polisi yang bertugas sedang melakukan proses evakuasi.
"Anggota Polri saat mengevakuasi kepanikan itu, terjadi semacam boleh dikatakan dihalang-halangi, dilempar, kemudian terjadi lari. Pada pintu 13 dan 14, anggota polisi ada yang meninggal dunia," terangnya, dikutip dari Antara.
Kronologi Tragedi Kanjuruhan
©YouTube/Liputan6
Ia menambahkan, upaya investigasi tragedi Kanjuruhan harus dipandang secara utuh dan komprehensif. Termasuk bagaimana kondisi stadion, statuta FIFA dan sejumlah aturan lain dalam pertandingan.
"Itu sedang dikaji oleh tim. Terkait (Panpel Arema FC), ada pendalaman, masih ada beberapa keterangan yang dibutuhkan tim," kata dia, dikutip dari Antara.
Tragedi Kanjuruhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10). Sejumlah suporter Arema turun dari tribun dan masuk ke area lapangan.
Kerusuhan semakin besar saat para Aremania dan petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI yang berjaga terlibat perselisihan. Hingga akhirnya petugas keamanan menyemprotkan gas air mata. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan anggota Brimob dan TNI yang sedang baku tembak dengan KKB OPM Papua dan membuat situasi menjadi memanas.
Baca SelengkapnyaWarga menyebutkan bahwa penggerebekan terduga teroris sudah berlangsung sejak Sabtu dini hari.
Baca SelengkapnyaPangdam Cendrawasih tidak mentolerir apa pun bentuk pelanggaran hukum.
Baca SelengkapnyaPetugas telah memeriksa 14 saksi yang berada di sekitar rumah dinas korban saat peristiwa itu terjadi.
Baca SelengkapnyaBegini momen menegangkan prajurit TNI baku tembak dengan KST di Papua. Tetap tenang walau diberondong peluru.
Baca Selengkapnya