Upaya Cegah Stunting, Pemkot Surabaya Imbau Keluarga Wajib Jamin Kesehatan Ibu Hamil

Merdeka.com - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Surabaya, Rini Indriyani mengajak seluruh elemen masyarakat turut memantau kesehatan ibu hamil.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui PKK setempat mengampanyekan Gerakan 22 Kami Sayang Ibu dalam upaya menjaga ibu hamil tetap sehat. Kesehatan ibu hamil penting untuk mencegah stunting hingga mencegah kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya menjadi tengkes.

Pada pelaksanaannya, di setiap lingkungan rukun warga sudah ada tim pendamping keluarga yang bertugas memantau kondisi ibu hamil serta memberikan penyuluhan kesehatan kepada mereka.

Rangkaian Acara

©iStockphoto

Gerakan 22 Kami Sayang Ibu bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan dan pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil. Adapun rangkaian acara ini meliputi bincang-bincang kesehatan dan deklarasi dukungan bagi ibu hamil yang telah dilaksanakan di Graha YKP Kota Surabaya pada Kamis (22/12).

Kemudian, ada kegiatan Pekan Bumil Sehat yang digelar pada 14 sampai 22 Desember 2022 di puskesmas-puskesmas di Kota Pahlawan. Pekan Bumil Sehat mencakup kegiatan pemeriksaan kehamilan, makan bersama, minum tablet tambah darah (TTD), dan diseminasi informasi.

"Kegiatan ini diimplementasikan dalam mewujudkan ibu hamil sehat dan berpengetahuan, serta mendapatkan pelayanan kesehatan selama kehamilan sebagai salah satu upaya pencegahan stunting sejak sebelum bayi dilahirkan," jelas Rini, dikutip dari ANTARA.

Pelayanan kesehatan bagi ibu meliputi pelayanan pada masa sebelum hamil, selama hamil, saat persalinan, dan masa sesudah melahirkan. Selain itu juga pelayanan kontrasepsi dan pelayanan kesehatan seksual.

Peran Keluarga

©nasm.org

Rini menuturkan, penting untuk meningkatkan kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kandungannya minimal enam kali termasuk dua kali pemeriksaan USG oleh dokter, mengikuti kelas ibu hamil minimal empat kali, mengonsumsi TTD setiap hari, makan sesuai rekomendasi dan memantau peningkatan berat badan, serta melakukan persalinan di fasilitas kesehatan.

Pemkot Surabaya mendorong peningkatan peran keluarga, lingkungan kerja, dan Tim Penggerak PKK melakukan pendampingan kepada ibu hamil untuk memastikan mereka senantiasa dalam kondisi sehat.

Di samping itu, pemkot juga meningkatkan komitmen dan kolaborasi lintas sektor dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil serta melakukan kegiatan penyebarluasan informasi, edukasi, dan penggerakan melalui media sosial.

Berdasarkan laporan rutin yang diterima Pemkot Surabaya pada September 2022, sebanyak 32.656 ibu hamil dari total target 44.012 ibu hamil di kota setempat telah menjalani pemeriksaan kehamilan sebanyak enam kali. (mdk/rka)