Serunya Seni Kuntulan, Menyanyi dan Menari Lagu Religi Pakai Cengkok Banyuwangi
Merdeka.com - Kesenian Kuntulan merupakan salah satu tarian khas Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Tari ini sangat kental dengan nuansa islami.
Musik yang digunakan untuk mengiringi Tari Kuntulan adalah musik rebana dan kendang. Selain itu, tembang yang dilantunkan merupakan bait-bait burdah atau puji-pujian yang menceritakan riwayat hidup Nabi Muhammad SAW.
Alat musik utama yang digunakan adalah enam buah rebana. Ada pula beberapa tambahan lain seperti drum, beduk besar, beduk kecil, kenong, kluncing, gong, dan lain-lain.
-
Apa yang ditampilkan dalam Muhibah Budaya di Banyuwangi? Muhibah Budaya yang digelar Jumat malam (7/7/2023) tersebut menampilkan berbagai atraksi tari dari sejumlah daerah.
-
Apa motif batik khas Kuningan? Sejumlah motif batik telah diproduksi galeri tersebut. Seluruhnya mengangkat ikon khas Kabupaten Kuningan mulai dari kuda Windu, bokor emas, lembah Gunung Ciremai, gedung Perjanjian Linggarjati, Kagungan dan lain sebagainya.
-
Bagaimana Banyuwangi mendorong penguatan seni budaya lokal? “Bukan berarti tradisi dan budaya kita menjadi hilang kesakralannya karena kita festivalkan. Namun, kita kemas lebih menarik dan kreatif menjadi sebuah atraksi seni yang bisa ditonton wisatawan. Kita tata bagaimana letak panggungnya, kita ajarkan pre eventnya.
-
Bagaimana Muhibah Budaya di Banyuwangi bisa melahirkan kreasi baru? Dengan muhibah budaya demikian, lanjut Ipuk, bisa melahirkan kreasi dan ide baru dalam mengeksplorasi budaya daerah.
-
Bagaimana wayang kulit Banyumasan membedakan diri? Wayang kulit Banyumasan hampir sama seperti gagrak Yogya-Solo, bedanya para punakawan diucapkan dengan bahasa khas Banyumas.
-
Apa keunikan Alquran di Banyuwangi? Namun, menariknya adalah Alquran yang digunakan terlihat tak biasa. Alquran tersebut berukuran cukup besar dan tersimpan pada kotak kayu.
Religius
Dikutip dari artikel Kuntulan Budaya Banyuwangi yang Dibanggakan karya Moch. Eprom Bahrun Najib, musik dan tarian dalam kesenian kuntulan mengandung nilai-nilai yang sangat religius. Biasanya, kesenian ini ditampilkan dalam hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi dan Isra Miraj.
Musik yang mengiringi kesenian kuntulan juga mengandung nilai-nilai islami seperti tembangan, puji-pujian, dan lain sebagainya.
Pakaian yang digunakan oleh para seniman pun erat dengan nilai-nilai religius, seperti memakai kerudung, sarung tangan, hingga kaos kaki yang menutupi seluruh aurat.
Asal Mula
©2022 Merdeka.com/Dok. Pemkab Banyuwangi
Kemunculan kesenian kuntulan diduga kuat bermula saat masa penjajahan Belanda. Saat itu, pasukan Banyuwangi terkenal sulit ditaklukkan.
Tak mau menyerah begitu saja, penjajah Belanda menyusun siasat. Perlahan tapi pasti, Belanda berhasil merebut kekuasaan Banyuwangi dengan serangkaian aturan permainan agama yang dilakukan penguasa setempat.
Raden Mas Alit yang saat itu terpilih sebagai bupati pertama di Banyuwangi dipaksa Belanda memeluk agama Islam.
Saat menjabat sebagai bupati itulah, Raden Mas Alit membuat kesenian Gandrung yang dimainkan oleh perempuan. Kesenian itu diiringi musik dan tembang seperti burdah, selatun, tombo ati, dan tembang-tembang lain.
Setelah kesenian Gandrung, muncul kesenian Kuntulan. Musik dan tarian dalam kesenian Kuntulan sendiri hampir menyerupai Gandrung.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertunjukannya selalu dinanti dan bisa “menghipnotis” penonton. Bahkan, mereka juga rela berdandan ala koboy sampai badut saat menari Kliningan Bajidoran.
Baca SelengkapnyaSebuah gamelan peninggalan Sunan Kalijaga tersimpan di museum dengan bentuk yang unik dan terbuat dari kayu jati.
Baca SelengkapnyaFestival Kuwung yang masuk dalam agenda Banyuwangi Festival 2024 ini disambut antusias oleh ribuan warga.
Baca SelengkapnyaKesenian tradisional ini pertama kali dibawa oleh pedagang Gujarat (India)
Baca SelengkapnyaDahulu, tarian ini hanya dimainkan oleh kalangan tertentu. Namun kini tarian ini boleh dimainkan oleh masyarakat yang tinggal di luar keraton
Baca SelengkapnyaSebuah bentuk kesenian tradisional rakyat Melayu ini menciptakan ruang bagi berkumpulnya masyarakat dari berbagai kelas.
Baca SelengkapnyaMasyarakat akan dihibur dengan gending banyuwangen sebelum mendengar ajakan untuk bangun sahur
Baca SelengkapnyaTabuhan rancak khas rebana kuntulan memecahkan keriuhan di tengah Alun-Alun Taman Blambangan, Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaMulanya kesenian ini hanya digelar oleh kalangan keluarga keraton dan priyayi.
Baca SelengkapnyaAda penggambaran orang Banten yang ramah dan religius di dalam tarian ini.
Baca SelengkapnyaBrai jadi kesenian bernapaskan Islam asal Cirebon yang masuk Warisan Budaya Tak Benda 2023
Baca SelengkapnyaKesenian ini menghasilkan kolaborasi unik antara kasidah dengan dangdut jaipong.
Baca Selengkapnya