Sejumlah Warga Banyuwangi Kehilangan Uang Secara Misterius, Begini Faktanya
Merdeka.com - Satu keluarga di Desa Kebaman, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur kehilangan uang secara misterius.
Ambarwati mengungkapkan, keluarganya menjadi korban kehilangan uang secara serentak. Total uang yang hilang sebesar Rp550 ribu.
“Saya punya uang pecahan Rp50 ribu sebanyak 8 lembar, yang saya simpan di lemari. Terus saya ambil untuk beli kain, setelah saya hitung ternyata kok tinggal 6 lembar. Akhirnya saya tanya ke anak saya, katanya tidak tahu,” ujarnya, dikutip dari Instagram @bwi24jam, Selasa (27/4/2021).
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Uang apa yang hilang di Lamongan? Korban uang hilang di Lamongan ini tak cuma satu orang saja.
-
Siapa yang kehilangan uang? Cerita Korban Ferry Setiawan (36), warga Kelurahan Sidokumpul, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur menceritakan apa yang ia alami.
-
Apa yang terjadi dengan Desa Wonorejo? Di Kalimantan Selatan, ada sebuah desa yang kini telah hilang. Dulu desa itu bernama Wonorejo. Desa tersebut dulunya ditempati oleh orang-orang transmigran yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
-
Mengapa Desa Wonorejo hilang? Nantinya tempat itu akan jadi area tambang karena di dalam tanah desa itu terkandung batu bara.
-
Dimana koin itu terjebak? Gambar endoskopi menunjukkan bahwa benda logam itu terletak di subglotis seperti dalam mesin slot.
Hilang Serentak
Rupanya, tidak hanya Ambarwati yang kehilangan uang, sang anak pun mengalami musibah itu.
“Pas saya tanya, ternyata anak saya (Titis) kehilangan uang Rp100 ribu juga. Saya kaget, padahal uangnya ditaruh di dalam dompet,” imbuh Ambarwati.
Bahkan, uang anaknya yang lain serta suaminya juga hilang.
“Lalu kapan hari waktu itu, suami saya pulang kerja. Niatnya uang Rp 300 ribu itu mau digunakan biaya rapid tes untuk ke Bali. Lha ternyata uang yang ditaruh di dalam saku celana juga ikutan hilang. Heran saya,” tuturnya.
Tetangga Alami Hal Serupa
Lihat postingan ini di Instagram
Perempuan yang sehari-hari berprofesi sebagai penjahit itu mengaku kaget dengan kejadian tersebut. Ia menceritakan musibah yang dialami kepada tetangganya.
Ternyata, beberapa tetangga Ambarwati juga mengalami hal serupa. Total ada 7 rumah yang kehilangan uang. Cerita mengenai hilangnya uang secara misterius itu akhirnya menyebar ke lingkungan kampung.
Banyak warga berspekulasi hilangnya uang secara mendadak di bulan Ramadan itu merupakan ulah tuyul, makhluk tak kasat mata berwujud anak kecil.
“Bahkan ada yang begadang katanya sempat lihat ada Blorong, makhluk berbadan ular bertubuh manusia. Entah benar atau tidak,” ujar Ambar. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diduga, uang yang ditemukan di selokan tersebut merupakan hasil pencurian.
Baca SelengkapnyaKorban uang hilang di Lamongan ini tak cuma satu orang saja. Korban malah memasang spaduk ini.
Baca SelengkapnyaPembobolan diduga dilakukan teller semenjak tahun 2015 silam.
Baca SelengkapnyaDana desa yang hilang itu tetap harus diganti, karena telah dianggarkan untuk keperluan perbaikan jalan
Baca SelengkapnyaPeristiwa pencurian itu terjadi pada Senin (6/11) kemarin. Kasus ini masih diselidiki.
Baca SelengkapnyaCerita penemuan harta karun bermula ketika keenam buruh sedang menggali tanah sawah untuk dijual sebagai tanah urug.
Baca SelengkapnyaPengedar ini diketahui biasa membelanjakan uang palsunya di warung-warung kecil perkampungan.
Baca SelengkapnyaPria ini berniat mencari pemilik uang yang berhamburan tersebut.
Baca SelengkapnyaMenggugat salah satu bank BUMN ke Pengadilan Negeri (PN) Singaraja setelah uang tabungan di rekeningnya lenyap sebesar Rp248 juta.
Baca SelengkapnyaTepatnya di Jalan H. Kuncin, Sudimara Pinang Kota Tangerang, Sabtu (14/9) malam.
Baca SelengkapnyaDi antara mereka ada yang mengajukan pinjaman kecil hingga hanya dipinjam namanya oleh seseorang.
Baca SelengkapnyaSeluruh harta benda tersebut disimpan di belakang rumah dan hanya ditutup dengan terpal.
Baca Selengkapnya