Warga Diminta Tidak Takut Diberi Vaksin Covid-19, Ini Penjelasan Wali Kota Kediri
Merdeka.com - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meminta warga tidak takut diberi vaksin Covid-19, sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus Corona jenis baru itu. Selain itu, lanjut Abu Bakar, vaksin ini baik dan lulus sertifikasi halal Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Supaya vaksinasi ini berhasil, tidak perlu khawatir. Karena kita harus terus melanjutkan kehidupan dan maksimal dalam bekerja. Mudah-mudahan dengan adanya vaksin ini bisa mengendalikan Covid-19 dan bisa memiliki imun yang kuat," ujarnya di Kediri, Senin, (11/1/2021) kemarin.
Simulasi Pemberian Vaksin
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
©2021 Merdeka.com/Aksara Bebey
Wali Kota menghadiri simulasi pemberian vaksin Covid-19 di Puskesmas Pesantren II Kota Kediri. Simulasi dilakukan untuk mengetahui alur pelayanan vaksinasi Covid-19. Tujuannya, supaya pelaksanaan vaksinasi bisa berjalan dengan baik.
"Jadi saya memastikan simulasi berjalan lancar dan nanti tidak bingung karena ini sistemnya dari BPJS. Nanti ketika vaksinnya sudah datang di Kota Kediri, akan langsung dilakukan vaksinasi Covid-19 ini," ujarnya.
Nantinya, di setiap puskesmas akan ada 20 vaksin yang diberikan kepada 20 orang setiap harinya.
"Kalau di Kota Kediri, ada 15 titik yang digunakan untuk vaksinasi Covid-19 ini yaitu di sembilan puskesmas dan enam rumah sakit," imbuhnya.
Siap Divaksin Pertama
©2020 Merdeka.com
Wali Kota yang akrab disapa Mas Abu itu menambahkan, ia beserta Forkopimda Kota Kediri siap divaksin Covid-19 di hari pertama pelaksanaannya.
"Saya dan Forkopimda Kota Kediri, tokoh masyarakat, dan tenaga kesehatan yang akan divaksin pada tanggal 14 atau 15 Januari 2021. Hal ini untuk memastikan bahwa vaksin ini benar-benar bagus dan baik," ungkapnya.
Ia juga mengingatkan para petugas vaksinasi tentang adanya potensi server down pada saat pelaksanaan vaksinasi. Pasalnya, program diakses bersamaan di seluruh Indonesia.
Untuk menghadapi kemungkinan buruk tersebut, para petugas vaksinasi diminta melakukan pencatatan manual sesuai instruksi Kementerian Kesehatan.
Alur Pelayanan Vaksinasi
Sementara itu, alur pelayanan vaksinasi Covid-19 dimulai dari pendaftaran, skrining, vaksinasi, konsultasi kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI), serta observasi 30 menit yang dipantau tenaga kesehatan.
Pada tahap pendaftaran, penerima vaksin diminta menunjukkan KTP/E-Tiket. Petugas akan melakukan pengecekan data penerima vaksin pada aplikasi Primary Care (P-Care) vaksinasi. Kemudian, penerima vaksin menuju meja skrining untuk dilakukan pengecekan kesehatan dan memastikan sesuai kriteria penerima vaksin.
Tahapan selanjutnya, penerima vaksin akan disuntik vaksin Covid-19. Setelah disuntik vaksin, penerima vaksin akan diberi kartu vaksinasi untuk selanjutnya menuju tempat observasi selama 30 menit. Di tempat observasi inilah tenaga kesehatan akan melihat apakah terjadi kejadian ikutan pascaimunisasi atau tidak. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaVaksin Polio Bisa Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca Selengkapnya