Warga Madura Ramai-Ramai ke Kantor Desa Bawa Celurit, Ternyata Ini yang Terjadi
Merdeka.com - Puluhan warga Desa Panagguan, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menggeruduk balai desa setempat pada Selasa (8/3/2022) pagi. Mereka tidak terima dengan keputusan Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) menutup pendaftaran calon kepala desa Panagguan.
Massa aksi menerobos masuk balai desa dan mengobrak-abrik kursi di sana. Beberapa di antara mereka juga mengacung-acungkan celurit.
Faruk, salah satu warga Desa Panagguan mengungkapkan bahwa calon yang mendaftar dalam bursa pemilihan kepala desa baru satu orang. Namun, Panitia Pemilihan Kepala Desa justru menutup pendaftaran.
-
Apa yang terjadi di Desa Cemarajaya? Desa Cemarajaya di Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang memang jadi daerah yang paling parah terdampak abrasi.
-
Bagaimana kerusuhan terjadi di Banyumas? Para suporter menyalakan flare dan kemudian merangsek masuk ke dalam stadion.
-
Kenapa warga di Tasikmalaya berjoget di Gusaran? Rupanya pria yang ikut berjoget di samping pemimpin rombongan mulai kerasukan roh nenek moyang. Ia terus berjoget mengikuti irama angklung dan kendang gendong.
-
Apa yang terjadi di Pasuruan? Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo, mengucapkan belasungkawa kepada petugas keamanan TPS yang gugur saat Pemilu 2024.
-
Apa yang terjadi di Kebumen? Di usia senjanya, Supardi (84), warga Kecamatan Rowokele, Kebumen, menghabiskan masa tuanya dengan rutin membersihkan pekarangan rumahnya. Dedaunan yang jatuh berserakan di halaman belakang, ia bakar hingga menjadi abu.Namun, pada Rabu (30/10/2024), kejadian tragis dialami Supriadi. Pada hari itu, Supardi terjebak dalam kobaran api yang ia nyalakan sendiri.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
"Calon yang ditetapkan masih satu, sudah ditutup," ujarnya, dikutip dari akun Instagram @infomdr, Rabu (9/3).
Massa Aksi Ricuh
Dalam video yang tersebar luas di media sosial, tampak puluhan orang yang terdiri dari laki-laki maupun perempuan berteriak-teriak di Balai Desa Panagguan.
Mereka merusak sejumlah fasilitas di balai desa seperti kursi dan barang lain. Bahkan, ada juga massa aksi yang mengacung-acungkan celurit.
Bahkan, saat sejumlah personel kepolisian diterjunkan ke lokasi kejadian, massa tetap tidak bisa dikendalikan. Meskipun sudah dihalangi polisi, warga tetap merangsek masuk balai desa.
Komentar Warganet
Unggahan akun Instagram @infomdr terkait kerusuhan di Balai Desa Panagguan itu mendapat banyak komentar dari warganet. Banyak di antara mereka yang menyayangkan aksi ricuh di Balai Desa Panagguan tersebut.
“Pendaftaran tinju bukan cakades,” komentar pemilik akun Instagram @ervan_firdausi.
“Pendaftaran cakades itu sudah pasti ada waktu dan batas pendaftarannya. Kalau memang sudah waktunya ditutup ya pasti ditutup,” tutur pemilik akun Instagram @kalebun_fendy.
“Ini yang bikin citranya Madura makin jelek,” komentar @imhasan_id.
(mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Empat pemuda ditangkap setelah viral mengejar truk sambil mengacungkan celurit. Seorang di antaranya sudah dewasa, sedangkan tiga lainnya masih remaja.
Baca SelengkapnyaBelasan warga Garut, Jawa Barat diamankan aparat kepolisian saat tengah melakukan kegiatan adu muncang
Baca SelengkapnyaKekerasan yang terjadi di jalan Hasyim Ashari, Kota Tangerang, Jumat (17/5/2024) malam viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini polisi juga masih memeriksa para anak remaja pelaku tawuran tersebut, untuk proses berikutnya.
Baca SelengkapnyaPenembakan peluru karet itu telah sesuai prosedur setelah dilakukan imbauan dan tembakan gas air mata.
Baca SelengkapnyaSalah satu pelajar bahkan diamankan polisi saat bersembunyi di Cikarang, Bekasi.
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat kembali jadi sasaran demonstrasi.
Baca SelengkapnyaWarga berebut jarah susu dari truk yang alami kecelakaan di Indramayu. Aksi ini bikin miris warganet.
Baca SelengkapnyaDua kelompk awalnya saling menantang di media sosial.
Baca SelengkapnyaTidak hanya menganiaya para pedagang, ratusan diduga preman itu juga merusak kios serta menjarah dagangan serta uang para pedagang.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaSeorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa yang berjumlah sekira seribuan orang mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat.
Baca Selengkapnya