Warga Keluhkan Jalan Rusak Parah sejak Ada Proyek Bendungan Bagong, Ini Potretnya
Merdeka.com - Puluhan warga Dusun Temon, Desa Ngares, Kecamatan Trenggalek, Jawa Timur menggeruduk kantor balai desa setempat pada Selasa (7/2/2023) untuk memprotes kondisi jalan desa yang rusak parah.
Mereka kesal jalan yang selama ini menjadi akses utama di Desa Ngares berlumpur dan dipenuhi kerikil mirip jalur off-road. Padahal jalan itu sebelumnya beraspal dan kondisinya bagus.
Saat hujan turun, kondisi jalan desa itu semakin parah. Dikutip dari akun Instagram @ilovetrenggalek, jalan desa itu disebut mirip rawa-rawa.
-
Apa yang rusak di jalan tersebut? 'Kami meminta agar segera dibangun jalan dari Dusun Juron sampai Dusun Dawung, karena ini adalah akses yang paling penting bagi warga kedua dusun. Terutama masalah anak sekolah yang harus mereka perhatikan. Kalau mereka pakai matic, kondisi jalan yang licin berbahaya bagi mereka,' kata Sugiyanto, warga Desa Pandanharum, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (5/2).
-
Di mana jalan rusak yang membuat warga harus menandu pasien? Sejumlah penduduk di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sumatra Utara, harus berjuang saat merujuk seorang warga sakit menggunakan tandu.
-
Bagaimana kondisi Jalan Tembus Blora-Ngawi? Jalan dari Blora menuju Randublatung aksesnya sudah terbilang bagus karena jalan raya sudah dicor beton.
-
Dimana jalan rusak itu berada? Rombongan Bupati Grobogan yang melintasi Desa Pandanharum, Kecamatan Gabus, Grobogan, dihadang oleh warga.
-
Kenapa warga demo jalan rusak? 'Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,' seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
-
Dimana Jalan Pantura Jawa Barat mulai terlihat rusak? Lalu kondisi jalan sudah mulai rusak saat melewati Simpang Jomin arah ke Subang, Jawa Barat.
Protes Warga
Warga mengeluhkan kondisi jalan Desa Ngares yang rusak parah sejak dimulainya proyek Bendungan Bagong di Desa Sumurup dan Sengon, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek. Meskipun tidak terdampak lokasi fisik pembangunan bendungan, jalan Desa Ngares menjadi salah satu akses yang dilalui kendaraan-kendaraan proyek.
Terkait jalan desa tersebut, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas sudah datang ke lokasi untuk menormalisasi sungai. Namun, material yang dibawa dari kerusakan sungai semakin memperparah kondisi jalan karena digunakan untuk menguruk. Kondisi jalan yang berlumpur dan berkerikil kerap kali menyebabkan warga terjatuh karena ban kendaraan tergelincir.
"Kami datang ke kantor balai desa sebagai bentuk protes karena kondisi jalan desa yang biasa dilewati sudah tidak layak lagi disebut jalan,” ungkap Samingan, salah satu warga Desa Ngares.
Bendungan Bagong
Lihat postingan ini di Instagram
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memiliki program membangun delapan bendungan di Jawa Tmur sepanjang 2015 hingga 2024 mendatang. Saat berita ini ditulis, Bendungan Bagong menjadi satu-satunya bendungan yang belum selesai pembangunannya.
Bendungan yang masih dalam konstruksi itu memiliki kapasitas tampung 17,40 juta m3 dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 39,95 km2.
“Pembangunan bendungan diikuti pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” jelas Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR.
Sebelum muncul protes jalan rusak akibat sering dilewati kendaraan proyek pembangunan Bendungan Bagong, Proyek Strategis Nasional (PSN) ini juga terkendala persoalan pembebasan lahan. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga sudah berulang kali mencari keadilan dengan cara melapor ke pemda setempat. Tetapi suara hati mereka dianggap angin lalu.
Baca SelengkapnyaWarga Parung Panjang berharap jalan rusak parah segera diperbaiki
Baca SelengkapnyaTampak sejumlah kendaraan berlalu-lalang di atas jalan yang penuh dengan kubangan air.
Baca SelengkapnyaIshak sebagai salah seorang perwakilan warga Parung Panjang meluapkan perasaannya kepada Mulayadi selaku pimpinan Komisi V DPR.
Baca SelengkapnyaSudah bertahun-tahun, jalan raya yang kerap dilalui truk-truk tambang di Parung Panjang, Bogor ini mengalami kerusakan parah.
Baca SelengkapnyaSering dilewati truk pengangkut material proyek, dampak buruk dirasakan masyarakat dan lingkungan di Sumedang
Baca SelengkapnyaKondisi jalan begitu parah, yakni berlubang dan bergelombang besar. Akibat kerusakan ini, beberapa pengguna roda dua yang melintas sampai mengalami kecelakaan.
Baca SelengkapnyaMenurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.
Baca SelengkapnyaWarga menyebut Peraturan Bupati soal jam operasional truk tambang di wilayah Kosambi sekadar pajangan. Mereka minta pemkab tutup aktivitas tambang.
Baca SelengkapnyaPengendara yang lewat kerap tergelincir karena jalan menjadi kubangan lumpur. Anak-anak sekolah pun terpaksa melepas sepatu saat melintas.
Baca SelengkapnyaSeorang pemotor nekat lewati jalanan yang penuh becek dan lumpur.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan kondisi jalan kampung yang tidak memadai sehingga jenazah harus ditandu oleh warga untuk dibawa pulang.
Baca Selengkapnya