Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fakta Pengakuan Santri Penusuk Ketua MUI Banyuwangi, Akui Tak Sadar

Fakta Pengakuan Santri Penusuk Ketua MUI Banyuwangi, Akui Tak Sadar ilustrasi pembunuhan. sxc.hu

Merdeka.com - Kasus penusukan ulama di Banyuwangi baru-baru ini menjadi sorotan. Beberapa waktu lalu, beredar video pengakuan pelaku penusuk tokoh agama, sekaligus Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, KH Afandi Musyafa di media sosial.

Dalam sebuah tayangan yang dibagikan akun instagram @onlinenews_idn, Jumat (19/2), terlihat pelaku berinisial DM (34) tengah ditanyai oleh petugas di dalam mobil usai menangkapnya di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran.

DM yang merupakan warga Provinsi Lampung itu ditanya seputar motif hingga kronologi atas tindakan sadis tersebut. Berikut informasinya.

Orang lain juga bertanya?

Mengaku Tidak Sadar

012 hikmah wilda amalia

Ilustrasi 

©2015 Merdeka.com

Berdasarkan pertanyaan yang diajukan terkait alasan membunuh, DM mengaku bahwa dirinya tidak sadar. Ia pun terus menyebut bahwa dirinya tidak mengetahui alasan dirinya melakukan percobaan pembunuhan tersebut.

Bahkan DM juga berdalih lupa akan peristiwa yang terjadi pada Jumat, 18 Februari 2022 itu.

“Di sini nempatin rumah siapa?” kata seorang polisi yang menanyakan pelaku.

“Di sini ya nempatin rumah pak Kyai itu” terang DM

“Kenapa kok ada niatan nusuk pak Kyayi?” kata polisi lagi

“Ya nggak tau pak, kita nggak sadar nian” aku DM

Senjata Tajam Dibuang Pelaku saat Kabur

Dari pengakuannya, polisi juga berusaha mencari tahu terkait senjata yang digunakan. Menurutnya alat yang dipakai adalah sebilah pisau, dan ia membuangnya saat ke luar dari rumah korban untuk kabur.

Ketika kembali ditanya, ia masih berdalih lupa dan tidak ingat tempat di mana senjata tersebut ia buang di pinggir jalan.

“Terus yang kamu pakai itu (untuk menusuk) sekarang di mana?” lanjut polisi

“Ya itu sudah saya buang di jalan, ya nggak tau jalannya di mana” kata pelaku

“Jangan berbelit, setelah ke luar dari pondok itu, kamu ke kiri atau ke kanan?” kata polisi

“Ya pas di luar itu kan dari gudang itu, setelah itu Cuma ke depan situ” lanjut pelaku

Diketahui senjata yang digunakan pelaku sendiri telah dibuang di pinggir jalan, dan polisi bersama pelaku masih mencari keberadaan senjata tersebut.

      View this post on Instagram

A post shared by onlinenewsidn (@onlinenews_idn)

Kronologi Penusukan

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, pelaku yang saat itu tengah ditampung di rumah korban, melakukan penusukan sekitar pukul 01.30 WIB, Jumat, 18 Februari dini hari.

Saat itu korban dibangunkan di kamarnya, dengan alasan mengeluh sakit. Seketika pelaku langsung menghujamkan pisau ke tubuh yang kemudian mengenai pinggang dan leher. Beruntung, KH Afandi Musyafa berhasil diselamatkan dan kini tengah dirawat di rumah sakit.

Usai menusuk, pelaku langsung kabur dengan menumpang truk hingga diketahui turun di kawasan Desa Jajag, Gambiran.

Pelaku Seorang Santri

Sebelumnya ia diketahui ditampung di rumah ulama pengasuh Pondok Pesantren (PP) Miftahul Hidayah di Dusun Tembakur, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, selama beberapa minggu.

Video penusukan tersebut kemudian viral, setelah salah seorang santri membersihkan ceceran darah yang diduga berasal dari korban.

Korban mengaku tidak pernah merasa curiga sedikitpun, dan berniat membantunya agar bisa tinggal di kediamannya.

 

(mdk/nrd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Ungkap Sosok Pelaku dan Motif Pembunuhan Wanita Setengah Telanjang di Kendal
Polisi Ungkap Sosok Pelaku dan Motif Pembunuhan Wanita Setengah Telanjang di Kendal

Pelaku berhasil ditangkap pada Jumat (25/10) dini hari.

