Unik, Ini Cara UBAYA Bantu Warga Surabaya Bisa Panen Sayur dan Buah di Kebun Sendiri
Merdeka.com - Memperingati Hari Pangan Sedunia pada 16 Oktober 2020, Universitas Surabaya (UBAYA) mengajak warga Kota Pahlawan memenuhi kebutuhan nutrisi pangan secara mandiri. Caranya dengan menanam sayur dan buah di pekarangan rumah masing-masing.
UBAYA membagikan starter kit untuk berkebun kepada warga sekitar kampus di Kota Surabaya. Starter kit itu terdiri dari bibit sayur dan buah, pot tanaman, media tanam, serta polybag, seperti dilansir liputan6.com (16/10).
Dibagikan Gratis
-
Kenapa kemandirian pangan dinilai penting? Kemandirian pangan dinilai penting untuk kedaulatan bangsa di tengah ketegangan geopolitik dunia.
-
Kenapa swasembada pangan penting bagi Indonesia? 'Kita harus jamin kemampuan kita memberi makan rakyat kita sendiri,' ucap Prabowo kepada para pembantunya itu.
-
Kenapa Kementan mendorong pangan mandiri? “Oleh karena itu, idealisme dengan rakitan Hari Proklamasi harus terimplementasi dengan langkah-langkah yang pasti bagi Kementerian Pertanian terhadap kesediaan pangan, khususnya pangan lokal kita harus dibangkitkan, pengganti pangan impor,“ kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) usai membuka acara Lomba Cipta Menu Berbahan Dasar Tepung Non Gandum yang diselenggarakan di halaman Kantor Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Jakarta, Senin (14/8).
-
Siapa yang dorong pangan mandiri? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong HUT ke 78 RI menjadi semangat dalam membangun pertanian yang berdaulat pangan.
-
Bagaimana cara Dinas Pertanian di Banyumas memastikan ketersediaan pangan? Ia optimistis ketersediaan pangan di Banyumas masih mencukupi kebutuhan karena produksi padi di kabupaten pada tahun 2022 mencapai 374 ribu ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 240 ribu ton beras atau masih surplus sekitar 40 ribu ton beras.
-
Bagaimana cara Mentan mendorong swasembada pangan? Tak cuma traktor, sebuah drone berukuran besar tengah disiapkan lepas landas. Sebuah tabung putih diletakkan di badan bagian atas pesawat nirawak itu.Seorang pemuda yang memegang sebuah remote control segera menerbangkan drone menuju areal persawahan. Melintasi seorang petani yang tengah membajak sawah memakai traktor mesin.
shutterstock
"Melalui peringatan ini, LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) bersama Pusdakota Ubaya bergerak ingin mengajak warga untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pangan dengan mulai menanam sayur dan buah secara mandiri di pekarangan rumah," ungkap Rizal.
Dalam kesempatan tersebut, UBAYA membagikan 30 starter kit yang siap digunakan warga untuk berkebun.
"Bibit sayur dan buah yang diberikan kepada warga yaitu kangkung, bayam hijau, dan terong. Warga juga mendapatkan satu tanaman sayur atau buah yang sudah tumbuh dari kebun Universitas Surabaya Training Center (UTC)," imbuhnya.
Keuntungan Berkebun
©2020 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Tanaman yang dibagikan antara lain sawi, daun bawang, pagoda, selada, kangkung, dan tomat. Sebelumnya, pemilihan bibit dan tanaman yang hendak diberikan kepada warga didasarkan pada kebutuhan konsumsi dan kondisi setempat.
Berkebun diharapkan bisa menjadi alternatif untuk menghilangkan rasa bosan di rumah sebagai akibat dari pandemi Covid-19. Selain itu, warga juga bisa mandiri pangan dengan tercukupinya kebutuhan sayuran dari pekarangan rumah atau kebun sendiri.
"Kebiasaan ini dapat memberikan dampak keberlanjutan dalam menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi seperti ini," kata Rizal.
Terlebih, kebutuhan nutrisi dan ketersediaan pangan yang berkualitas saat pandemi menjadi hal yang penting untuk menjaga kesehatan serta meningkatkan daya tahan tubuh.
Manfaat Jangka Panjang
ilustrasi ©2012 homegardeninghowto.com
Kegiatan pembagian starter kit juga bertujuan untuk mendorong para warga mengoptimalkan pemanfaatan lahan kosong di sekitar rumah.
Selain itu, aktivitas berkebun memiliki efek jangka panjang, yakni menggerakkan sektor perekonomian warga yang terdampak pandemi melalui jual beli hasil panen. "Nantinya, hasil panen tersebut bisa menjadi bahan pangan yang dapat diolah dan dikonsumsi oleh warga lain," terang Rizal.
Sementara itu, Ketua RT 4 Mejoyo, Kali Rungkut, Surabaya Anis Choiroti menjelaskan, sejak tahun 2018 warga sudah menanam tanaman pangan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan sendiri.
"Inginnya kami bisa membudidayakan tanaman yang bisa dipasarkan di luar RT juga. Dengan kegiatan Ubaya setidaknya bisa lebih banyak warga yang sadar akan perlunya berkebun untuk ketahanan pangan karena sosialisasi dan pembagian bibit yang merata pada seluruh warga," ungkap Anis. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setidaknya ada tiga mimpi yang dibawa yakni lingkungan, sosial dan ekonomi.
Baca SelengkapnyaSemangat emak-emak tersebut bisa membantu pemenuhan kebutuhan makanan sehat di tengah harga pangan yang mahal.
Baca SelengkapnyaInspiratif! Warga Kota Surabaya kompak tanam sayur dan buah untuk bangun kampung.
Baca SelengkapnyaAda banyak sayur dan buah yang tersedia di atap rumahnya
Baca SelengkapnyaSejak 2022, program ini secara bertahap telah dilaksanakan di delapan belas (18) kota di Indonesia dan telah memberikan dampak bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaDi lokasi ini tersedia kesempatan bagi siapapun untuk melakukan budidaya tanaman mulai dari menyemai sampai memanennya.
Baca SelengkapnyaWali Kota berharap bahwa bantuan ini akan memberikan dampak positif bagi pertanian dan kesejahteraan masyarakat Tarakan.
Baca SelengkapnyaIni membuktikan bahwa komoditas bawang merah dapat tumbuh dengan baik di wilayah Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaTidak hanya berhenti pada tanaman cabai, pihaknya juga mendorong Tim penggerak PKK untuk memproduksi komoditas lainnya.
Baca SelengkapnyaMelihat ada sebuah lahan kosong di tempatnya terbengkalai, Purnomo mengajak warga untuk mengelolanya menjadi kebun sayur. Keberadaannya beri banyak manfaat.
Baca SelengkapnyaMas Adi mengimbau masyarakat untuk melakukan budidaya cabai, terong di pekarangan rumah.
Baca SelengkapnyaIbu ibu di Purwakarta ini membawa inspirasi lewat ketahanan pangan
Baca Selengkapnya