Wisata Gunung Bromo Akan Ditutup saat Upacara Yadnya Kasada 2021, Ini Alasannya
Merdeka.com - Objek wisata Gunung Bromo di Jawa Timur (Jatim) akan kembali ditutup saat pelaksanaan upacara Yadnya Kasada 2021. Upacara Yadnya Kasada tahun ini digelar tertutup untuk wisatawan, melihat potensi penularan Covid-19 yang masih tinggi.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Kabupaten Probolinggo Bambang Suprapto menjelaskan, kebijakan larangan berwisata saat Yadnya Kasada merupakan keputusan bersama.
“Jadi tanpa dihadiri wisatawan yang menyaksikan. Karena saat ini kan masih dalam masa pandemi Covid-19. Kami mencegah penularan virus itu,” ujarnya, Senin (7/6/2021), mengutip dari liputan6.com.
-
Kapan Gunung Bromo ditutup? 'Kawasan taman nasional ditutup pada 21 Juni pukul 00.00 WIB, hingga 24 Juni 2024 pukul 24.00 WIB,' kata Septi dilansir dari Antara, Senin (17/6).
-
Dari mana saja akses ke Bromo ditutup? Penutupan akses wisata Gunung Bromo dari wilayah Kabupaten Probolinggo dilakukan dari pintu masuk Cemorolawang.Sementara dari arah Kabupaten Pasuruan, akses ditutup dari wilayah Dingklik.Sementara untuk untuk pintu masuk dari arah Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, ditutup di wilayah Jemplang, Kabupaten Malang.
-
Mengapa Bromo ditutup? Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Septi Eka Wardhani mengatakan penutupan kawasan Gunung Bromo tersebut dalam rangka ritual Yadnya Kasada dan pemulihan ekosistem serta pembersihan kawasan.
-
Dimana wisata Gunung Bromo berada? Salah satu daya tarik utama di Malang adalah kawasan wisata Gunung Bromo, sebuah keajaiban alam yang menakjubkan dengan pemandangan gunung berapi, lautan pasir, dan langit berbintang.
-
Apa yang dilakukan selama penutupan Bromo? 'Kawasan hanya terbuka bagi masyarakat yang akan mengikuti ritual Yadnya Kasada, beridentitas sesuai dengan ketentuan yang tertulis pada surat edaran PHDI Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo,' katanya. Sementara pada 23-24 Juni, lanjutnya, kawasan hanya dibuka untuk masyarakat dan petugas yang berkepentingan dalam melakukan pembersihan kawasan.
-
Kenapa pendakian Gede Pangrango ditutup? Keputusan tersebut dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung hingga bulan depan sehingga dapat mengancam keselamatan pendaki.
Lebih Khidmat
©JUNI KRISWANTO/AFP
Penutupan sementara objek wisata andalan Jatim itu juga sesuai dengan aturan dari pemerintah pusat. Pelaksanaan Yadnya Kasada 2021 yang hanya akan diikuti masyarakat Suku Tengger tetap akan dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Berkaca dari pengalaman tahun lalu, pelaksanaan Yadnya Kasada tanpa kehadiran wisatawan justru berlangsung lebih khidmat. Masyarakat Tengger Bromo bisa beribadah tanpa hiruk pikuk dan gangguan keramaian dari wisatawan. Sehingga atmosfer sakral dan khidmat jauh lebih terasa.
Dilakukan Tertutup
©JUNI KRISWANTO/AFP
Masyarakat adat Suku Tengger sudah memutuskan pelaksanaan Yadnya Kasada dilakukan secara tertutup. Mereka juga melakukan koordinasi dengan para pihak terkait, seperti pemerintah kabupaten setempat dan Balai Besar (BB) Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
“Kami sudah memberitahukan secara informal pada pihak balai besar. Suratnya sedang di proses,” terang Bambang.
Sementara itu, Humas BB TNBTS Sarif Hidayat mengaku belum menerima surat pemberitahuan dari PHDI.
“Sampai saat ini belum ada surat tertulis kepada kami,” ujarnya.
Pelaku Wisata Mendukung
Lebih lanjut, pelaku wisata memandang perayaan Yadnya Kasada tanpa wisatawan sangat penting. Selain untuk menghormati umat yang menjalankan ritual, penutupan objek wisata Gunung Bromo juga perlu dilakukan guna menghindarkan terjadinya kerumunan dan penyebaran Covid-19.
“Kami dukung agar wisata ditutup aja saat Yadnya Kasada. Ya biar khusyuk dan mencegah kerumunan dan penyebaran Covid-19,” ujar pelaku wisata asal Malang, Mahmudi.
Lelaki yang akrab disapa Mbah Jenggot itu menjelaskan, usulan penutupan objek wisata Gunung Bromo yang ia sampaikan mewakili suara para pelaku wisata lain. Para pelaku wisata itu berharap, otoritas setempat termasuk BB TNBTS,segera mengeluarkan rilis resmi.
“Agar tamu tidak terlanjur booking. Akan lebih baik jika diumumkan jauh hari. Tidak mendadak mendekati hari pelaksanaan,” pungkasnya. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menutup total kawasan wisata Gunung Bromo, untuk aktivitas wisatawan pada periode 21-24 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaPenutupan akses wisata Gunung Bromo dari wilayah Kabupaten Probolinggo dilakukan dari pintu masuk Cemorolawang.
Baca SelengkapnyaKawasan wisata Bromo ditutup untuk wisatawan mulai 21-24 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaPenutupan tersebut dilakukan untuk kelancaran proses pemadaman dan keamanan pengunjung akibat kebakaran yang terjadi pada 6 September 2023.
Baca SelengkapnyaTerkait dengan tata cara penjadwalan ulang, akan diinformasikan lebih lanjut oleh Balai Besar TNBTS.
Baca SelengkapnyaSebagian kawasan Bromo ditutup karena kebakaran hutan dan lahan. Ini potret terbarunya.
Baca SelengkapnyaWisata Gunung Bromo ditutup total akibat kebakaran yang dipicu flare prewedding.
Baca SelengkapnyaKebakaran terjadi sejak Rabu 30 Agustus. Upaya pemadaman masih terus dilakukan.
Baca SelengkapnyaPembelian karcis masuk kawasan Bromo dan sekitarnya hanya dapat dilakukan secara online.
Baca Selengkapnyapihak pengelola Balai Taman Nasional Baluran mengambil kebijakan untuk menutup sementara destinasi wisata ini selama sebulan.
Baca SelengkapnyaKawasan wisata TNBTS masih ditutup untuk umum imbas kebakaran hutan yang disebabkan ulah pengunjung yang menyala flare.
Baca SelengkapnyaSesungguhnya di kawasan Gunung Bromo aktivitas perkemahan tidak diperbolehkan.
Baca Selengkapnya