Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Semua Agama Benar bagi Pengikutnya, Gus Miftah Bekali Narapidana di Madiun dengan Ini

Semua Agama Benar bagi Pengikutnya, Gus Miftah Bekali Narapidana di Madiun dengan Ini Secarik Kertas untuk Gus Miftah. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Gus Miftah menjadi pembicara dalam obrolan rasional aktual spiritual intelektual (ORASI) Kebangsaan di Lapas Kelas I Madiun yang bertujuan menangkal radikalisme dan memantapkan nilai ideologi Pancasila di kalangan warga binaan pemasyarakatan (WBP) di lapas tersebut.

Pada kesempatan tersebut Gus Miftah menyampaikan bahwa Indonesia memiliki enam kamar besar, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Untuk itu, diperlukan sikap saling menghargai agar situasi negara damai.

"Kembali ke kamar masing-masing dan jangan mengganggu umat beragama yang lain. Semua agama adalah benar bagi penganutnya," tegas Gus Miftah saat Orasi Kebangsaan di Lapas Kelas 1 Madiun, Jumat (24/2/2023).

Orang lain juga bertanya?

Mencintai Negara

kemeriahan pawai bendera merah putih raksasa di bundaran hi

©2022 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Dai kondang tersebut menjelaskan bahwa mencintai negara adalah bagian dari iman. Hal ini sesuai dengan resolusi jihad yang digagas Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945.

"Kita harus mencintai Indonesia karena di negara inilah kita lahir, besar, dan hidup. Sudah menjadi kewajiban kita mencintai NKRI," tegas Gus Miftah, dikutip dari Antara.

Dia mengimbau, Warga Binaan Pemasyarakatan tidak mengabaikan tanggung jawab sebagai WNI. Caranya yakni dengan berperilaku baik dan tidak berulah di lapas.

"Lapas adalah lembaga pembinaan. Jalan dakwah substansinya adalah pembinaan," kata dia.

Menurut dia, menjadi orang penting itu baik, tetapi penting lagi menjadi orang baik. Dia pun mengimbau para narapidana agar memiliki cita-cita menjadi orang baik.

Pentingnya Jadi Orang Baik

Gus Miftah memberi wejangan kepada para narapidana tentang bagaimana cara menjadi orang baik. Pertama adalah menyadari kesalahan, kedua menyesali perbuatan salah dan niat untuk bertobat, kemudian ketiga adalah tidak akan mengulanginya.

Kakanwil Kemenkumham Jatim Imam Jauhari mengapresiasi kegiatan Orasi Kebangsaan dan berharap kegiatan tersebut memberikan dampak positif kepada seluruh petugas dan WBP di Lapas Madiun.

"Semoga ini menjadi jalan kebaikan untuk kita semua, terutama WBP. Sehingga saat keluar nanti mereka dapat diterima kembali dan memberikan efek positif kepada masyarakat sekitar tempat mereka tinggal," ujar Imam.

Sementara itu, Gus Miftah juga berkesempatan memberikan nama untuk pesantren yang berada di dalam lingkungan Lapas Madiun. Dia memilih nama "Hayatus Salam" yang artinya selamat hidupnya untuk pesantren tersebut. (mdk/rka)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ulama Dongkrak Popularitas Paslon, Termasuk Gus Miftah Bagi Prabowo-Gibran
Ulama Dongkrak Popularitas Paslon, Termasuk Gus Miftah Bagi Prabowo-Gibran

Alasannya karena Miftah Maulana Habiburrohman mempunyai masa jamaah yang sangat nyata.

Baca Selengkapnya
Mahfud Ajak Kiai Hingga Masyayikh se-Jabar Jaga Persatuan NKRI
Mahfud Ajak Kiai Hingga Masyayikh se-Jabar Jaga Persatuan NKRI

Mahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.

Baca Selengkapnya
Mahfud Tegaskan Program Insentif Guru Ngaji untuk Semua Agama
Mahfud Tegaskan Program Insentif Guru Ngaji untuk Semua Agama

Mahfud mengatakan dengan insentif tersebut, guru agama makin diperhatikan dan makin bersemangat mencerdaskan anak bangsa.

Baca Selengkapnya