Suara Anies Baswedan Bergetar Saat Minta Warga Tetap di Rumah, Ini Alasannya
Merdeka.com - Indonesia sampai hari ini masih bergelut melawan pandemi Covid-19. Menurut data terbaru, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia per 30 Maret 2020 mencapai angka 1.414 kasus dengan 75 orang dinyatakan sembuh.
Berbagai upaya dilakukan untuk menekan angka penularan. Beberapa wilayah di Indonesia telah mengeluarkan kebijakan masing-masing.
Tak bisa disembunyikan, hampir seluruh kota-kota besar di Indonesia sudah terinfeksi virus corona. Provinsi DKI Jakarta menjadi wilayah dengan jumlah kasus infeksi Covid-19 tertinggi.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Kapan puncak kasus DBD di Jakarta? 'Trend kasus DBD akan meningkat pasca El Nino dan pola kenaikan per bulannya khas pada musim penghujan dan sama dari tahun ke tahun akan mulai meningkat Desember, puncak April, lalu kembali turun,' terangnya.
-
Di mana kasus DBD paling banyak terjadi di Jakarta? 'Penyebaran DBD meningkat terutama di Jakarta Selatan saat ini di angka sekitar 500 kasus,' kata Heru dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (26/3).
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Sebagai Gubernur Jakarta, Anies Baswedan juga melalukan berbagai upaya. Beberapa kali Ia memberikan imbauan kepada warga untuk taat mematuhi arahan pemerintah daerah maupun pusat.
Terbaru, melihat data penularan Corona yang semakin meningkat, Anies lagi-lagi meminta warganya untuk patuh. Dalam video yang beredar, mantan Menteri Pendidikan itu menyampaikan permintaan dengan suara yang bergetar.
Situasi Jakarta Mengkhawatirkan
Tingkat penyebaran virus corona di DKI Jakarta ini terbilang megkhawatirkan. Hal itu disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada senin (30/3/20) dalam videonya soal usulan karantina wilayah.
Pada mulanya tercatat sampai tanggal 29 Maret 2020, terdapat 283 kasus infeksi Covid-19 di DKI Jakarta. Sampai dengan kemarin tanggal 29, itu ada 283 kasus.
"Artinya, ini adalah mungkin mereka-mereka yang belum sempat dites. Karena itu tidak bisa disebut sebagai positif atau sudah dites tapi belum ada hasilnya kemudian wafat. Ini menggambarkan bahwa situasi di Jakarta terkait dengan covid amat mengkhawatirkan," ungkapnya.
Jumlah Korban Semakin Banyak
Anies memberikan gambaran bahwa kondisi di Jakarta pada saat ini benar-benar tidak bisa disepelekan. Melihat kondisi Jakarta yang semakin hari kian mengkhawatirkan ini, Anies lagi-lagi menekankan warganya untuk tetap berada dirumah dan menjaga jarak.
Ia menuturkan bahwa kondisi ini harus dihadapi dengan serius. Seolah menahan tangis, suara Anies bergetar ketika menyampaikan bahwa 283 bukanlah angka statistik. Melainkan jumlah warga Jakarta yang pada bulan lalu dalam kondisi sehat.
"Karena itu saya benar-benar meminta kepada seluruh masyarakat Jakarta, jangan pandang angka ini sebagai angka statistik. 283 itu bukan angka statistik, itu adalah warga kita yang bulan lalu sehat, yang bulan lalu bisa berkegiatan. Mereka punya anak, mereka punya istri, punya saudara, dan ini semua harus kita cegah pertambahannya dengan secara serius melakukan pembatasan. Tinggallah di rumah. Disiplin untuk menjaga jarak. Lindungi diri, lindungi keluarga," tuturnya Anies dengan nada bergetar.
Tanggung Jawab Bersama
Sebelum menutup pernyataannya Anies mengutarakan harapan agar angka kematian karena Covid-19 tidak bertambah. Baginya ini adalah tanggung jawab bersama. Oleh karena itu perlu adanya upaya serius dari berbagai pihak.
"Jangan sampai Dinas Pertamanan dan hutan kota yang mengurusi makam ini punya angka yang lebih tinggi. Mari Kita ambil tanggung jawab semuanya," jelas Anies di akhir pidatonya. (mdk/vna)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemprov DKI Jakarta menerapkan sistem WFH bagi 50 persen ASN sejak 21 Agustus 2023 demi mengurangi polusi udara.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaDitemukan 200an lebih kasus DBD di satu wilayah Jakarta
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaDari data terakhir yang dihimpun hingga 26 Maret 2024, Jakarta Barat menjadi wilayah dengan penyebaran kasus DBD terbanyak yakni 716 kasus.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus ISPA itu melonjak akibat polisi udara yang kian memburuk di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaMasker dianggap bisa melindungi anak-anak dari bahaya polusi.
Baca SelengkapnyaData Indeks Kualitas Udara (AQI) Air, DKI Jakarta menempati posisi teratas daftar kota dengan tingkat polusi terburuk pada Senin, 7 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Cerita Titik Terendah dalam Hidupnya
Baca Selengkapnya