Mengenal Kesenian Singo Ulung di Bondowoso, Menari Bak Singa untuk Sambut Ramadan
Merdeka.com - Pertunjukan Singo Ulung tidak pernah absen digelar oleh masyarakat Bondowoso, salah satunya untuk menyambut kedatangan bulan suci Ramadan. Kesenian tradisional tersebut merupakan warisan turun-temurun yang menjadi identitas kultural Bondowoso.
Selain itu, kesenian Singo Ulung juga ditampilkan dalam sejumlah agenda penting di kabupaten setempat. Kesenian tersebut memilih sejarah panjang dan cerita menarik yang sayang untuk dilewatkan.
Sejarah Tari Singo Ulung
-
Siapa saja yang merasakan keunikan tradisi Ramadan di Indonesia? Sejumlah mahasiswa asing yang tengah belajar di Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat, mengaku menikmati momen Ramadan tahun ini.
-
Bagaimana cara warga Indramayu menyambut Ramadan dengan tradisi Ngunjung? Acara ini menjadi salah satu penanda bagi masyarakat untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Biasanya, makam-makam di perdesaan akan menjadi ramai saat warga mengadakan tradisi Ngunjung.
-
Kenapa Songket Silungkang penting bagi orang Minangkabau? Bukan hanya sebagai kerajinan tradisional saja, kain Songket Silungkang juga berkaitan dengan simbol dari status sosial seseorang. Teknik menenun bagi orang Minangkabau khususnya perempuan tentunya sangat dipertaruhkan reputasinya.
-
Apa tradisi unik Bengkulu sambut Lebaran? Masyarakat muslim di Bengkulu punya tradisi unik yang bernama bakar gunung api.
-
Kenapa tradisi angpao lebaran di Indonesia masih bertahan? 'Salam tempel' masih jadi bagian tradisi lebaran di tanah air, bahkan salah satu yang paling dinantikan.
-
Apa yang unik dari tradisi ramadan di Indonesia? 'Meski terbiasa melihat komunitas Muslim di Manila (Filipina), kemeriahan tradisi berpuasa lebih terasa ketika saya berada di Indonesia,' katanya, Jumat (5/4) mengutip ANTARA.
2020 Merdeka.com/liputan6.com
Dikutip dari berbagai sumber, Tari Singo Ulung diciptakan oleh pendiri desa Blimbing, yaitu Kiai Singo Wulu. Tari ciptaannya itu pun terinspirasi dari sejarah berdirinya desa Blimbing di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
Konon, Kiai Singo Wulu datang dari daerah lain. Dalam perjalanannya, dia berhenti di hutan dan berteduh di bawah pohon buah belimbing.
Kedatangan Kiai Singo Wulu di tempat tersebut ternyata membangkitkan amarah penguasa hutan yang bernama Jasiman. Lalu, terjadilah perkelahian antara keduanya.
Dalam perkelahian tersebut, keduanya menggunakan kayu rotan untuk melindungi diri masing-masing dari serangan lawan.
Tiba-tiba, Kiai Singo Wulu berubah wujud menjadi harimau putih. Diceritakan Jasiman pun tidak mampu melawan harimau putih jelmaan diri Kiai Singo Wulu.
Berdirinya Desa Blimbing
2020 Merdeka.com/liputan6.com
Setelah perkelahian itu, Kiai Singo Wulu dan Jasiman terlibat perbincangan. Ternyata keduanya berasal dari perguruan yang sama.
Singkat cerita, Jasiman akhirnya kagum dengan kehebatan dan kesederhanaan Kiai Singo Wulu. Setelah perkelahian itu, Ia bahkan merencanakan hendak menikahkan Kiai Singo Wulu dengan adiknya.
Setelah menikah, Kiai Singo Wulu, bersama istrinya dan Jasiman membangun sebuah desa di hutan bekas tempat pertemuannya dahulu. Desa yang pada perkembangannya menjadi makmur dan sejahtera itu diberi nama desa Blimbing.
Oleh masyarakat setempat, Kiai Singo Wulu diangkat menjadi kepala desa pertama di desa Blimbing. Kesenian tradisional Tari Singo Ulung diciptakan untuk menggambarkan awal mula berdirinya desa Blimbing di Bondowoso, Jawa Timur.
Menyerupai Singa
2020 Merdeka.com/liputan6.com
Dikutip dari liputan6.com, para penari yang tampil dalam kesenian Singo Ulung menggunakan konstum singa. Selain itu, setiap gerakan dari tari tradisional tersebut juga mirip dengan singa.
Sekilas tarian ini mirip dengan barongsai. Perbedaannya terletak pada tema yang dibawakan serta kostum para penari. Tari tradisional Singo Ulung merupakan tarian khas Bondowoso. Tari ini diciptakan oleh Kiai Singo Wulu yang merupakan tokoh masyarakat dan pendiri desa Blimbing di Bondowoso, Jawa Timur.
Pelaksanaan Tari Singo Ulung
2020 Merdeka.com/eastjava.com
Singo Ulung dianggap sebagai perpaduan antara seni tari Topeng dan Ojung. Dikutip dari eastjava.com, tari ini dimainkan oleh dua orang penari yang mengenakan kostum singa berwarna putih. Selama keduanya menari, iringan musik tradisional khusus menyertainya.
Tari Singo Ulung rutin dipentaskan menjelang bulan suci Ramadan, yakni pada bulan Syakban bertepatan dengan pelaksanaan bersih desa.
Selain itu, tarian ini biasanya juga ditampilkan untuk menyambut tamu maupun dalam gelaran festival kebudayaan di Kabupaten Bondowoso. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah tradisi ungkapan kegembiraan ketika masyarakat Suku Batak Simalungun telah mewujudkan sebuah kegiatan pesta yang melibatkan banyak orang
Baca SelengkapnyaKabupaten Banyuwangi dikenal memiliki seni budaya yang kaya dan beragam.
Baca SelengkapnyaMasyarakat akan dihibur dengan gending banyuwangen sebelum mendengar ajakan untuk bangun sahur
Baca SelengkapnyaPertunjukannya selalu dinanti dan bisa “menghipnotis” penonton. Bahkan, mereka juga rela berdandan ala koboy sampai badut saat menari Kliningan Bajidoran.
Baca SelengkapnyaAda beragam atraksi seni dan budaya yang dihelat dalam sepekan Lebaran di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaRitual ini rutin dilakukan setiap tahunnya pada bulan Muharam yang diselenggarakan oleh pemerintah setempat.
Baca SelengkapnyaFestival Kuwung yang masuk dalam agenda Banyuwangi Festival 2024 ini disambut antusias oleh ribuan warga.
Baca SelengkapnyaSebuah bentuk kesenian tradisional rakyat Melayu ini menciptakan ruang bagi berkumpulnya masyarakat dari berbagai kelas.
Baca SelengkapnyaNyawalan jadi ajang silaturahmi sekaligus melestarikan tradisi nenek moyang di Ciamis.
Baca SelengkapnyaBerbagai macam perayaan menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad di tiap daerah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTari Sining, seni tradisional asal Gayo yang saat ini sudah hampir punah termakan oleh zaman.
Baca SelengkapnyaDengan beragam budaya yang ada di Indonesia, setiap daerah memiliki tradisi yang berbeda-beda dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Baca Selengkapnya