Baca Selengkapnya
Ini Motif Pelaku Bunuh Ketua Mapala Lubuklinggau Lalu Buat Tulisan
Ini Motif Pelaku Bunuh Ketua Mapala Lubuklinggau Lalu Buat Tulisan "Maaf Yah Teh" dengan Darah Korban

Ada hubungan terlarang yang memicu kekesalan dan dendam tersangka.

Baca Selengkapnya
Misteri Tulisan Darah 'Maaf Yah Teh' di Balik Kematian Tragis Ketua Mapala di Lubuklinggau
Misteri Tulisan Darah 'Maaf Yah Teh' di Balik Kematian Tragis Ketua Mapala di Lubuklinggau

Tersangka sudah ditangkap dan saat ini sedang diperiksa.

Baca Selengkapnya
Digotong Ramai-Ramai, Begini Drama Penangkapan Suami yang Mutilasi Istri dan Tawarkan Dagingnya ke Warga
Digotong Ramai-Ramai, Begini Drama Penangkapan Suami yang Mutilasi Istri dan Tawarkan Dagingnya ke Warga

Meski telah diamankan polisi, keterangan terduga pelaku masih berubah-ubah.

Baca Selengkapnya
Kronologi Lengkap Santri di Sukoharjo Tewas Usai Dianiaya Kakak Kelas Gara-Gara Rokok
Kronologi Lengkap Santri di Sukoharjo Tewas Usai Dianiaya Kakak Kelas Gara-Gara Rokok

Pelaku kesal hanya mendapatkan dua batang rokok saat memalak adik kelasnya termasuk salah satunya korban.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tragis Santri Asal Banyuwangi Tewas Diduga Dianiaya di Pesantren Kediri
VIDEO: Tragis Santri Asal Banyuwangi Tewas Diduga Dianiaya di Pesantren Kediri

Korban atas nama BM, 14 tahun, siswa kelas 8 yang beralamat di Desa Karangharjo, Kabupaten Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
Ibu Santri yang Tewas Dianiaya di Kediri Tolak Damai dengan Pelaku, Ini Alasannya
Ibu Santri yang Tewas Dianiaya di Kediri Tolak Damai dengan Pelaku, Ini Alasannya

Keluarga santri BBM (14) yang tewas dianiaya di Kediri menolak berdamai atas pengajuan restoratif justice kuasa hukum keempat tersangka.

Baca Selengkapnya
Kubu Empat Tersangka Beberkan Kronologi Penganiayaan Santri di Kediri hingga Meninggal Dunia
Kubu Empat Tersangka Beberkan Kronologi Penganiayaan Santri di Kediri hingga Meninggal Dunia

Kasus ini sebelumnya terungkap bermula dari pelaporan pihak keluarga korban di Polsek Glenmore wilayah hukum Polresta Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
Sadis, Penusuk Imam Musala di Kedoya Jakbar hingga Tewas Sudah Dua Tahun Rencanakan Aksinya
Sadis, Penusuk Imam Musala di Kedoya Jakbar hingga Tewas Sudah Dua Tahun Rencanakan Aksinya

Pelaku sebelumnya melakukan aksi kejinya dengan menusuk punggung kanan korban menggunakan pisau lipat.

Baca Selengkapnya
Tangis Paspampres Aniaya Imam Masykur Minta Ampun: Maafkan Saya, Kami Tak Niat Membunuh
Tangis Paspampres Aniaya Imam Masykur Minta Ampun: Maafkan Saya, Kami Tak Niat Membunuh

Hj Uma menceritakan detik-detik pertemuannya dengan para tersangka yang ternyata telah mengenalnya.

Baca Selengkapnya
Kronologi Tewasnya Ketua Mapala di Lubuklinggau yang Terungkap dari Tulisan Darah 'Maaf Yah Teh'
Kronologi Tewasnya Ketua Mapala di Lubuklinggau yang Terungkap dari Tulisan Darah 'Maaf Yah Teh'

Kematian korban membuat aktivis Mapala STAI Bumi Silampari kehilangan sosok pendiam itu.

Baca Selengkapnya
Terungkap! Mayat Siswi SMK di Semak Belukar Dibunuh Pacarnya, Motifnya Gara-Gara Ini
Terungkap! Mayat Siswi SMK di Semak Belukar Dibunuh Pacarnya, Motifnya Gara-Gara Ini

Korban dan tersangka menjalin hubungan asmara selama dua tahun

Baca Selengkapnya